Memasuki bulan April itu artinya sudah dua bulan Asbi dan Angga berada di penjara, selama dua bulan juga geng blueblood terus menjadi sorotan, kisah persahabatan mereka terus dibicarakan membuat Gema yang mendengar menjadi muak bahkan rasanya ingin sekali menghantam mulut-mulut mereka yang berbicara sembarangan tentang semua sahabatnya.
Gema selalu mendapat kabar dari Raffa dan Amira tentang bagaimana perkembangan Al yang sudah mengalami kemajuan selama dua bulan ini meskipun dalam tidurnya Al selalu meneriakkan nama Tasya hingga akhirnya terbangun dan menangis kembali.
Al menjadi tidak nyenyak dalam tidurnya. Ia takut mimpi kejadian itu kembali membuatnya merasa bersalah dan menyesal disaat yang bersamaan.
Seandainya ia tidak pergi! Seandainya ia tidak menerima kunci mobil Asbi! Tentu saja Tasya masih bersamanya hingga kini.
Al terpuruk.
Nay terpuruk.
Asbi terpuruk.
Icha terpuruk.
Angga yang berusaha menguatkan.
Gema yang seolah baik-baik saja.Gema tidak ingin menceritakan keadaan member baru mereka seperti Raffa, Leo, Amira bahkan Kaori sepupunya. Keadaan mereka tidak masuk dalam hitungan Gema.
Begitu melihat gadis berambut cokelat kemerahan yang membawa koper membuat Gema segera menghampiri gadis itu dan menggandeng tangan Nay sahabatnya sementara itu para wartawan pemburu berita sudah menunggu kedatangan Nay terkait berita percobaan bunuh diri tiga kali yang dilakukan Nay di Jepang satu bulan yang lalu.
"Nay, apa benar kamu melakukan percobaan bunuh diri di Jepang?"
"Hal apa yang membuat kamu melakukan itu?"
Gema segera saja melindungi Nay dan membawa Nay masuk ke dalam mobilnya tanpa berniat menjawab satu pertanyaan pun dari para pemburu berita.
"Thanks," Nay berucap pelan setelah mobil Gema meninggalkan kawasan bandara.
Gema menghela napas panjang sambil menyetir. "Kalo lo tadi minta gue langsung hajar mulut mereka udah gue hajar, gak punya hati banget nanyain hal begituan! Gak mutu!"
"Situasinya masih sama aja," ucap Nay.
"Blueblood masih jadi trending topik," sahut Gema. "Kita jengukin sekalian jemput Al ya,"
"Al gimana kabarnya?" Tanya Nay pelan.
"Lumayan," sahut Gema sambil menyetir.
"Gue harus pergi kemana lagi?" Tanya Nay berkaca-kaca.
"Terserah," sahut Gema pelan.
🙇
Mobil Gema memasuki gerbang perbatasan luar kota sepanjang perjalanan keduanya hanya diam menunggu hingga waktu tiba untuk mereka bertemu Al kembali begitu Gema memarkirkan mobilnya segera saja Nay keluar dari mobilnya dan melihat Al yang sedang duduk menyendiri.
"Al," panggil Nay pelan.
Al menoleh memandang Nay tak percaya. "Nay,"
Nay tersenyum memeluk Al. "Gue kangen,"
Al tertawa pelan dan disaaat bersamaan Gema menghampiri keduanya. "Gue juga kangen sama kalian semua,"
"Ah gue terharu lo kangenin gue," ledek Gema bersalam gentle dengan Al.
"Hmm, gue harap kalian gak lupa ini hari ultah gue yang ke22 dan gue masih mau ngerayain bareng kalian," Nay tersenyum.
"Tenang aja kita masih bisa rayain bareng tapi, tanpa tambahan member baru dan Icha ya." Al tersenyum.
"Khusus blueblood member lama minus Icha," Gema ikut tersenyum.
🙇
Akhirnya setelah menjemput Al dan meminta izin pada terapis Al tentunya agar Al bisa keluar sebentar hari ini membuat Gema merasa lega kini mobilnya telah tiba di kantor kepolisian.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)
General Fiction-Seorang pria hancur itu karena tiga hal, harta, tahta & wanita dan aku mengalami ketiganya sekaligus - Muhammad Asbiqunal Awwalun