66 - Sidang Perdana dan Perebutan Hak Asuh

17 2 0
                                    

3 chapter menuju ending mentemen berikan vote dan comment kalian sebelum kita berpisah karena satu vote dan satu comment dari kalian begitu berharga dan berarti bagi penulis ... Timaacii 🙏

•••



Tepat pukul 09:00 pagi sidang perdana akan dimulai terlihat Asbi mendatangi pengadilan bersama Kaori dan Al.

Asbi jelas tampak berbicara dengan tim pengacaranya karena jelas saja berdasarkan bukti-bukti sudah akurat dan nyata, pria bermata elang itu yakin ia akan memenangkan sidang ini.

Gema yang ditunggu akhirnya datang juga, pria berambut blonde itu datang dengan menggunakan taksi membuat Asbi tersenyum sinis memandangnya.

"Bisa bayar taksi gak?" Ledek Asbi.

"Kamu baik banget sih Bi," Kaori juga ikut meledek sepupunya itu.

Al geleng-geleng kepala melihatnya.

Gema enggan menggubrisnya dan segera membayar ongkos taksinya itu sambil menggandeng El dan Adel.

"Sepertinya ada yang lupa akan berhadapan dengan siapa?" Sindir Asbi.

"Gue gak lupa kalau lo Asbiqunal!" Tegas Gema berdiri di depan Asbi.

"Kayaknya lo gak punya pengacara ya? Gak punya duit?" Kaori tersenyum.

Gema tersenyum. "Kaori, gue prihatin sama lo. Setelah diusir orang tua gue lo ibarat gelandangan kan? Lo akhirnya bergantung pada Asbi,"

Kaori memandang jengkel Gema. "Justru gue prihatin sama lo!" Ketusnya.

El dan Adel memperhatikan orang-orang dewasa ini berdebat.

"Udah siap?" Sinis Asbi. "Siap kalah," ledeknya kemudian memasuki pintu masuk diikuti oleh Kaori.

Al menepuk pundak Gema. "Yakin gak mau jujur?"

"Kalau gue udah kehilangan Icha setidaknya harapan gue untuk melanjutkan sisa hidup adalah El dan Adel," sahut Gema.

"Pada akhirnya lo akan kalah Gem," Al prihatin.

"Gue tahu tapi, biarin gue juga berjuang sebagai ayah. Selama setahun ini gue terlanjur menyayangi El dan Adel bahkan gak masalah kalaupun hanya ada mereka di hidup gue," sahut Gema kemudian memasuki pintu masuk sambil menggendong Adel dan menggandeng El.

Al mengusap wajahnya sendiri. "Ya Tuhan, kenapa sesakit ini?"

🙇

Sidang perdana berjalan lancar sebagaimana mestinya kini Asbi, Kaori, Al, Gema, El dan Adel pun sudah keluar dari ruang sidang.

"Masih gak mau nyerah juga?" Tanya Asbi.

"Untuk apa gue nyerah? Gue akan ikuti semua prosedur nya sampai final!" Tegas Gema.

Asbi berjongkok di depan El dan Adel. "El, Adel, apa kalian mau biskuit?" Mengeluarkan satu kotak biskuit.

"Iskuit?" El dan Adel senang.

Asbi tersenyum. "Cium dulu, boleh gak?"

El dan Adel mencium pipi Asbi bersamaan.

Asbi pun memberikan biskuitnya. "Anak pintar, bilang apa sayang? Papi Gema ada ajarin gak sehabis diberi sesuatu ucapkan apa?"

"Thank you uncle," ucap El dan Adel.

Asbi menggeleng. "No! Tapi, thank you Papa." Mengusap kepala keduanya.

"Papa?" El dan Adel bingung.

"Kita pulang sayang, ayoo?" Ajak Gema menggendong Adel dan menarik tangan El.

ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang