Dua hari berlalu begitu cepat membuat geng blueblood selama dua hari berturut-turut berada di rumah sakit bahkan tidak tidur karena menjaga Icha.
Leo juga akhirnya menyusul ke rumah sakit setelah kondisinya membaik dan tidak ada yang mencurigai bahwa kecelakaan yang dialaminya sebenarnya ada kaitannya dengan Icha.
Semua menggumam doa di depan ruang operasi pagi ini, setelah kondisi Icha dinyatakan membaik tim dokter segera melakukan operasinya karena kalau kebocoran limpa dibiarkan terlalu lama tentu saja nyawa menjadi taruhannya.
Kedua kakak Icha, Aldino dan Althala terus menguatkan orang tua mereka yaitu Farid dan Shelly bahkan kondisi Farid yang sakit-sakitan membuat geng blueblood khawatir sebenarnya namun, Farid ingin menunggu putri nya di depan ruang operasi.
Tia dan Ikhsan kakak Asbi pun ikut menguatkan Asbi.
🙇
Beberapa jam menunggu akhirnya seorang dokter keluar membuat mereka semua yang menunggu sedaritadi menghampiri dokter itu menanyakan kondisi Icha.
Operasi Icha berhasil membuat semua bernapas lega dan hanya tinggal menunggu beberapa jam lagi Icha akan segera sadar.
Geng blueblood memeluk Asbi yang terus saja mengucap syukur.
Leo sempat memandang Icha yang dipindahkan ke kamar inap. "Bertahan Cha," gumamnya dalam hati.
Asbi terus menunggu Icha di dalam kamar inap membuat geng blueblood paham bahwa Asbi perlu waktunya sendiri, geng blueblood sebagai sahabat hanya menunggu di depan kamar inap Icha bersama kedua orang tua Icha dan kedua kakak Icha juga.
"Kalian pulang aja," ucap Farid.
"Kita mau nunggu Icha juga Om, Icha sahabat kita semua," sahut Tasya menggeleng.
"Kalian harus istirahat, kalian udah dua hari jaga disini tanpa tidur, ayo pulang dulu, tidur dan makan setelah itu kalian boleh kesini, Om akan kasi tahu sama Icha nanti saat dia sadar kalau kalian terus menunggunya selama dua hari," sahut Farid tersenyum.
Shelly mengangguk membenarkan memandang geng blueblood. "Iya, Om Farid benar. Kalian harus istirahat, bersih-bersih dan makan dulu setelah itu kalian boleh jenguk Icha lagi,"
Aldino mengangguk. "Kalian pulang aja, jangan khawatir kalau Icha sadar Abang akan langsung hubungi kalian semua di grup,"
"Iya Abang juga akan hubungi kalian," tambah Althala menyakinkan.
"Kakak kan ada disini juga jadi, kalian gak perlu khawatir." Tambah Tia tersenyum.
"Aduh kalian ini, udah gak tidur dua hari nanti ada apa-apa di jalan, ayoo Abang antar, ayoo?" Paksa Ikhsan mendorong geng blueblood keluar.
"Aish! Bang Ican memperlakukan kita kayak tahanan aja pake di dorong segala!" Keluh Raffa cemberut.
"Makanya ayoo jalan jangan nunggu gue dorong ah," kesal Ikhsan.
"Bang Ican, kita beneran masuk mobil bang Ican nih?" Gema cemberut.
"Iya! Gue anter pulang semuanya!" Tegas Ikhsan.
"Guys, masa kita kayak gelandangan di angkut pake mobil ginian?" Kaori cemberut melihat mobil Ikhsan seperti mobil yang biasanya mengangkut gelandangan saja.
"Ayoo masuk-masuk, satu-satu ya?" Ikhsan menyuruh mereka semua masuk.
"Mak Affa diangkut satpol PP Mak!" Rengek Raffa.
"Bang Ican kita masih bisa nyetir kok?" Keluh Al.
"Gak gak! Gue gak mau ada nabrak-nabrak lagi apalagi karena gak tidur dua hari, ayoo masuk?" Ikhsan menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)
General Fiction-Seorang pria hancur itu karena tiga hal, harta, tahta & wanita dan aku mengalami ketiganya sekaligus - Muhammad Asbiqunal Awwalun