Komunikasi antara Gema dan Nay berjalan lancar selama beberapa waktu terakhir, Nay lebih intens menghubungi Gema bahkan menawarkan untuk tinggal di Macau saja lagipula Gema masih mempunyai apartemen.
Meskipun sempat terjadi perkelahian beberapa waktu lalu bahkan Gema yang dianggap pengkhianat namun, Nay sudah tidak ingin membahasnya lagi dan prihatin atas apa yang terjadi pada Gema bahkan semakin membenci Icha.
Berkat bantuan Nay akhirnya Gema bersama si kembar tiba di Macau yang jelas saja kedatangannya sudah di tunggu oleh Nay.
Gema menekan bell begitu tiba di depan apartemen sahabatnya itu membuatnya menarik napas sebentar, ia sudah terlanjur menerima tawaran sahabatnya itu.
Nay membukakan pintu ketika sudah memastikan melalui interkom bahwa Gema lah yang datang.
"Gema," panggil Nay senang kemudian melihat ada dua bayi kembar di dalam stroller.
Gema tersenyum. "Hai, seneng bisa ketemu lo lagi Nay,"
"Ayoo masuk, anak-anak angkat gue pasti seneng lihat mereka." Ajak Nay membuka lebar pintu apartemen nya.
"Darimana lo dapat duit bisa tinggal di apartemen begini? Bukannya Asbi hanya ngasi cek dua ratus juga buat kita semua," tanya Gema melihat apartemen yang di tinggali sahabatnya cukup mewah.
Nay tersenyum. "Itu gunanya koneksi bisnis, gue banyak kenalan di Macau ntar gue kenalin ke lo juga bahkan gue bisa dapatkan kembali mobil gue yang udah di sita kemudian restoran dan caffe keluarga Iqbal bisa kembali beroperasi," dengan bangganya berbicara di depan Gema.
"Hebat," puji Gema. "gak nyangka gaya lo yang manja gak bisa apa-apa ternyata bisa bangkit dari keterpurukan atas apa yang terjadi dengan bisnis orang tua kita semua,"
"By the way, gue gak pernah komunikasi lagi sama yang lainnya. Kangen aja," Nay memperhatikan pigura foto geng blueblood diatas nakas.
"Sama. Tapi, lo tahu 'kan gue leader blueblood sekarang bukan Asbiqunal lagi," Gema tersenyum.
"Leader sementara juga bangga!" Nay geleng-geleng kepala kemudian memperhatikan si kembar yang tidur dengan pulas.
"Mamaa," Ken Jr berjalan tertatih menghampiri Nay. Usianya baru sepuluh bulan membuat Gema tersenyum melihat bayi tampan yang kini sudah di gendong Nay itu.
"Wah ini Ken Jr anak angkat lo yang lo temuin sama Angga itu, gak nyangka gue secakep ini," Gema mengusap kepala Ken Jr.
"Ken lihat, Ken punya teman sekarang." Nay menunjukkan si kembar pada anak angkatnya itu.
"Bobo?" Ken Jr memandang Nay.
"Iya teman nya Ken masih bobo soalnya masih capek abis terbang dari Indonesia, Ken ingat gak sama uncle ini, hmm?" Nay tersenyum.
Gema tersenyum. "Halo Ken, masih ingat sama uncle gak? Dulu waktu Ken masih bayi kita pernah ketemu hehe," melambaikan tangannya.
"Uncle," Ken Jr tertawa dan meminta gendong dengan Gema.
"Gak rewel," Gema tersenyum menggendong Ken Jr.
"Ken itu gak antipati sama orang baru, dia malah senang jadi, gue yakin Ken bisa jadi temen si kembar." Nay tersenyum.
"Syukurlah," Gema tersenyum memandang Ken Jr.
"Oh ya, lo pasti masih capek banget abis perjalanan tadi, gue udah siapin kamar lo dan si kembar, gue juga udah siapin perlengkapan si kembar, ada mainan juga kalau mereka rewel, kalau lo masih butuh sesuatu kasi tahu gue," Nay tersenyum kembali menggendong anak angkatnya itu.
"Thanks ya, tapi, kayaknya gue hanya mampir kesini." Gema tersenyum.
"Ya ampun, nginep disini dulu kali. Lagipula apartemen lo jaraknya hanya tiga blok dari sini, oh ya kalau lo gak keberatan gue mau nitip sih hehe," Nay nyengir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)
Ficção Geral-Seorang pria hancur itu karena tiga hal, harta, tahta & wanita dan aku mengalami ketiganya sekaligus - Muhammad Asbiqunal Awwalun