38 - Rumah Kita

18 4 0
                                    

Pasangan yang akan menikah tentu saja cukup sibuk mempersiapkan segalanya ditambah pekerjaan masing-masing membuat Asbi dan Icha benar-benar harus berkejaran dengan waktu mempersiapkan segalanya.

Meskipun sudah cukup sibuk Asbi tak pernah lupa bahwa ia memiliki geng blueblood sebagai prioritas nya selain pekerjaan dan Icha tunangannya.

Pintu ruangan terketuk membuat Asbi mempersilahkan masuk ternyata Al sahabatnya yang bekerja sebagai orang kepercayaannya.

"Gimana?" Tanya Asbi tersenyum.

Al memberikan sebuah kunci pada Asbi. "Beres, sesuai keinginan lo dan Icha pastinya."

Asbi dengan senang menerimanya. "Thanks Al, lo dan yang lain emang the best banget pura-pura gak tahu gue mau kasi surprise buat Icha,"

"Gue Angga, Raffa, Gema dan Leo sport jantung kalau para cewek nanyain kami dimana, dituduh selingkuh lah apalah, ini semua demi sang calon pengantin," Al tersenyum.

"Maaf deh udah buat kalian jadi di tuduh enggak-enggak sama pacar kalian itu, masalah nya kalau para cewek tahu ya, bakalan bocor dan gak bakalan jadi surprise," Asbi mengusap tengkuknya.

Al kini mengingat bagaimana Asbi pernah meminta bantuan para sahabat perempuannya memberikan surprise pada Icha namun, gagal total karena mereka semua dengan bloon nya memberitahu Icha membuat Al seketika ngeri.

"Nah lo masih ingat kan gimana rencana gue gagal waktu minta bantuan dengan sahabat perempuan kita," Asbi tersenyum.

"Ngeri pokoknya sampai para cewek tahu rencana lo," Al mengangkat bahunya.

"Yap, gue pergi dulu jemput Icha. Handle kantor ya hari ini, undangannya nanti malam ajak yang lain juga," Asbi menepuk pundak Al dan meninggalkan nya begitu saja.

Al geleng-geleng kepala. "Asbi... Asbi, seketika lupa daratan dia."

🙇

Icha yang tengah sibuk di butik miliknya tidak sadar bahwa Asbi tunangannya sedang berkunjung.

"Ekhem," dehem Asbi.

"Ya, selamat siang," Icha kini menoleh pada Asbi dan kaget. "Asbi," memukul pelan dada Asbi.

Asbi tertawa pelan melihat tunangan nya yang terkejut itu sambil menahan tangan Icha. "Udah jam makan siang, makan dulu yuk?"

Icha cemberut. "Yah, aku udah titip sama salah satu karyawan buat makan siang abisnya gak tahu kamu bakalan kesini,"

"Kak Icha ini titipannya eh ada bang ganteng juga," karyawan Icha datang membawakan pesanan Icha kemudian melihat Asbi.

"Makanannya buat kamu aja, ok? Semangat kerjanya," Asbi tersenyum sambil menggandeng tangan Icha keluar dari butik.

"Bi, Asbi, aku gak bisa ninggalin butik gitu aja." Keluh Icha saat mereka keluar dari butik.

"Kamu kan pemiliknya?" Protes Asbi.

"Tetap aja, aku harus pesan sama karyawan aku kalau ada apa-apa, tunggu disini." Icha kemudian memasuki butiknya kembali.

Asbi tampak berpikir ia teringat meninggalkan kantor. "Gue udah pesan belom sama Al, ah dia pasti tahu apa yang harus dia lakuin pasti, gak perlu gue repot-repot ngasi tahu lagi," kemudian memandang Icha yang keluar dari butik sambil membawa tas.

"Kita mau kemana?" Tanya Icha.

"Ikut aja ayoo," ajak Asbi memasukkan Icha ke dalam mobilnya.

Icha cemberut karena tunangan nya ini serba tiba-tiba.

ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang