Untuk saat ini mungkin Icha dan Gema lah yang tengah menikmati kebahagiaan mereka, sudah jelas terlihat bahwa keduanya sering bersama meskipun dengan keadaan Gema yang kini pas-pasan, Gema yang terkenal dengan sompralnya kini menjadi pria yang sigap melindungi Icha.
"No, Icha! No!" Gema menggeleng saat Icha mengambil buah nanas muda.
Icha cemberut."dikit doang, Gem. Pelit banget sih,"
Gema menggeleng dan menghela napas panjang menatap Icha." Icha, bukan masalah aku pelit atau apa? Tapi, ini semua demi kamu Dan bayi yang ada di dalam perut kamu ini,"
Icha memutar bola matanya malas."Gem, aku gak mau anak ini,"
"Tapi, aku mau. Jadi, tolong, biarkan anak aku hidup di dalam sana, setelah itu terserah kamu, kamu bebas setelah melahirkan nanti, aku janji." Gema berwajah serius.
"Okay," Icha mengangguk paham.
Tasya dan Al yang kebetulan juga sedang berbelanja di swayalan yang sama tidak sengaja mendengar percakapan keduanya dan saling pandang karena keheranan dengan apa yang keduanya bicarakan.
"Maksudnya gimana sih? Kan mereka selingkuh berarti saling suka trus kenapa Icha gak mau anak nya?" Tasya menatap Al.
Al menggeleng."biarin aja, bukan urusan kita juga, Sya."
Dari kejauhan tampak Kaori melambaikan tangannya kearah Tasya dan Al sambil menggandeng Asbi.
"Guys," teriak Kaori heboh.
"Haelah si Kaori," Tasya berwajah malas.
Kaori terlihat menarik Asbi susah payah agar pria itu mau berjalan mengikutinya.
"Hai, kalian belanja juga ya? Gue sama Asbi juga," Kaori tersenyum.
"Bisa gak sih Lo jangan paksa Asbi?" Kesal Al.
Kaori cemberut."Bi, kamu merasa terpaksa gak?"
Asbi berwajah malas."iya,"
Tasya tertawa pelan begitupula Al sementara Kaori menghentakkan satu kakinya."aku tuh ajak kamu belanja supaya fresh otak kamu, Bi. Gak cuma Icha Icha Icha aja yang ada di dalam otak kamu itu,"
Icha ternyata sedari tadi memperhatikan Asbi yang tengah bersama Kaori, hatinya jujur saja tersayat perih melihat kedekatan keduanya walaupun terkesan dingin dari pihak Asbi namun, Asbi tidak melarang Kaori menggandengnya.
"You okay?" Tanya Gema paham perasaan Icha.
"Gue capek, Gem." Icha menghapus kasar air matanya.
Gema memperhatikan Kaori yang tersenyum sinis melihat kearahnya dan Icha, seolah menunjukkan kemenangannya bisa mendapatkan Asbi, membuat Gema lama-lama muak pada sepupunya itu.
"Bi, aku mau deh punya anak dari kamu biar kamu gak kalah sama mantan kamu itu," Kaori tersenyum kearah Icha dan Gema.
Asbi mengikuti arah pandang Kaori dan juga melihat Icha dan Gema yang tengah berbelanja.
"Kita pulang ya, Cha." Gema pura-pura tidak tahu bahwa ia sedang diperhatikan beberapa pasang mata.
Icha memegangi perutnya yang tiba-tiba saja sakit."Gem,"
"Kenapa?" Tanya Gema khawatir.
"Gak tahu nih, sakit banget." Icha menggeleng berusaha menahan sakitnya.
Gema segera saja menggendong Icha untuk masuk ke mobilnya dulu dan kemudian baru membayar semua belanjaannya.
"Duh, mba, bisa cepetan gak? Istri saya itu di dalam mobil perutnya sakit," keluh Gema.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)
Fiction générale-Seorang pria hancur itu karena tiga hal, harta, tahta & wanita dan aku mengalami ketiganya sekaligus - Muhammad Asbiqunal Awwalun