Tepat satu minggu setelah kejadian kecelakaan Al, geng blueblood pun kembali pada aktivitas masing-masing.
Al sudah kembali bekerja meskipun hatinya tengah berduka, begitu pula dengan Amira, Raffa, Leo dan Asbi kembali pada pekerjaan masing-masing hanya saja beberapa kali terlihat Al menangis saat melewati ruangan Tasya.
Asbi segera menunjuk Amira sebagai sekretaris nya pengganti Tasya daripada pria bermata elang itu harus mencari sosok sekretaris yang tentu saja tidak mudah.
Amira kaget namun, menerima keputusan Asbi tersebut karena ia jelas sangat mengetahui siapa Asbiqunal.
Tidak dapat Asbi pungkiri bahwa ia juga kehilangan sosok Tasya yang merupakan sahabatnya sekaligus sekretaris nya itu.
Selama ini Tasya sangat profesional dalam pekerjaannya, gadis itu sangat cekatan, lincah, humble dan ceria menurut Asbi.
Asbi kaget saat pintu terketuk karena sedari tadi memang ia melamun.
"Masuk," Asbi mempersilahkan.
Terlihat Al, sahabatnya membuka pintu dan berjalan dengan satu tongkat membuat Asbi segera berdiri akan membantu namun, Al menggeleng, menolaknya.
"Al, kalo kondisi Lo begini, mending Lo pulang dan istirahat. Gue bakal kasi Lo cuti seminggu lagi sampai Lo pulih," kesal Asbi dengan keras kepalanya Al.
Al menggeleng dan menyerahkan laporan yang sudah satu Minggu terbengkalai karena ketidakhadirannya selama seminggu terakhir."laporan nya baru selesai, sorry agak lama."
"Keras kepala banget sih Lo," Asbi geleng-geleng kepala kemudian memeriksa laporan Al.
Al menghela napas panjang sambil membenarkan posisi tongkatnya."gue mau resign, Bi."
Asbi kaget bukan main."resign?" Setengah tertawa.
Al kemudian memberikan surat pengunduran dirinya pada Asbi."surat pengunduran diri gue, gue butuh tanda tangan dari Lo."
Asbi menggeleng."gak! Gue gak terima surat pengunduran diri Lo! Al, kondisi Lo masih belum pulih dan gue gak mau Lo nyesel!"
"Ini udah jadi keputusan gue, Bi." Sahut Al berkaca-kaca.
"Pikirkan baik-baik. Gue kasi waktu satu Minggu. Lo boleh pulang sekarang dan istirahat." Asbi bernada tegas tidak terbantahkan.
Al menghela napas panjang."permisi." Keluar dari ruangan Asbi.
Asbi mengepalkan tangannya. Bagaimana mungkin ia akan bekerja tanpa Al sahabatnya. Al adalah tangan kanannya selama ini dalam menghandle hotel, lalu pria bermata elang itu kini harus dipusingkan dengan membuka lowongan untuk menggantikan posisi Al? Tidak! Asbi tidak akan membiarkan hal ini terjadi. Al harus tetap bekerja dengannya.
🙇
Leo menyantap makan siangnya dengan tersenyum tentu saja ia tidak sendiri karena ia bersama seorang pria yang sudah membuatnya berada di posisi General Manager yang merupakan posisi cukup penting di Awwalun Hotel, sebenarnya Asbi sahabatnya itu hanya memberinya jabatan sebagai manager umum di hotel tersebut namun, berkat pria ini Leo berhasil berada di jajaran penting Awwalun Hotel.
"Gimana sama pekerjaan?" Tanya seorang pria itu.
"Lancar, Pa." Sahut Leo tersenyum dengan tenang memasukkan sepotong daging ke dalam mulutnya.
Icha dan Gema kebetulan berada di restoran tersebut karena Icha yang sedang mengidam ingin makan beef steak di restoran tersebut.
"Gem," Icha ketakutan memegang erat lengan Gema saat tidak sengaja melihat Leo bersama seorang pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)
Fiction générale-Seorang pria hancur itu karena tiga hal, harta, tahta & wanita dan aku mengalami ketiganya sekaligus - Muhammad Asbiqunal Awwalun