Leo menghamburkan apa saja yang ada di meja kerjanya, ia benar-benar kesal karena adanya pandemi ini membuat pendapatan menurun drastis bahkan satu minggu ini tidak ada yang pengunjung yang check-in, pengunjung yang ada pun bergegas check-out sehingga hotel-hotel cabang milik Awwalun group dan naungannya benar-benar kosong bahkan ini tak pernah terjadi dalam sejarah perhotelan Awwalun bahwa hotel sampai benar-benar kosong.
Ditambah lagi harus mengikuti program pemerintah membuat para pengusaha hotel ini frustrasi karena entah sampai kapan seperti ini.
"Gue udah minta karyawan bersih-bersih sebelum hotel tutup entah sampai kapan, setelah itu supervisor mereka akan briefing sebentar, kita juga harus hadir," ucap Raffa diambang pintu.
Leo memijat pelipisnya sebentar. "Semua gaji karyawan udah di ACC langsung cairkan dan kirim ke rekening mereka masing-masing!"
Raffa mengangguk. "Ok," kemudian undur diri dari ruangan Leo.
Leo mengacak rambutnya frustrasi, sejak kasus pandemi ini membuat semua usaha harus tutup.
Padahal ada ratusan bahkan puluhan ribu karyawan Awwalun group dan naungannya bergantung pada bisnis ini.
Pimpinan hotel cabang Awwalun di sektor Z satu hari setelah hotel cabang tutup langsung membuat surat pengunduran diri dan malah bunuh diri karena mengatakan tidak sanggup hidup bila tidak bekerja bahkan tidak bisa dipastikan kapan hotel akan kembali beroperasi membuat Awwalun's hotel's sebagai pimpinan pusat kaget atas berita itu beberapa hari lalu.
Lalu ada lagi rekan bisnis Awwalun group yaitu Uranus Hotel's pemilik saham hotel itu sampai bunuh diri karena sepinya pengunjung.
Para pebisnis benar-benar pusing karena sepinya pengunjung karena disitulah pendapatan mereka namun, karena mengikuti program pemerintah mau tak mau mereka mendukungnya dengan menutup hotelnya dan tempat usahanya.
Para karyawan tampak mengemasi barang-barang mereka, ada sedih bahkan menangis karena harus berpisah dengan teman kerjanya yang sudah seperti keluarga disini.
Leo mengelilingi lantai demi lantai memperhatikan para karyawan yang tampak bekerjasama mengemasi barang-barang mereka, lalu seluruh perabotan ditutupi dengan kain putih.
"Pak Leo, pesanan bapak sudah berada di lobby." Amira berpapasan dengan Leo.
Leo mengangguk singkat. "Sesuai permintaan saya kan?"
"Iya pak, saya sudah cek sendiri di lobby tadi." Sahut Amira.
"Minta seluruh karyawan berkumpul di lobby setelah mereka berberes, saya tunggu." Leo kemudian memasuki lift.
"Baik pak," Amira menundukkan kepalanya sebentar dan segera memberitahu para jajaran mulai dari direktur, manager hingga, bagian bar, kitchen, housekeeping, resepsionis, staf keamanan, dll dari jajaran teratas hingga paling bawah berkumpul di lobby hotel.
🙇
Raffa menundukkan kepalanya sebentar kemudian memberikan ratusan amplop pada Leo yang sudah dipegangnya sementara di depan mereka sudah ada ratusan papperbag berisi bahan makanan dan obat-obatan serta vitamin untuk para karyawan yang memang sudah disiapkan selain dari gaji yang sudah dikirim ke rekening para karyawan yang di urus Raffa bersama manager keuangan.
Amira ikut membantu Raffa, Leo serta para dewan pimpinan kecuali Arkan membagikan amplop dan papperbag itu pada seluruh karyawan Awwalun's hotel's.
Para karyawan tentu saja senang mendapatkan bantuan seperti ini sangat-sangat membantu mereka di keadaan pandemi seperti ini.
Jam baru saja menunjukkan pukul 18:00 dan kegiatan hari ini sudah selesai, para karyawan mengucapkan terimakasih dan berpamitan bergegas pulang.
Tersisa Leo yang masih di dalam lobby sendirian memandangi sekeliling nya, hotel nya benar-benar sepi tanpa penghuni.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)
Ficción General-Seorang pria hancur itu karena tiga hal, harta, tahta & wanita dan aku mengalami ketiganya sekaligus - Muhammad Asbiqunal Awwalun