05 - Keraguan

86 17 23
                                    

Asbi terngiang-ngiang perkataan Al barusan bahwa Nay sempat melihat Icha dan Gema berada di apotik bahkan obat yang mereka tebus bukanlah obat sembarangan.

Pria bermata elang itu mulai kepikiran sambil melajukan mobilnya menuju ke rumah. Biasanya perkataan Nay selalu benar tidak pernah salah tapi, bisa saja Nay salah melihat pikir Asbi ingin mendapat kejelasan dari Nay.

Asbi yang memasuki komplek rumahnya tidak sengaja berselisihan dengan mobil Gema sahabatnya yang baru saja keluar dari komplek itu membuat Asbi semakin kepikiran perkataan sahabat-sahabatnya.

Apa mungkin Icha mengkhianatinya?

Asbi berjalan pelan memasuki rumahnya dan disana terlihat Icha sedang memasak untuk makan malam mereka membuat Asbi segera memeluk tunangannya itu.

"Kamu udah pulang?" Icha tersenyum hangat seperti biasanya.

Asbi mempererat pelukannya."kamu cinta gak sama aku?"

Icha menoleh tersenyum."jelas aku cinta sama kamu, Bi."

Asbi mengangguk."berarti gak ada rahasia diantara kita 'kan, sayang?"

Icha mengangguk."gak ada."

Asbi menghela napas."ada yang masih kamu rahasiakan dari aku, Cha?"

Icha tersenyum kecut mendengarnya."gak ada, Bi."kemudian memeluk tunangannya itu."kenapa kamu tiba-tiba nanya hal receh kayak gini sih?"

Asbi menggeleng."aku hanya gak suka ada kebohongan apalagi pengkhianatan."

Icha memejamkan matanya dan mempererat pelukannya."kalau suatu waktu aku bohongi kamu, kamu marah gak?"

Asbi melepaskan pelukan tunangannya itu."aku gak pernah memaafkan kamu kalo sampai itu terjadi!"

Icha tersenyum kemudian mengaduk makanan buatannya."sup iga kesukaan kamu udah jadi, ayo kita makan."

Asbi menahan Icha."jangan pernah mengkhianati aku, Cha."

Icha mengangguk pelan."sedikitpun gak pernah aku berpikiran mengkhianati kamu, Bi."

🙇

Asbi tak berkonsentrasi sama sekali pada pekerjannya membuatnya menghamburkan apa saja di meja kerjanya.

"Argggh Bi, gak mungkin lah Icha mengkhianati Lo!" Kesal Asbi mengacak rambutnya.

Suara pintu diketuk membuat Asbi mempersilahkan tamunya masuk ternyata Tasya membawa Nay kemudian undur diri setelah mengantar Nay.

"Kenapa, Bi?" Tanya Nay santai.

Asbi beranjak dari kursinya dan mendekati Nay."duduk!"

Nay mencebik dan duduk mengikuti permintaan Asbi."serius amat, pak!"

Asbi tiba-tiba mencengkram wajah Nay membuat Nay takut memandang ketua gengnya itu."jangan coba-coba nyebarin berita fitnah tentang tunangan gue! Paham Lo!"

"Bi, gue takut!" Nay meringis.

"Lo ada bukti apa memangnya?" Tanya Asbi.

Nay menggeleng."sumpah gue liat mereka, Bi dan gue cuma cerita biasa ke Angga karena menurut gue aneh aja."

"Gue mau Lo minta maaf sama Icha karena udah fitnah dia di depan member lain," Asbi melepaskan cengkraman nya.

Nay berkaca-kaca."kok Lo kasar sih sama gue, Bi? Sumpah ya baru kali ini Lo segitu kasarnya sama gue!" Nay kemudian pergi begitu saja.

Asbi menyudutkan Nay ke tembok sebelum gadis itu keluar dari ruangannya."apa maksud Lo fitnah Icha begitu?"

"Sakit, Bi?" Ringis Nay.

ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang