Desember 2018
Tiga bulan menjelang pernikahan membuat seorang Asbiqunal jelas saja sibuk dengan pekerjaannya, mengejar tenggat waktu urusan pajak karena mendekati akhir tahun dan semua harus beres sebelum tahun berganti.
Namun, seorang Asbi tidak pernah melupakan tunangan cantiknya, Andini Harisa Balqis atau yang akrab dipanggil Icha ini merupakan sahabatnya sendiri dan seiring berjalannya waktu cinta itu tumbuh tanpa diminta.
Mendekati akhir tahun Asbi memang jarang berkumpul bersama sahabatnya apalagi sekedar bertemu tunangannya pun tidak bisa ia lakukan dan hanya melalui telpon saja semua itu Asbi lakukan demi kehidupan masa depan nya nanti setelah menikah bersama Icha, Asbi menjamin bahwa Icha tidak akan susah jika hidup menua bersamanya.
Suara ketukan pintu membuat Asbi teralih perhatiannya dan mempersilahkan masuk tamunya itu ternyata Al, sahabatnya yang sudah bekerja padanya beberapa bulan terakhir ini.
"Kenapa Al?" Tanya Asbi masih berkutat pada laptopnya.
"Barusan gue kirim email laporan pajak yang tenggat masa waktu, udah Lo periksa?" Tanya Al formal.
Asbi menggeleng."belom, setelah jam makan siang baru gue cek lagi."
Al menghela napas melihat Asbi begitu sibuk."Icha nelpon gue tadi,"
Asbi menegakkan kepalanya mendengar nama tunangannya itu."ada apa?"
"Lo gak jawab telpon dia, dia khawatir sama Lo, Bi." Al geleng-geleng kepala.
Asbi segera memeriksa handphone nya dan melihat banyaknya telpon dari tunangannya itu dan beberapa pesan yang belum ia baca."anak blueblood janjian makan di tempat biasa ya?"
Al mengangguk."iya, Lo ikut?"
Asbi kembali menggeleng."sorry ya, gue sibuk. Salam aja deh buat mereka."
Al melipat tangan di depan dada."seriously, Bi? Lo sampe gak ada waktu di jam istirahat sekalipun."
Asbi memejamkan matanya mengingat sudah berapa lama ia mengabaikan sahabatnya itu, ya, sudah satu Minggu ia mengabaikan pesan sahabatnya karena kesibukannya."sorry ya,"
"Terserah Lo deh!" Ketus Al malas dan langsung keluar dari ruangannya.
Asbi bersandar di kursi tahta nya sambil menghela napas berat."bodoh banget sih gue sampe lupa udah seminggu mengabaikan mereka semua!"
🙇
Geng blueblood berkumpul di restoran tempat makan siang langganan mereka minus Asbi tentunya karena seminggu terakhir Asbi cukup sibuk dengan pekerjaannya.
Icha terlihat gelisah menunggu sahabat mereka lainnya karena baru ia sendiri yang datang dan datanglah Gema dengan santai dan gaya urakan seperti biasanya walaupun jabatannya sebagai CEO sebuah hotel yang merupakan milik pria penggemar game itu.
"Hai, mana yang lain?" Sapa Gema santai duduk di depan Icha.
Icha menggeleng."gak tahu!"
"Lo kenapa sih Cha, gak biasanya gelisah banget gitu?" Tanya Gema memperhatikan Icha dan duduk di samping gadis itu.
Icha menggeleng."gak papa, Gem."
"Icha, Lo gak bisa bohongin gue! Ada apa? Kasi tahu gue!" Desak Gema memaksa sebagai mantan kekasih Icha ia tidak ingin terjadi sesuatu pada mantan kekasihnya itu.
Icha gemetar menunjukkan sebuah surat dan menangis membuat Gema membelalak kaget."siapa pelakunya Cha kasi tau gue?"
Icha menangis membuat Gema segera memeluk mantan kekasihnya itu untuk menyalurkan kekuatan."gue takut, Gem!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)
General Fiction-Seorang pria hancur itu karena tiga hal, harta, tahta & wanita dan aku mengalami ketiganya sekaligus - Muhammad Asbiqunal Awwalun