08 - Pertengkaran

90 16 35
                                    

Menjelang valentine tentu saja para cowok serius menyiapkan kejutan untuk pasangan mereka, apalagi di geng blueblood ada beberapa pasangan yang terlihat memang sudah serius menjalin hubungan dan memang berawal dari persahabatan mereka dulu, seperti contohnya Asbi dan Icha, Angga dan Nay.

Asbi bahkan tak main-main dengan persiapan pernikahan yang tersisa satu bulan lagi karena bulan depan tepat di hari ulang tahun tunangannya itu adalah tanggal pernikahan nya.

Tersisa lah yang single di geng blueblood hanya Gema, Leo dan Kaori. Ketiga orang itu memang secara terang-terangan mengakui bahwa belum bisa move on dari pasangan yang akan menikah itu yakni, Asbi dan Icha.

"Capek juga ya ngedekor ini resto buat kita-kita aja besok," Raffa terduduk memperhatikan dekorasinya apakah sempurna atau tidak.

Angga memompa balon sambil tersenyum."kira-kira Nay besok Nerima lamaran gue gak ya?"

Gema melempar bantal ke arah Angga."ya, pasti diterima lah Nga, secara gitu kalian berdua kan couple goals yang membuat makhluk alien di luar sana kena penyakit ain alis iri haha," tertawa puas.

"Tapi, tahu sendiri kan Nay itu baru aja kehilangan Kentara dan tiba-tiba Kentara minta gue jadi penggantinya, di satu sisi gue seneng karena gue emang cinta banget sama Nay dari dulu tapi, sisi lain pernikahan itu gak main-main, gimana kalo di tengah jalan dia ngerasa hambar dan semuanya sia-sia juga?" Angga berwajah serius.

Asbi menepuk pundak sahabatnya sejak kelas satu SD itu."Nga, dengerin gue ya. Cinta itu bisa berjalan seiring berjalannya waktu asal tiap hari Lo pupuk, cinta itu tumbuh karena terbiasa, terbiasa bersama setiap hari, terbiasa ribut dan berantem tiap hari, terbiasa melakukan hal konyol setiap hari dan lama kelamaan cinta itu hadir, contohnya gue dan Icha."

Raffa tertawa."iya deh yang pakarnya cinta,"

"Gue sih gak mau buru-buru nikah, bagi gue semua itu butuh proses walaupun saling mencintai, berkomitmen bagi gue itu sekali seumur hidup, gue gak mau di tengah jalan nanti pisah dan anak-anak jadi korban." Al menaruh bunga di dalam vas bunga.

"Biasa udah pengalaman," ledek Gema.

"Ya, makanya gue hati-hati dan gak mau buru-buru. Gue memang cinta sama Tasya tapi, gak mau menggebu-gebu. Nikmati aja waktu yang sekarang, tabung aja gaji yang ada, masa depan itu bukan hanya gue dan Tasya tapi, ada anak-anak juga yang akan dipertaruhkan masa depannya," sahut Al.

"Bijak banget sih Lo, Al. Salut gue," puji Raffa bertepuk tangan.

"Itu pandangan gue, gak tahu kalo kalian. Kalo kalian mau nikah muda silahkan, gak masalah kok. Intinya gue dan Tasya mau sama-sama fokus sama kerjaan dulu, karena hidup itu bukan sekedar makan cinta doang," sahut Al.

"Gue sih kalo cewek ya hayoo aja nikah," sahut Gema.

"Sembarangan Lo, perbaiki aja dulu diri Lo tuh jangan keluyuran ke club kalo ada masalah, Gem." Asbi menimpuk Gema dengan bantal.

"Iya deh iya," sahut Gema.

"Gimana dengan Lo, Yo daritadi diem aja?" Tanya Angga beralih menatap Leo sahabatnya yang tak kunjung buka suara dan sibuk dengan atribut valentine untuk acara besok.

Leo memandang satu per satu sahabatnya dan menatap Asbi dalam."gue? Udah saatnya gue merebut apa yang seharusnya gue miliki, gak seharusnya dia menikmati fasilitas yang dia punya sekarang, seharusnya itu milik gue dan nyokap gue," memutus kontak matanya dengan Asbi membuat semua heran.

"Maksudnya apa, Yo?" Tanya Raffa penasaran.

"Yoyo mah bikin tegang," tambah Gema tertawa.

"Gue serius dan gue gak main-main. Seharusnya anak istri kedua itu SADAR DIRI!" Leo mencampakkan sarung tangan yang di pakainya kemudian pergi dari resto.

ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang