Asbi semakin terdesak oleh waktu ia takut terjadi sesuatu pada dirinya hingga akhirnya dengan segala tekadnya ia berencana menikahi Icha secara siri terlebih dahulu baru ia akan meresmikan pernikahan nya di bulan Maret di hari ulang tahun Icha sesuai rencana kedua keluarga.
Icha bersedia dinikahi secara siri terlebih dahulu oleh Asbi, ia tak punya pilihan lain selain bersedia. Ini sebenarnya bukan paksaan hanya saja keadaan begitu mendesak, siapa yang tidak khawatir calon suaminya di teror akan dibunuh.
Tanpa ada yang mengetahui mereka akan melakukannya pagi ini, persiapan yang begitu sederhana sebenarnya.
🙇
Asbi buru-buru menyelesaikan pekerjaannya saat melihat jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 09:00 pagi, Asbi hari ini sengaja datang ke kantor pagi-pagi sekali yakni pukul 05:00 pagi tadi hanya demi menyelesaikan pekerjaan nya.
Setelah semuanya selesai Asbi memasuki ruangan Tasya membuat Tasya terkesiap kaget buru-buru berdiri.
"Pak Asbi," sapa Tasya menundukkan kepalanya sebentar.
"Saya ada urusan dan harus pulang sekarang, kalau tidak ada pekerjaan mendesak kamu juga boleh pulang Sya," ucap Asbi.
"B-baik pak, saya akan tunggu sampai jam makan siang dan saya akan hubungi anda bila ada yang mendesak," sahut Tasya.
Asbi kemudian keluar dari ruangan sekretaris nya itu dan buru-buru memasuki liftnya.
"Asbi pulang kemana? Rumah Awwalun atau rumah baru?" Tanya Tasya pelan dan kembali duduk di kursinya.
🙇
Icha juga buru-buru menyelesaikan pekerjaannya di butik dan saat melihat mobil Asbi sudah tiba di depan butiknya membuat Icha langsung berpamitan pada karyawan nya itu.
"Kalau ada apa-apa langsung telpon aja ya," pesan Icha tersenyum.
"Iya kak,"
Icha kemudian mengambil tasnya dan setengah berlari memasuki mobil Asbi.
Asbi dan Icha kini saling pandang. "Siap?" Tanya Asbi.
Icha mengangguk. "Aku siap,"
Mobil Asbi kemudian melaju begitu saja menuju ke suatu tempat yang sudah dijanjikan.
🙇
Sementara itu Arkan akan menuju ke ruangan Asbi dan menemui Tasya.
"Beritahu Asbi saya ada disini," ucap Arkan.
"Maaf pak Arkan, pak Asbiqunal baru saja pergi." Sahut Tasya memandang Arkan.
"Dia ada bilang mau kemana?" Tanya Arkan penasaran.
"Pak Asbiqunal katanya ada urusan mendadak dan harus pulang," sahut Tasya memperhatikan Arkan.
"Pulang? Pulang kemana yang dia maksud?" Geram Arkan kemudian meninggalkan Tasya dan berkutat pada handphone nya namun, nomor Asbi tidak aktif dan kembali menoleh pada Tasya. "Tasya, beritahu Asbi saya ingin bertemu setelah jam makan siang, katakan saja ada urusan penting." Kemudian menuju ruangannya.
"Baik pak," Tasya segera saja menghubungi Asbi namun, tidak aktif membuatnya segera menghubungi Icha namun, tidak aktif juga. Akhirnya Tasya mengirimkan pesan pada keduanya saja daripada tidak memberitahu sama sekali pikirnya.
🙇
Asbi dan Icha kini bertandatangan di selembar kertas layaknya surat nikah hanya Althala yang hadir sebagai wali dari Icha bahkan turut merahasiakan dari kedua orangtuanya karena ia tahu sangat berat menjadi seorang Asbiqunal Awwalun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)
Ficção Geral-Seorang pria hancur itu karena tiga hal, harta, tahta & wanita dan aku mengalami ketiganya sekaligus - Muhammad Asbiqunal Awwalun