Kaori tidak pernah bosan datang mengunjungi Asbi dan Angga meskipun Asbi sudah mengusirnya bahkan tidak ingin menemuinya karena Asbi sudah meminta para sahabatnya agar berpencar untuk menghindari dampak gejolak bisnis yang sedang mereka hadapi pastinya.
Saat Asbi menolak bertemu Kaori, Angga lah yang akhirnya bertemu gadis berambut blonde itu meskipun sebenarnya Angga tahu kunjungan Kaori bukan untuknya melainkan untuk Asbi namun, bagi Kaori sama saja menjenguk Asbi berarti menjenguk Angga juga.
Kaori benar-benar ingin membuktikan bahwa ia masih setia menjunjung tinggi persahabatan membuktikan bahwa ia setia pada blueblood meskipun ia baru saja bergabung beberapa bulan lalu.
"Lo gak bosan apa bolak-balik kesini gue 'kan udah bilang pergi ke luar negeri dan cari kehidupan!" Sentak Asbi saat berhadapan dengan Kaori.
Kaori memejamkan matanya selama beberapa detik kemudian membukanya kembali. "Aku gak pernah bosan mengunjungi kamu dan Angga karena apa? Karena kita sahabat! Kita adalah Blueblood! Sekali lagi kita adalah Blueblood!"
Angga hanya memperhatikan kedunya selama satu bulan ini Kaori memang tidak pernah absen menjenguknya dan Asbi.
"Blueblood udah hancur sejak Leo mengumumkan bahwa dia juga anak Arkan!" Tegas Asbi.
"Mana Asbiqunal ketua geng blueblood yang gak pernah nyerah hah? Ini bukan kamu sama sekali, Bi! Bukan Asbiqunal!" Kesal Kaori.
Asbi menatap tajam Kaori. "jiwa Asbiqunal udah mati sejak hari itu!"
"Makanya kamu menyerahkan segala beban sebagai ketua blueblood yang kamu bilang sementara padahal kamu menyerah!" Kaori memandang Asbi terluka.
"Pergi!" Sentak Asbi.
"Bi, Kaori dengan niat baik datang kesini menjenguk kita setidaknya hargai perjuangan Kaori menembus tiga dinding penjagaan keamanan super ketat sampai akhirnya dia ada di depan kita!" Tegas Angga kini buka suara.
Asbi membalikkan tubuhnya. "Kalo lo mau ngobrol sama gadis itu silahkan! Pak, bawa saya lagi ke dalam sel!" Memandang polisi yang sedari tadi mengawasi mereka.
"Bi, Kaori sahabat lo bahkan gue dan Kaori pun gak akrab sama sekali meskipun kita semua tergabung dalam blueblood!" Angga menggeleng.
Kaori berkaca-kaca. "Dengar Asbiqunal, aku pernah patah hati ribuan kali karena orang yang sama dan aku masih berdiri berharap suatu hari aku bahagia dan aku tidak menyerah sama sekali! Sekalipun orang-orang mengatakan aku egois dan jahat itu semua karena cinta. Karena cinta kita hancur dan karena cinta kita bahagia, kamu yang memutuskan untuk bahagia bahkan untuk hancur!"
"Bawa saya pak! Saya udah gak ada urusan sama gadis itu!" Asbi memaksa polisi membawanya kembali ke dalam sel.
Kaori mengepalkan tangannya. "Oke! Tapi, ada hal yang kalian harus tahu." Membuat Angga memandang Kaori bertanya-tanya sementara Asbi masih diam pada posisi nya membelakangi Kaori dan Angga. "Pagi ini ada berita seorang model cantik mencoba melakukan bunuh diri di Jepang," membuat Asbi menoleh sementara Angga membelalak kaget. "Nay di Jepang,"
Asbi mengepalkan tangannya.
Sementara Angga syok tangannya bergetar. "Gi-gimana keadaan nya?"
Kaori memandang Angga. "gue masih coba hubungi Nay sampai sekarang tapi, belum berhasil."
"Jangan ada yang menyeret nama Nay dalam kasus gue dan Angga, hapus semua berita nya dan bayar pake cek yang gue kasi!" Teriak Asbi kesal. Ia tahu nama sahabat perempuannya selalu terseret dalam kasusnya dan Angga, media benar-benar jahat tidak punya hati memberitakan hal yang tidak seharusnya membuat Nay benar-benar ingin mengakhiri hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASBIQUNAL 'Pelajaran Berharga' (END)
Fiction générale-Seorang pria hancur itu karena tiga hal, harta, tahta & wanita dan aku mengalami ketiganya sekaligus - Muhammad Asbiqunal Awwalun