Setelah memiliki ujung jari Lan XiChen di dalam mulutnya, Jiang Cheng tidak lagi memiliki keberanian untuk menatap pria itu secara langsung. Alisnya mengerut, seolah mengatakan 'Aku tidak suka perbuatanmu barusan'. Lantas ia mendengus sembari memalingkan wajahnya, yang seperti memberi isyarat bagi Lan XiChen, 'Aku marah dan jangan bicara denganku'.
Ada tawa yang hampir meledak dari dalam diri Lan XiChen, tapi kali ini ia berhasil menahannya dan melanjutkan makan dengan tenang. Tirai tenda sejak tadi memang dibiarkan terbuka, jadi saat matahari semakin tinggi di luar sana baik Jiang Cheng maupun Lan XiChen bisa mengetahuinya seketika, sosok Lan XiChen beranjak sejenak untuk mematikan lampu minyak baru kemudian kembali duduk di sisi Jiang Cheng.
Lewat sudut matanya Lan XiChen memperhatikan pakaian Jiang Cheng yang sudah lusuh dan kotor oleh tanah dan darah. Ia sendiri sedang tidak memiliki pakaian cadangan di kantung qiankun nya, jadi ia merasa sedikit bersalah untuk Jiang Cheng. "Tunggu sebentar," ujar Lan XiChen, lantas berlalu begitu saja keluar dari tenda.
Jiang Cheng hanya bisa mengikuti kepergian Lan XiChen dalam diam, dan saat bayangan punggung kokoh Lan XiChen benar-benar menghilang dari pandangannya Jiang Cheng menghela napas kasar. Ia menggosok wajahnya seakan tidak bisa mempercayai dirinya sendiri, tidak mungkin ia menumbuhkan perasaan bengkok pada Lan XiChen bukan!?
Plak!
Sebuah tamparan ia berikan pada dirinya sendiri, Jiang Cheng termenung di atas ranjang, "Sadarkan dirimu. Dalam kehidupan ini aku hanya menginginkan kehancuran Sekte Wen, dalam kehidupan ini aku hanya menginginkan balas dendam." Suaranya pelan dan samar, tapi semua itu jelas bergaung dengan kencang di kepalanya. Terus berulang, ratusan kali, ribuan kali, sampai Jiang Cheng menghapus debaran menyebalkan yang ia miliki karena pertemuan super singkatnya dengan Lan XiChen.
Tidak lama kemudian Lan XiChen kembali dengan sebaskom air hangat, ada pula kain basah di dalamnya. Dari memandang sekilas saja Jiang Cheng bisa melihat bibir pucat bergetar Lan XiChen, dan meskipun ia khawatir....Jiang Cheng tidak berniat mengatakan apapun.
Menyingkirkan anglo dan teko teh, Lan XiChen meletakkan baskom yang telah dibawanya di atas kursi kayu. "Bolehkah aku...?" Katanya sambil menjulurkan tangan, meminta Jiang Cheng untuk memberikan tangannya pada Lan XiChen. Setelah pertimbangan singkat, Jiang Cheng meletakkan telapak tangannya untuk digenggam oleh Lan XiChen, lalu kain basah membasuh punggung tangannya. Membersihkan sisa-sisa tanah dan noda darah dari kemarin.
"Lepaskan pakaianmu, aku belum membersihkan mereka dengan baik kemarin. Takutnya...itu akan meradang dan membuat kamu tidak nyaman."
Jiang Cheng mematuhinya, bahkan tanpa mengeluarkan sedikitpun keluhan. Akan tetapi, menjadi penurut dalam waktu singkat membuat Lan XiChen tidak bisa tidak memiringkan kepalanya heran, 'Apa yang salah dengannya?' pikirnya. Tapi pikiran itu segera berlalu karena Jiang Cheng sedikit meringis saat mencoba menanggalkan pakaiannya.
Lan XiChen dengan santai melemparkan kain basah di tangannya dan menciptakan riak air, kemudian mengalihkan tangannya untuk bekerja pada tubuh Jiang Cheng, lebih tepatnya lapisan pakaiannya. Perban yang semalam ia pasangkan sudah ternoda, perlahan Lan XiChen membuka belitan perban yang membungkus tubuh Jiang Cheng. Tanpa sadar, baik Lan XiChen maupun Jiang Cheng, menggigit bibir dalam mereka gugup.
Saat lapisan terakhir terbuka serta menunjukkan luka menganga di pinggang ramping Jiang Cheng, Lan XiChen menarik napas kesal, ya...ia kesal pada dirinya sendiri. "Jangan bergerak," perintahnya, setelahnya tubuh Jiang Cheng menegang karena Lan XiChen mulai membersihkan lukanya.
Dengan penuh perhatian Lan XiChen menggosok sisi pinggang Jiang Cheng yang lain, mencoba memberikan isyarat jika ia tidak perlu khawatir, Lan XiChen tidak akan membuatnya merasakan sakit yang berlebihan. Namun, apalah daya jika Jiang Cheng sebenarnya akan menjadi lebih dan lebih terganggu dengan sentuhan lain dari Lan XiChen yang tidak perlu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Darkness : XiCheng
FanfictionSekte Jiang jatuh dalam kegelapan. Tidak ada yang bisa mengulurkan tangan untuk menarik Jiang Cheng dari kubangan lumpur yang menenggelamkannya. Bagaimana jadinya jika Jiang Cheng yang kehilangan inti emasnya tidak pernah bertemu dengan Wei Wuxian? ...