Jiang Cheng telah meninggalkan Lan XiChen begitu saja, tidak ada lagi rasa bersalah yang bercokol di hatinya walaupun ia yakin ia telah berhasil melukai perasaan pria itu. Alisnya merajut menjadi satu, langkah kakinya terdengar bahkan dari kejauhan. Jiang Cheng tidak tahu pada siapa ia akan mengadukan semua keluhannya, tetapi tanpa sadar kakinya membawa dirinya menuju aula pertemuan.
Tepat di saat itu pula sosok Nie Mingjue membuka pintu aula dengan wajah kusut. Jiang Cheng tidak terlalu terkejut dan segera berjalan mantap mendekati Ni Mingjue, justru itu adalah Nie Zongzhu yang berjalan mundur tanpa sadar. Entah apa lagi yang diinginkan oleh bajingan keras kepala ini, pikir Nie Mingjue.
Pandangan Nie Mingjue jatuh ke belakang Jiang Cheng, namun ia tak menemukan siapapun di sana. Menyadari pandangan menyelidik itu Jiang Cheng mendengus kecil dan berkata, "Siapa yang kau cari? Bajingan itu tidak ada di sini!" Sentak Jiang Cheng kesal, Nie Mingjue yang mendengarnya sedikit kebingungan, namun tidak banyak bertanya.
Nie Mingjue hanya berdiri diam dengan wajah yang selalu marah itu sampai Jiang Cheng meraih kerahnya dengan serampangan dan mulai berkata, "Apa kau menjamin rencana mu itu akan berhasil?" Tanyanya, ditodong mendadak seperti ini otak Nie Mingjue seperti berhenti bekerja dan ia tidak menjawab hingga beberapa detik lamanya. Alis Jiang Cheng berkedut pelan, ia menggeram rendah dan menarik kerah Nie Mingjue lebih kuat, membuat pria jangkung itu menundukkan tubuhnya.
Sekali lagi Jiang Cheng bertanya, "Mendapatkan kembali inti emas. Apakah kau bisa menjamin keberhasilannya!?"
Terkesiap Nie Mingjue mencengkram pergelangan tangan yang menarik kerahnya dengan kurang ajar, matanya memancarkan sedikit harapan dan kebahagiaan. Tetapi itu segera menghilang sebelum kembali digantikan dengan ekspresi meragukan, "Apa yang kau pikirkan? Sudahkan kau berubah pikiran hanya dalam satu malam?" Pertanyaan itu diajukan dengan nada mengejek, namun hanya Nie Mingjue seorang yang tahu betapa ia berharap Jiang Cheng akan cukup keras kepala yang mengatakan bahwa itu bukan omong kosong semata.
Jiang Cheng tahu ia adalah seseorang yang dikendalikan oleh emosinya, dan Jiang Cheng tahu jika hanya mengandalkan emosi semata ia hanya akan terjebak lebih jauh dalam penyesalan. Namun, saat ia melihat ke belakangan, terhadap semua penghinaan yang ia terima, perlakuan buruk dan cacian serta ejekan bajingan-bajingan Wen itu....saat ia mengingat kembali kata-kata Lan XiChen yang menghalanginya ikut campur lebih jauh dalam urusan aliansi....ia mengukuhkan hati.
Dengan bibir terkatup ia berkata, "Aku tidak akan menarik kata-kata ku sendiri. Sebaliknya, di masa depan aku ingin kau melakukan satu hal."
Kelopak mata Nie Mingjue berkedut waspada, ia tidak pernah bisa menebak apa yang dipikirkan Jiang Cheng. Dan sesuai apa yang ia bayangkan, Jiang Cheng berkata, masih dengan wajah penuh amarah, "Aku menginginkan inti emas Wen Ruohan." Seolah tertimpa batu besar, napas Nie Mingjue melambat seketika.
Jiang Cheng secara bertahap melepaskan cengkeramannya pada kerah Nie Mingjue, tatapan penuh tekadnya juga perlahan layu dan kembali diisi oleh keputusasaan. Benar....apa yang telah ia lakukan saat ini adalah hal yang benar....tidak apa-apa. Jiang Cheng menurunkan pandangannya pada lantai ruangan, pikirannya melayang entah kemana. "Nie Zongzhu, saat ini aku tidak lebih dari seorang sampah, kau juga bisa memperlakukanku seperti sampah....orang yang tidak tahu malu ini akan bersumpah untuk memberikan kemenangan pada aliansi ini, menjatuhkan Sekte Wen, dan membalaskan dendam semua orang." Tentu saja itu masih cerita yang sangat panjang, seperti yang ia katakan sendiri, sekarang Jiang Cheng tidak lebih dari seorang pria tanpa kultivasi. Lebih lemah dari orang biasa. Bagaimanapun juga, masa depan jauh dan tidak dapat ditebak.
Anginnya sejuk dan menghanyutkan, Nie Mingjue, seorang pria dewasa yang keras kepala memilih untuk percaya pada tekad seorang pemuda tujuh belas tahun ini, memercayainya untuk memegang masa depan semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Darkness : XiCheng
FanfictionSekte Jiang jatuh dalam kegelapan. Tidak ada yang bisa mengulurkan tangan untuk menarik Jiang Cheng dari kubangan lumpur yang menenggelamkannya. Bagaimana jadinya jika Jiang Cheng yang kehilangan inti emasnya tidak pernah bertemu dengan Wei Wuxian? ...