15. Memeluknya Erat-erat

938 132 23
                                    

Masih dengan menenteng kotak kayu kecil di tangannya, Jiang Cheng berjalan dengan lesu ke tendanya. Kepalanya pusing, seolah seluruh dunia berputar-putar. Lukanya yang sudah hampir sembuh kembali terbuka meski sedikit, Jiang Cheng menghela napas lelah, mengabaikan tatapan aneh serta khawatir beberapa orang yang melewatinya.

Tidak. Jiang Cheng tidak khawatir sama sekali apakah seseorang akan mengetahui aura gelap yang mengelilinginya, ia hanya akan menjawab secara sederhana bahwa ia baru saja tertidur di suatu tempat dan tanpa sadar membiarkan beberapa energi buruk menempel padanya, toh itu bukan sesuatu yang jarang terjadi.

Jiang Cheng tidak tahu apakah dia sudah melukai dirinya sendiri sebelumnya, tapi ia sedikit menyeret kaki kirinya yang agak kebas selama berjalan. Lan XiChen yang berkata akan mengurus sesuatu benar-benar tidak terlihat di sekitarnya sama sekali, menggelengkan kepala ringan Jiang Cheng menghela napas lega.

Tenggorokannya kering, maka segera setelah ia mencapai tenda Jiang Cheng meraih teko air dan menuangkannya langsung ke dalam mulut. Benar-benar tidak berkelas. Terlebih pria malang itu harus tersedak saat mendengar suara berat orang lain menyapa, "Apa yang membuat Jiang Gongzi begitu lelah?"

Jiang Cheng sontak menyemburkan air dalam mulutnya sembari terbatuk keras, kepalanya menoleh menuju sumber suara dan perlahan seluruh tubuhnya mulai merinding. "Nie...Nie Zongzhu...uhuk! Uhuk!"

Nie Mingjue berdiri tegap dengan kedua lengan bersilang di depan dadanya, menatap Jiang Cheng dengan santai namun juga serius di saat yang bersamaan. Gugup Jiang Cheng menelan ludahnya, sedikit tersandung saat ia mencoba menyapa Nie Mingjue dengan benar.

Namun, Nie Mingjue sepertinya tidak tega untuk menganggu Gongzi kecil ini lebih jauh lagi. Melihat wajah cantik dengan tubuh kurus dan ringkih itu terseok-seok, ah...sudahlah Nie Mingjue akan mengalah. Dia mendekat untuk membantu Jiang Cheng berjalan, lengan kurus pria itu digenggamnya dengan kokoh. "Tidak perlu panik, aku hanya ingin berbicara denganmu mengenai sesuatu." Gumamnya di telinga Jiang Cheng.

Tengkuk Jiang Cheng merinding mendengar suara berat dan datar itu, mengikuti gerakan Nie Mingjue yang menyeretnya Jiang Cheng di dudukkan di atas ranjang. Wajahnya pucat pasi, hampir membuat Nie Mingjue mempertanyakan apa yang terjadi padanya, namun begitu melihat napas Jiang Cheng yang tampak tidak teratur lagi-lagi Nie Mingjue menghentikan dirinya sendiri.

Soale bisa merasakan ketidaknyamanan orang di hadapannya, Nie Mingjue mengambil langkah mundur lantas menyilangkan kedua tangannya. Tidak bersuara sama sekali sampai Jiang Cheng mendongak dan bertanya pelan, "Apa yang ingin Chifeng-Zun bicarakan?"

Nie Mingjue, mengernyit ringan, "Ini mengenai Sekte Jiang."

Kelopak mata Jiang Cheng berkedut pelan, pupilnya mengecil oleh kemarahan yang berasal dari dasar hati terdalamnya. Jiang Cheng menatap sepasang mata tajam Nie Mingjue dengan kebencian, kenapa orang ini mengungkitnya lagi? Apa tujuannya dengan kembali mengingatkan Jiang Cheng mengenai keluarganya?

Punggungnya yang menegang belum sempat melemas dan Nie Mingjue kembali menambahkan, "Aku ingin kau membangkitkan kembali kekuatan Sekte Jiang."

"Apa!?"

"Apa kau keberatan dengan itu?" Keheranan muncul di wajah dingin Nie Mingjue, Jiang Cheng menelan ludahnya kasar, bagaimana dia bisa tidak terkejut? Baginya Sekte Jiang sudah berakhir dan tidak dapat diselamatkan lagi, dirinya yang tidak lebih dari seorang pelacur bahkan tidak punya muka untuk menghadapi orang lain. Sekarang saat seorang Chifeng-Zun menawarkan hal seperti ini padanya, bagaimana dia bisa tidak terkejut!?

Merasa tidak nyaman terus ditatap penuh keraguan seperti sekarang, Jiang Cheng mengeraskan rahangnya dan menggeram, "Membangun kembali Sekte Jiang tidak akan pernah mudah, terlebih dengan kondisiku sekarang...."

Eternal Darkness : XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang