37. Perseteruan WangXian

380 48 9
                                    

Hati Lan XiChen akhirnya tenang ketika ia mendengar Jiang Cheng bersedia untuk kooperatif dengannya. Sebelumnya, ketika ia melihat cincin giok yang melingkari jari Jiang Cheng mendadak bereaksi seperti itu, hampir saja Lan XiChen menarik Jiang Cheng ke kamar dan memarahinya. Cincin giok itu memang berfungsi untuk mengendalikan aura qi mayat atau iblis yang diolah oleh Jiang Cheng, tetapi saat intensitas energi yang ia serap melebihi kapasitas cincin giok, maka benda spiritual itu akan bereaksi.

Energi spiritual Lan XiChen berhasil menetralkan cincin giok yang ia berikan pada Jiang Cheng, ini seperti memperluas kapasitas toleransi benda itu terhadap tubuh Jiang Cheng yang memiliki kultivasi iblis lebih besar dari sebelumnya. Lan XiChen ingin tahu apa yang membuat Jiang Cheng berhasil mencapai titik ini, maksudnya adalah lonjakan kultivasi yang tidak masuk akal. Ia sungguh ingin bertanya mengapa, bagaimana, dan siapa yang telah mendukungnya. Tetapi Lan XiChen memilih diam.

Apa yang dikatakan Jiang Cheng ada benarnya, itu bukan urusan Lan XiChen. Dia hanya pernah berjanji pada Jiang Cheng, apapun yang pria itu lakukan di masa depan maka Lan XiChen hanya akan mendukungnya tanpa banyak bertanya. Dan kejadian hari ini menjadi bukti Lan XiChen menepati janjinya, sehingga di masa depan Jiang Cheng tidak perlu merasa awas atau berhati-hati di sekitarnya.

Begitu memastikan Jiang Cheng baik-baik saja, Lan XiChen menepuk pucuk kepala kucing itu dan melangkah pergi. Langkah kaki Lan XiChen membawanya ke sebuah pendopo yang cukup terpencil, sama seperti sebelumnya. Ia menatap langit yang tidak begitu cerah, kepakan sayap terdengar di kejauhan....semakin dekat dan akhirnya seekor burung hinggap di tangan Lan XiChen. Ia mengelus kepala burung itu sebelum mengambil gulungan kertas di kakinya.

Isinya singkat, "Waktunya telah tiba. Segera menyerang Qishan sebelum terlambat." Gumam Lan XiChen saat membacakan isinya. Beberapa kali menghela napas Lan XiChen bangkit dari duduknya dan bergegas pergi mencari Lan Wangji. Adiknya tidak terlihat lagi segera setelah mereka berpisah saat menyelamatkan rombongan Jiang Cheng. Bukannya ia tidak melihat tatapan Lan Wangji, tetapi tidak satupun dari mereka punya waktu untuk mengurus masalah hati yang begitu rumit.

Lan XiChen yang terburu-buru bergegas meninggalkan markas dan pergi dengan pedang terbangnya. Sudah lama sejak Lan Wangji dan Wei WuXian tertinggal di belakang, seharusnya Lan XiChen bisa menemukan keduanya saat menyusuri jalan sebelumnya. Namun, ia tidak menyangka jika pemandangan yang ia temui bukanlah sepasang pria yang berjalan bersisian, melainkan dua orang yang sedang bertarung satu sama lain.

Ada ledakan energi dimana-mana dalam radius seratus meter, Lan XiChen melompat dari Shuoyue dan melemparkan pedangnya untuk melerai Lan Wangji dan Wei WuXian.

CLAANG!!!

Bilah tajam Shuoyue menabrak seruling hitam Wei WuXian dan Bichen Lan Wangji. Keduanya terpukul mundur dua langkah, Lan Wangji yang menyadari kehadiran kakaknya segera memasang sikap hormat dan membungkuk, "Xiongzhang." Sapanya.

Hal ini sedikit kontras dengan Wei WuXian yang berdiri santai dengan bertumpu pada satu kaki, seruling hitam itu ia tepuk-tepukan di bahunya, menyeringai tipis. Wei WuXian berujar malas, "Haiya...lihat di sini Zewu-Jun sudah datang untuk melerai kita."

Lan XiChen menurunkan Shuoyue dan menatap Lan Wangji dan Wei WuXian secara bergantian, ia melakukan itu untuk beberapa saat sebelum menghela napas. Lan XiChen berdiri sedikit condong ke arah pemuda dengan setelan pakaian hitam-merah dan bertanya lembut, "Apa yang sebenarnya terjadi di sini? Mengapa Wei Gongzi dan Wangji berakhir dengan bertarung satu sama lain?"

Masih mempertahankan sikap tidak seriusnya, Wei WuXian menjawab dengan enteng, "Perdebatan selalu terjadi, Zewu-Jun, dalam hal ini itu adalah salahku karena memancing kemarahan Lan Er Gongzi."

Eternal Darkness : XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang