57. Lan Qiren Datang

240 26 18
                                    

Setelah mengorbankan lebih banyak nyawa dari orang di sisinya, Wen Ruohan menyembunyikan seringai menyeramkan dari wajahnya yang berdarah. Ia bisa merasakan bagaimana formasi pertahanan Sekte Wen diaktifkan oleh Meng Yao sebelumnya, jika orang itu sampai melakukannya sejauh ini seharusnya sesuatu tidak lagi berada di bawah kendalinya.

Namun, Meng Yao adalah Meng Yao... Wen Ruohan jelas berada dalam kelas yang berbeda. Melihat bangunan sektenya yang hancur berantakan di banyak sisi, ia tidak terlihat marah sedikitpun. Tatapannya lebih gila daripada saat pertama kali Aliansi berhasil menyerbu masuk ke dalam aula utama bangunan ini.

Manik mata yang bersinar kemerahan, mulut bersimbah darah hingga menetes ke pakaiannya, Wen Ruohan memijat tengkuknya dan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Lorong panjang telah sempurna hancur oleh pertempuran, bekas sabetan pedang ada dimana-mana.

Akan tetapi, Wen Ruohan tidak terlalu memperhatikan hal sia-sia semacam itu. Beberapa orang musuh yang berusaha mencegatnya di tengah jalan berakhir terpental dan mati atau diserap seluruh sari kehidupannya. Tidak butuh waktu lama bagi orang gila itu untuk mencapai aula utama. Pusat kekacauan.

Matanya yang tajam menelisik seluruh ruangan dan tidak menemukan siapapun yang ia harapkan. Sebelah alis Wen Ruohan terangkat, kemudian ia melangkah perlahan ke tengah ruangan dan mendongakkan kepalanya, "Apakah kalian semua begitu takut hingga memutuskan untuk bersembunyi? Wei WuXian... kau tahu seberapa lama aku menunggumu."

Dalam pandangan Wen Ruohan memang tidak ada siapapun lagi kecuali tubuh-tubuh mati yang tergeletak di lantai. Namun, ia bisa merasakan aura seseorang, ah tidak, beberapa orang bersembunyi di sekitarnya.

Menyisir rambutnya ke belakang, Wen Ruohan terkekeh lembut. Tidak lama kemudian aliran energi kemerahan menjalar ke seluruh area aula utama, tetapi kekuatan itu segera ditepis oleh energi lainnya. Energi yang memiliki aura gelap yang sama, aroma kematian yang sama pekatnya. Belum usai di sana, sosok berpakaian putih usang melompat keluar dengan pedang teracung.

Sama seperti saat menghadapi Nie Mingjue, Wen Ruohan berkelit semudah bertarung dengan anak kecil. Sayangnya, hari ini Wen Ruohan tidak setoleran sebelumnya. Begitu ia melihat celah pertahanan Lan XiChen, ia segera menepukkan tangannya pada dada pemuda itu dan membuatnya terbanting jauh.

Tepat sebelum menabrak lantai dengan kencang, Lan Wangji lebih dulu hadir untuk menangkap Lan XiChen. Keduanya berdiri bersisian, satu dengan wajah mengerut kesakitan sedangkan yang lain mencoba mempertahankan keteguhannya. Di sisi lain, Wei WuXian yang melihat serangan Lan XiChen tidak memberikan dampak apapun segera menyusul masuk dalam pertempuran.

Auranya telah bertabrakan dengan milik Wen Ruohan sebelumnya, untuk beberapa alasan Wei WuXian tahu pasti apa yang diincar darinya. Apa lagi jika bukan Yin hufu?

Sudah lama sejak Wei WuXian menyerah pada pedangnya, ia tidak lagi bergantung pada senjata yang pernah sangat ia kuasai itu. Gerakan yang ia buat memang nampak ceroboh, namun hanya Wen Ruohan yang tahu betapa ia telah mengerahkan sedikit lebih banyak tenaga untuk bisa mengatasi Wei WuXian.

Pertarungan satu lawan satu ini segera berubah menjadi Lan Wangji dan Wei WuXian yang menghadapi Wen Ruohan seorang, pedang tajam Lan Wangji hampir sama mengancamnya seperti Lan XiChen. Sayangnya, Wen Ruohan perlu beberapa gerakan lebih banyak untuk bisa memukul mundur Lan Wangji karena ada bajingan kecil yang terus mendesaknya.

BUAGH!!

Satu tendangan dari Wen Ruohan mendorong mundur keduanya, namun pada saat itu juga Lan XiChen kembali memasuki pertarungan. Sungguh pemandangan menakjubkan sekaligus mengerikan, dimana empat orang yang kini sama-sama ujung tombak perjuangan kelompok mereka seolah berdansa di aula yang telah penuh oleh mayat manusia. Giok Kembar dari Lan bahu membahu meluncurkan serangan langsung pada Wen Ruohan, seentara Wei WuXian melompat mundur untuk mengeluarkan seruling berwarna hitam pekat.

Eternal Darkness : XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang