Seperti yang telah dikatakan oleh Lan XiChen sebelumnya, Jiang Cheng menanti dengan sabar di kamarnya. Ia sesekali akan keluar dan melihat bagaimana orang-orang bekerja sambil membaca beberapa laporan yang telah dikirim. Secara keseluruhan kamp aliansi di Kota Xian tidak begitu buruk, mereka memiliki banyak persenjataan yang bisa digunakan untuk membekali kultivator mereka.
Jiang Cheng yang baru saja kembali dari memeriksa apakah semua orang mendapatkan ruang untuk beristirahat akhirnya kembali ke kamar. Menutup pintu rapat-rapat, Jiang Cheng bahkan menguncinya dan duduk di ranjang setelah memastikan seseorang tidak akan dapat masuk begitu saja tanpa membuat keributan.
Duduk bersila di atas ranjang, Jiang Cheng melepas pita dan jepit rambut yang mengikat rambutnya. Surai panjang hitam legam itu jatuh melewati bahunya, Jiang Cheng menegakkan punggungnya dan memasang sikap sempurna untuk berkultivasi.
Semenjak memiliki pecahan Yin hufu di dalam tubuhnya Jiang Cheng belum sepenuhnya berusaha mengendalikan kekuatan baru tersebut. Terlebih beberapa saat lalu ia perlu menghadapi kultivator sisa dari Sekte Wen. Jiang Cheng hendak memejamkan matanya, tapi ia sedikit terhenti ketika melihat cincin giok pemberian Lan XiChen.
Tidak mungkin baginya untuk melepaskan benda itu karena jika ia melakukannya, maka semua orang bisa merasakan energi iblis yang beredar di sekitarnya, itu jelas akan memicu masalah baru yang tidak perlu. Lagipula, Jiang Cheng juga tidak yakin akan kemampuannya sendiri, bisa jadi ia tidak mampu mengendalikan energi iblis itu dan mulai kehilangan kendali. Dengan adanya cincin ini, Jiang Cheng bisa merasa sedikit tenang.
"Hah...baiklah, semuanya akan baik-baik saja, aku tidak akan berpangku tangan lagi." Dua tahun hidup dalam penghinaan dan kebencian, menantikan setiap kesempatan akan datang menemuinya untuk dapat membalaskan dendam Sekte Jiang. Sekarang kesempatan telah datang, bahkan disertai oleh sumber kekuatan besar yang diberikan Wei WuXian kepadanya, maka tidak ada alasan lagi untuk bermalas-malasan.
Jiang Cheng memejamkan matanya dan membuat segel tangan yang digunakan untuk mengalirkan energi secara menyeluruh. Terakhir kali Jiang Cheng mencoba berkultivasi, ia merasakan kehadiran Wei WuXian dan menyerangnya, beberapa hari sudah berlalu dan ia akhirnya memulai kultivasinya lagi. Perlahan kesiur angin dingin melingkupi Jiang Cheng, helai rambutnya bergerak ke sana kemari, tetapi sang empu tetap diam dan fokus.
Alam alam bawah sadar Jiang Cheng melihat tubuhnya dalam kekacauan. Energi iblis yang begitu kuat tengah mengacak-acak dirinya. Dalam alam bawah sadarnya ini ia seolah meraih satu persatu pendar cahaya yang bergerak tanpa arah, ia melangkah dan berlari mengejar setiap pendar yng tidak lain adalah bentuk dari energi iblis yang bermanifestasi.
Semakin lama langkah kakinya menjadi semakin berat, matanya kabur, dan tangannya tidak lagi mampu menggapai. Melihat dirinya yang lemah, pendar cahaya yang memenuhi alam bawah sadarnya seolah berseru senang dan mengerubungi Jiang Cheng. Mereka menabrak tubuhnya, menghalau jalannya, membutakan penglihatannya....dan membawanya menuju kesadaran lain.
Jiang Cheng mengerjap, perlahan ia kembali dapat melihat lingkungan di sekitarnya. Itu adalah...Dermaga Teratai?
Jiang Cheng menelan ludah gugup...mengapa Dermaga Teratai? Itu bahkan bukan Dermaga Teratai yang pernah menjadi menara pengawas Sekte Wen, tetapi Dermaga Teratai tempat ia tumbuh dari kecil hingga usia lima belas. Jiang Cheng mengernyitkan dahi, semuanya tampak damai saat ini, langit biru begitu cerah, orang-orang dengan seragam ungu pudar sibuk berlatih dan bercanda. Tepat ketika Jiang mengambil langkah pertamanya, rasanya seperti ia jatuh ke dalam lubang secara tiba-tiba.
Tetapi dirinya tidak tersungkur atau terduduk, ia hanya terkejut akan kejadian tersbut. Jiang Cheng tersengal dan begitu mengangkat kapaanya pemandangan Dermaga Teratai yang indah tak lagi tersisa. Api besar melalap gedung sekte, teriakan ketakutan memenuhi udara, bibir Jiang Cheng bergetar hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Darkness : XiCheng
FanfictionSekte Jiang jatuh dalam kegelapan. Tidak ada yang bisa mengulurkan tangan untuk menarik Jiang Cheng dari kubangan lumpur yang menenggelamkannya. Bagaimana jadinya jika Jiang Cheng yang kehilangan inti emasnya tidak pernah bertemu dengan Wei Wuxian? ...