34(2). Serpihan Yin Hufu

349 51 6
                                    

Masih Chapter 34 karena akhirnya saya sadar chapter 13 itu tidak ada. Jadi, biar hitungannya ngga semakin salah, saya buat ada dua chapter 34🙃.

*********

Langit malam semakin pekat di luar sana, bulan cerah tertutup awan, membuat jarak pandang semakin menyusut. Wei WuXian memang menyerah pada Jiang Cheng dan memutuskan untuk membantunya, tapi ia tidak berpikir untuk melakukannya malam ini. Jiang Cheng, kucing itu masih meringkuk kedinginan di bawah selimut bahkan setelah Wei WuXian memasang jimat penghangat.

Sebagai gantinya, Wei WuXian duduk serampangan di sisi Jiang Cheng dan menuang arak cangkir demi cangkir untuk Jiang Cheng dan dirinya sendiri. Pandangan Jiang Cheng agak kabur dan sayu, tetapi dia masih mengamati pergerakan pembuat onar itu dengan jeli. Jiang Cheng menyanggah kepalanya dengan satu tangan, sementara tangannya yang lain menerima cangkir berisi arak dari Wei WuXian.

Jiang Cheng menghabiskannya dalam satu tegukan dan merasakan adanya aliran hangat menyusuri tubuhnya. Setelah mengamati sedikit lebih lama akhirnya Jiang Cheng duduk di ranjang dan membungkus kembali dirinya dengan selimut, "Wei WuXian, tidakkah kau akan mengajarkan sesuatu!?"

Wei WuXian mendengus, "Diamlah, kau bahkan masih menggigil kedinginan sekarang!"

"Lakukan sesuatu kalau begitu!"

"Kau benar-benar menyebalkan saat bersikeras seperti ini, huh! Julurkan kedua tanganmu."

Jiang Cheng, "Apa yang ingin kau lakukan?"

Bagaimana mungkin Jiang Cheng tidak curiga? Meskipun sekarang ia mengandalkan Wei WuXian untuk mengajarinya cara mengolah kultivasi, ia tidak dapat melupakan masa dimana Wei WuXian benar-benar hampir membunuhnya dengan cara membuat Jiang Cheng kesal.

Menatap Wei WuXian penuh kecurigaan, Jiang Cheng akhirnya tetap mengulurkan kedua tangannya. Hal itu segera disambut oleh Wei WuXian yang menempelkan kedua telapak tangannya sendiri pada milik Jiang Cheng. Ia berkata singkat, "Tutup mata."

Jiang Cheng mengeluarkan huh kecil, tapi tetap memejamkan matanya. Saat ini ia bisa melihat kekacauan yang berada di dalam tubuhnya. Tidak terlalu parah, namun akan sangat merepotkan untuk diurus.

Energi internal Wei WuXian merambat di setiap pembuluh darah Jiang Cheng, rasanya tidak dingin seperti ketika ia berkultivasi, tetapi itu juga bukan perasaan hangat layaknya energi internal Lan XiChen. Begitu asing dan kuat, membuat Jiang Cheng tanpa sadar menjauhkan dirinya sendiri dari Wei WuXian.

Namun, begitu Jiang Cheng mendorong tubuhnya pergi, tangan dingin Wei WuXian menyambar pergelangannya dan menarik Jiang Cheng lebih dekat. Wei WuXian membalik tubuh kurus Jiang Cheng hingga sang empu berbaring telungkup di atas ranjang, Jiang Cheng merasakan sebuah telapak tangan menghantam tubuhnya dengan kuat.

Seteguk darah terpaksa keluar dari bibir pucat Jiang Cheng. Ia tersedak sambil terus merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Batinnya telah memaki Wei WuXian habis-habisan. Sialan, bajingan ini memang tidak bisa diandalkan!

Jiang Cheng ingin sekali memaki pria tidak tahu malu di beakangnya ini, tetapi Wei WuXian masih menahan pergelangannya di punggung sehingga ia tak bisa bergerak. Sepasang mata galak Jiang Cheng terarah pada Wei WuXian. Masih dengan sedikit terbatuk Jiang Cheng berteriak marah, "Bajingan sialan! Apa yang kau lakukan padaku!?"

Wei WuXian tak bergerak di posisinya, ia masih mencengkram tangan Jiang Cheng dan kini mengalirkan lebih banyak energi internal yang membuat Jiang Cheng meringis kesakitan. Tidak seperti bagaimana Lan XiChen pernah membantunya menjahit meridian dengan energi spiritual, kekuatan Wei WuXian lebih kejam dan menusuk setiap kali ia merasakan meridiannya kembali dijahit dan dirapatkan.

Eternal Darkness : XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang