Karena telah bertemu dengan Lan Qiren sejak pagi hari, Jiang Cheng tidak mungkin mengulur waktunya lebih lama lagi untuk bermalas-malasan di kamar. Lagipula ia memang bersemangat untuk mulai mengurus kembali Sekte Jiang. Jadi, ia berjalan mantap ke aula utama Dermaga Teratai dengan pakaian lusuh sektenya.
Jiang Cheng mengikat kembali rambut panjangnya menjadi cepol tinggi, seperti dirinya di masa lalu. Mengingat kembali betapa ia selalu menggunakan gaya rambut ini karena ringkas dan tidak mengganggu kegiatannya, Jiang Cheng memutuskan untuk mengembalikan penampilannya yang dulu walau sedikit tidak terbiasa.
Tidak ada orang yang berjaga di depan pintu masuk, semua orang memiliki banyak pekerjaan yang lebih penting dari sekedar menjaga pintu. Dengan mudah Jiang Cheng mendorong pintu tinggi itu dan melangkah masuk, tidak lupa menutupnya kembali.
Di dalam Lan Qiren sudah duduk di salah satu kursi, melihat kedatangan Jiang Cheng ia hanya tersenyum tipis dan memintanya untuk segera datang. Jiang Cheng tidak punya pilihan selain duduk di kursi utama dimana ada banyak gulungan sudah bertumpuk di sana.
Jiang Cheng, "Apakah ini semua laporan dari Aliansi?" Tanyanya.
Lan Qiren mengedipkan matanya, mengiyakan pertanyaan Jiang Cheng. Lantas ia mulai menjelaskan secara singkat, "Yang berada paling dekat denganmu adalah laporan tentang kota yang baru saja berhasil direbut oleh Nie Zongzhu. Gulungan perkamen biru itu berasal dari XiChen, baru saja tiba beberapa waktu lalu, aku belum membacanya. Sisanya adalah laporan soal persediaan bahan pangan, persediaan senjata, dan pakaian, termasuk laporan berkala soal situasi kota-kota lain yang berada di bawah kekuasaan Aliansi."
Baiklah. Itu sudah cukup untuk saat ini. Setidaknya itulah yang dipikirkan Jiang Cheng, tetapi ternyata Lan Qiren belum berhenti. Pak tua itu melanjutkan, "Aku sudah menemukan cap pemimpin sekte dan meletakkannya di meja. Lalu, ada beberapa dokumen yang perlu ditangani dengan lebih cepat, aku sudah memisahkannya di sisi kirimu, Jiang Gongzi, sebagian besar berkaitan dengan Kota Xian yang akan segera dialihkan wewenangnya kepadamu. Jadi, ini agak mendesak."
"Ah...begitu."
Ah...begitu. Hanya itu yang bisa keluar dari mulut Jiang Cheng. Ia sekarang bingung harus mulai darimana, beruntung Lan Qiren ditinggalkan di sini untuk membantunya.
Ketika merasakan kebimbangan pada diri Jiang Cheng, Lan Qiren berkata ringan, "Untuk saat ini Jiang Gongzi....maksudku Jiang Zongzhu bisa memulai dari laporan aliansi, mengetahui situasi terkini peperangan."
Jiang Cheng lega dan mengendurkan otot di alisnya, mengangguk setuju. Ia kemudian meraih gulungan perkamen yang berisikan laporan terkini situasi aliansi dan mulai membacanya.
Yang pertama terbuka berasal dari Jin Zixuan, isinya tidak panjang, tetapi tidak pendek juga. Secara garis besar surat itu menuliskan jumlah persediaan mereka yang tersisa sekaligus situasi di perbatasan kota. Mereka juga akan mengirim lima puluh kultivator untuk membantu Nie Mingjue merebut kota lain.
Yah, jika mengingat skala pasukan mereka yang sekarang, lima puluh orang adalah jumlah yang aman untuk dikirim pergi. Sekte Jin yang sekarang bukanlah yang dulu. Begitu selesai membacanya, Jiang Cheng meletakkan perkamen itu di meja lain yang lebih rendah.
Ia mengulurkan tangan untuk meraih laporan lainnya, kali ini datang dari kota perbatasan Gusu. Melihat dari nama yang tercantum di dalamnya, pengawas di Gusu saat ini adalah Nie Huaisang. Berbeda dengan kota yang ditangani oleh Jin Zixuan.
Ada kekurangan bahan makanan sejak satu Minggu yang lalu, musim dingin sudah hampir datang, tetapi belum ada pasokan yang datang dari markas pusat. Yah....melihat kondisi kemarin, mungkin saja Nie Mingjue masih harus memikirkan banyak hal hingga melewatkan masalah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Darkness : XiCheng
FanfictionSekte Jiang jatuh dalam kegelapan. Tidak ada yang bisa mengulurkan tangan untuk menarik Jiang Cheng dari kubangan lumpur yang menenggelamkannya. Bagaimana jadinya jika Jiang Cheng yang kehilangan inti emasnya tidak pernah bertemu dengan Wei Wuxian? ...