Kesibukan membersihkan tempat telah menyita waktu Lan XiChen seharian ini. Ia harus bolak-balik antara aula utama dan kediamannya, bahkan ia perlu turun langsung dalam proses penyelidikan yang berlangsung. Beberapa kali Lan Wangji akan datang membantu ketika urusannya sudah selesai, tetapi begitu beberapa hal mulai tertata dengan benar, mereka mendapat kabar jika Luoyang berhasil ditaklukan.
Lan XiChen yang saat itu masih membaca berkas ditemani oleh Lan Wangji, segera berpikir untuk ikut berpartisipasi dalam penyelidikan di sana. Namun, Lan Wangji dengan tegas menghentikan keinginan kakaknya itu. Ia tidak bisa melihat saudara laki-lakinya terus menyibukkan diri dan mengabaikan kesehatannya sendiri.
Dengan tatapan tegas dan cengkraman pada pergelangan tangannya, Lan XiChen tidak bisa tidak menghela napas lemah pada Lan Wangji. Ia menatap lurus sepasang manik keemasan sang adik, "Wangji, aku tidak apa-apa. Aku akan meninggalkan sebagian pasukan di sini dan membawa cukup dari mereka untuk tetap aman dalam perjalanan."
"Xiongzhang, aku memikirkan tentangmu." Balasnya tanpa ada perubahan ekspresi sama sekali.
Tetapi senyum XiChen mekar dan ia melepaskan genggaman Lan Wangji pada pergelangan tangannya, menepuk bahu Lan Wangji lembut. Ia berujar, "Apa yang bisa terjadi padaku? Jika kamu terlalu khawatir, aku bisa mengirimkan surat setiap tiga hari sekali."
Tentu saja tujuan Lan XiChen adalah untuk menggoda Lan Wangji. Akan tetapi, di balik wajah datar itu Lan XiChen bisa melihat sebuah amarah yang tersulut, "Tidak boleh." Suara bariton itu terdengar mengancam, Lan XiChen menggaruk pipinya yang tidak gatal, tersenyum canggung.
Jika sudah seperti ini, Lan XiChen jelas tidak bisa berkutik. Kecuali ia menjadi lebih keras kepala lagi. Sayangnya, belum sempat Lan XiChen membuka mulutnya untuk yang kesekian kali, Lan Wangji sudah menyela dengan perkataannya, "Aku akan pergi menggantikan, Xiongzhang."
Mata Lan XiChen melebar oleh keterkejutan, ia bukannya mau membuat Wangji menjalani waktu yang sulit. Oleh karena itu ia buru-buru menggeleng, "Tidak tidak, kenapa kamu pergi ke tempat yang jauh dan berbahaya?" Tanyanya.
Inilah masalahnya, Lan XiChen tahu itu berbahaya dan jauh, tetapi ia nekat pergi untuk memberikan bantuan seolah-olah pekerjaannya saat ini masih kurang. Sepertinya Lan Wangji mendengar kata-kata yang ia inginkan dan menundukkan sedikit kepalanya, "Percayakan pada aliansi. Xiongzhang, kamu tidak bertanggung jawab atas semua orang."
Aku tidak bertanggung jawab atas semua orang, tetapi aku bertanggung jawab atas nuraniku sendiri.
Bagaimana aku bisa berpangku tangan setelah melihat semua orang yang pernah berada dalam naunganku berakhir terbakar di Cloud Recesses?
Semua kejadian itu berulang dalam kepala Lan XiChen. Saat dirinya berlutut dan bersujud pada Lan Qiren agar tidak diperintahkan untuk meninggalkan Cloud Recesses dan menyelamatkan ajaran Sekte Lan. Ketika dirinya membenturkan kepalanya di lantai, memohon untuk membiarkan ia menanggung beban penderitaan dan kesengsaraan bersama semua anggota sektenya.
Lan XiChen sungguh berharap ia bisa kembali ke masa lalu. Dendam, sungguh memalukan bagi dirinya yang seoarang Lan untuk memendam kesumat pada orang lain. Namun, dirinya juga tidak bisa menahan kebencian itu.
Bohong bila Lan XiChen mengatakan bahwa ia melupakan dan memaafkan segalanya. Bahkan jika Lan XiChen berulang kali mengatakan pada Jiang Cheng untuk menahan diri, itu artinya ia telah menipu dirinya sendiri. Kembali menatap Lan Wangji yang terlihat tidak akan mengalah, kepala Lan Zongzhu itu terkulai ke samping. Ia pasrah, mungkin ia memang perlu tinggal di Kota Xian dan memercayakan urusan Luoyanag pada aliansi.
Dengan lemas Lan XiChen menepuk bahu Lan Wangji, "Aku tidak bisa berdebat denganmu lagi, Wangji. Sesuai perkataanmu, aku akan menetap di sini sampai semuanya selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Darkness : XiCheng
FanfictionSekte Jiang jatuh dalam kegelapan. Tidak ada yang bisa mengulurkan tangan untuk menarik Jiang Cheng dari kubangan lumpur yang menenggelamkannya. Bagaimana jadinya jika Jiang Cheng yang kehilangan inti emasnya tidak pernah bertemu dengan Wei Wuxian? ...