55. Mengambil Alih Kekuasaan

168 25 18
                                    

Selama dua hari terakhir markas utama Sekte Wen tidak banyak dihadiri oleh para kultivator. Meng Yao telah mengirm mereka semua untuk mencari sisa-sisa Aliansi yang tersisa setelah pertempuran besar mereka beberapa hari yang lalu, selain itu ia juga sibuk mengatur pembangunan kembali beberapa bangunan yang rusak atau terbakar. 

Wen Ruohan telah secara resmi memberikan kuasa pada Meng Yao untuk mengendalikan sekte atas nama dirinya, sungguh suatu kepercayaan yang tidak mudah. Meng Yao tidak akan mengecewakannya sama sekali. Terlebih saat ini kultivasi iblis yang dipraktekkan oleh Wen Ruohan semakin tidak stabil, memang benar ia telah mencoba untuk menyerap energi Yin hufu yang dimiliki Jiang Cheng dengan cara menidurinya, namun ada beberapa efek samping yang tidak dapat dihindari.

Di samping tugasnya untuk menggantikan Wen Ruohan, Meng Yao juga tetap hadir di sisi Wen Ruohan untuk membantunya mengatasi masalah kultivasi yang tidak stabil ini. Setiap kali Wen Ruohan berada di ambang kewarasan, ia harus segera memasuki kultivasi tertutup yang didampingi oleh Wen Qing sebagai dokter pribadinya. 

Ruangan tempat Wen Ruohan biasa melakukan kultivasi tertutup ini ada jauh di bawah tanah. Setiap dinding dan lantai dipenuhi oleh rune dan susunan batu spiritual yang membentuk formasi menekan sekaligus melancarkan aliran energi. Di tempat ini, Wen Ruohan setidaknya akan menghabiskan dua sampai tiga hari untuk menstabilkan kondisinya. 

Meng Yao sendiri berdiri cukup jauh dari pusat ruangan tempat Wen Ruohan duduk dan memejamkan mata. Ia dekat dengan pintu masuk dan tidak berbicara sedikitpun, sampai suara berat Wen Ruohan terdengar.

Wen Ruohan, "Ada berita apa?" 

Meskipun Wen Ruohan tidak membuka mata sama sekali, Meng Yao tetap menorehkan senyum indahnya, "Sejauh ini kita telah berhasil merebut empat kota, ada setidaknya seratus anggota Aliansi yang tertangkap telah dieksekusi. Untuk Lan XiChen sendiri... masih belum ditemukan."

"Bukankah kau dapat menghubunginya? Dia sudah tidak memercayaimu lagi?"

"Sayangnya, iya. Saat ini Lan XiChen pasti menjadi lebih waspada karena serangan besar mereka telah digagalkan, meski begitu Sekte Wen besar dan kuat, menemukan keberadaannya hanyalah soal waktu."

"Bagaimana dengan Yunmeng?"

Mendadak membicarakan Yunmeng secara khusus?

Meng Yao agak terdiam sebelum menjawab, "Beberapa pasukan pengintai sudah lebih dulu mencoba mengambil alih Dermaga Teratai, tetapi Lan Qiren berada di sana dan berhasil mempertahankan Dermaga Teratai untuk sementara waktu. Apakah Zongzhu punya perintah khusus untuk menangani masalah Yunmeng?"

Wen Ruohan tidak langsung menjawab, ia menghela napas singkat sambil tersenyum kecil. Itu jelas sebuah senyuman yang akan segera menimbulkan petaka bagi seseorang. Apakah Wen Ruohan punya rencana khusus untuk Yunmeng? Awalnya ia tidak memiliki hal-hal semacam itu sama sekali, tetapi ucapan Meng Yao justru membuatnya memikirkan sesuatu yang lebih menarik.

Bukankah dia bilang Lan Qiren bertanggung jawab atas Yunmeng? Bah, orang tua itu. Seseorang yang selalu begitu ketat pada orang lain, namun jauh lebih ketat pada dirinya sendiri. Wen Ruohan masih bisa mengingat bagaimana sosok Lan Qiren mengernyitkan dahi dan menatap lurus ke lantai saat ia berpikir keras, bagaimana dia akan mendengus kesal jika sesuatu berjalan di luar perkiraan atau aturan.

Lewat gerakan lamban Wen Ruohan menutup wajah tersenyumnya dengan telapak tangan, "Meng Yao, bawa Lan Qiren kemari hidup-hidup."

Akhirnya mendengar jawaban, Meng Yao mengangguk tanggap, "Baik, Zongzhu." Lantas ia pamit undur diri, menyentuh salah satu batu spiritual yang ada di ruangan ini sebelum pintu terbuka dan ia pergi seorang diri. Lorong dan tangga yang ia lewati begitu panjang dan berputar, sesekali ia juga harus meraba dinding untuk memastikan dia tidak melewatkan ranjau yang dipasang sebagai pertahanan.

Eternal Darkness : XiChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang