Jiang Cheng menunduk dan tidak berani mengangkat tatapannya sama sekali, entah itu karena sosok di hadapannya begitu kuat atau karena Nie Mingjue sedang dalam keadaan emosi, Jiang Cheng bisa merasakan tekanan dari qi yang mengamuk di ruangan ini. Jantungnya tanpa sadar berdetak cepat, bibirnya mengatup rapat, menolak untuk bergetar.
Lantas saat itulah Lan XiChen mengangkat suaranya, "Mingjue-Xiong, kendalikan amarahmu. Saat ini aku tidak bisa membiarkanmu terlarut dalam emosi dan berakhir dengan penyimpangan qi."
"Kau...humph!" Nie Mingjue menunjuk Lan XiChen dengan telunjuk bergetar, dia masih ingat betul bagaimana Lan XiChen untuk pertama kalinya menunjukkan kekeraskepalaan dan raut wajah acuh tak acuh semalam. Melipat telunjuknya, Nie Mingjue membanting kepalan tangannya ke atas meja, membuat beberapa cangkir teh bergelontangan, tapi setelahnya qi di ruangan ini mulai samar sehingga Jiang Cheng bisa bernapas lega.
Merasa semuanya sudah terkendali Jiang Cheng menurunkan kedua lengannya dan berdiri tegak, meskipun masih menghindari mata tajam Nie Zongzhu itu. Jiang Cheng tersentak kecil saat merasakan tangan halus menepuk punggungnya ringan, "Duduklah." Kata Lan XiChen.
Jiang Cheng menurut dan meletakkan pantatnya di atas bantal tipis lantas meletakkan tongkat kayu di sisi kanannya. Kepala Jiang Cheng masih lurus, tulang punggungnya tegak, sikap sempurna selayaknya ia di masa lalu....namun jelas ada kegugupan dan rasa tertekan yang mengelilinginya. Akan tetapi, Lan XiChen tidak bisa ikut campur untuk urusan ini, yang bisa ia lakukan adalah diam-diam membantu Jiang Cheng menghapus traumanya perlahan. Dan itu jelas bukan sekarang.
Baxia yang sebelumnya berada di atas meja segera menghilang, Nie Mingjue memindahkannya entah kemana. Tatapan tajam Nie Zongzhu terpaku pada Lan XiChen sebelum berpindah kepada sosok remaja rapuh di sisinya.
Nie Mingjue, "Jiang Gongzi."
"...benar." balas Jiang Cheng pelan, namun masih cukup untuk mencapai telinga Nie Mingjue.
"Bagaimana keadaanmu sekarang?"
"Junior ini baik-baik saja. Di bawah perawatan Zewu-Jun, junior ini tidak bisa tidak berterimakasih."
Tatapan tajam Nie Mingjue melayang ke arah Lan XiChen sekilas, tapi yang dipelototi justru sibuk menuangkan teh dan memasang wajah lemah lembut. Perut Nie Mingjue serasa dililit melihat ketidakpedulian ini, ia menggelengkan kepalanya ringan, "Aku tidak tahu jika kedua kakimu masih sulit untuk berjalan dan memaksamu menemuiku. Kuharap kau bisa memaafkan kesalahan itu."
Jiang Cheng, "Itu bukan masalah besar."
"Dua tahun berlalu dengan cepat, aliansi kami telah mencoba mencari keberadaan dirimu baik hidup atau mati, tapi tidak ada satupun kabar yang kami terima. Selama ini kau sudah menderita di bawah kekejaman Sekte Wen..."
Bajingan! Jika kau memang merasa menyesal, maka tutup mulutmu dan berhenti mengungkit peristiwa masa lalu! Tangan kirinya yang berada di bawah meja mengepal erat, sebuah senyum sinis tersungging di bibir tipisnya. Jiang Cheng memotong kasar perkataan Nie Mingjue, "Yang lalu biarlah berlalu...." Ada geraman samar ketika suaranya keluar.
Jiang Cheng menelan ludahnya kasar sebelum kembali melanjutkan, "Bahkan jika semua penyesalan orang-orang di dunia ini dikumpulkan menjadi satu, apa yang telah menimpaku tidak akan pernah berubah. Jadi, Nie Zongzhu, junior ini akan memintamu untuk tidak lagi mengkhawatirkan hal tidak penting itu." Senyum sinis itu sempurna memudar, disertai dengan genggaman tangan yang mengendur semua emosi dan ketidaksukaan Jiang Cheng berpindah ke ekspresi wajahnya yang jelek.
Seolah dibawa kembali ke masa lalu Nie Mingjue dan Lan XiChen bisa melihat seekor kucing pemarah yang akan mengeluarkan cakar dan memamerkan taringnya saat merasa tidak suka dan terancam. Oleh karena pandangan ini Lan XiChen menghela napas dan Nie Mingjue mulai tertawa kecil, ia mengetuk meja dua kali dengan telunjuknya lantas berkata, "Aku telah salah menilaimu. Kau jelas bukan seseorang dengan hati yang lemah, Jiang Gongzi, beberapa tahun terakhir...semuanya tidak mengalami waktu yang mudah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Darkness : XiCheng
FanfictionSekte Jiang jatuh dalam kegelapan. Tidak ada yang bisa mengulurkan tangan untuk menarik Jiang Cheng dari kubangan lumpur yang menenggelamkannya. Bagaimana jadinya jika Jiang Cheng yang kehilangan inti emasnya tidak pernah bertemu dengan Wei Wuxian? ...