4

8.5K 356 11
                                    

Keesokan hari nya, fatin di bangunkan oleh mama nya untuk bersiap siap karna akan segera berangkat ke pesantren. Kenapa fatin selalu bangun pagi?apa dia gak sholat?jawabanya fatin selalu sholat tapi ia selalu tertidur kembali setelah  selesai sholat subuh, padahal orangtuanya selalu melarangnya. Mungkin jika telah di pesantren ia takkan seperti itu lagi.

Setelah memakai syar'i berwarna hitam dipadukan dengan jilbab yang berwarna coklat,fatin kemudian turun sembari membawa koper dan tas nya itu.

"Ayok sayang kita berangkat"ucap Susan. Ia sedih karna sebentar lagi ia akan kesepian karna anaknya pesantren

"Ayok mah"ujar fatin.

Di perjalanan fatin hanya menyibukkan dirinya dengan hp. Entahlah fatin hanya berfikir pasti ia akan jarang bertemu kedua orang tua nya apa lagi di pesantren nya melarang untuk membawa hp. Tiga puluh menit perjalanan akhirnya sampai di pesantren Hidayatullah.

"Ayo turun kita sudah sampai"ucap Ali Ahmad,bapak fatin.

Fatin hanya mengikuti kedua orang tuanya dimana mereka berjalan, ia hanya membawa tas nya sedangkan kopernya di bawakan oleh papa nya.

"Ini langsung ke asrama apa gimana pah?."tanya fatin.

"Kita kerumah pak kyai dulu."

Sesampainya di rumah kediaman pak kyai yang biasa di sebut dengan ndalem. Ali Ahmad(papa fatin) telah memberitahu pak kyai bahwa ia akan datang pada hari ini.

fatin melihat di sekelilingnya suasana ndalem ternyata adem. Ketika melangkahkan kakinya untuk masuk ia memperhatikan ada banyak sendal yang berjejeran. "Sendalnya yang banyak apa orang di dalem pada banyak?." fatin bertanya-tanya pada dirinya. 

Ali ahmad dan Abdullah Hanan merupakan sahabat semasa SMA. Mereka terpisah karna Abdullah melanjutkan pendidikannya di universitas Cairo, sedangkan Ali Ahmad berada di university Istanbul.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu"ucap Ali dan keluarganya.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu"jawab pak kyai yang hendak keluar di depan rumah.

"Alhamdulillah mari masuk dulu kebetulan kami sedang berkumpul"ajak Abdullah Hanan.

Sedari masuk hingga saat ini fatin hanya menunduk dan mendengarkan pembicaraan orang tua.

"Jadi ini anak mu Ali?tanya pak abudullah hanan.

"Iya abdul ini anak saya yang akan pesantren nama nya fatin"

"Ayo angkat wajah mu pak kyai mau lihat"suruh mama nya

fatin pun mengangkat kan wajahnya dengan menampilkan senyuman kecil, ia melihat satu demi satu orang-orang yang berada di ruangan ini.

pandangannya terhenti ketika melihat wajah yang tidak asing baginya, sepertinya fatin pernah bertemu dengan ibu itu namun entah dimana ia bertemu.

Pandangnya bertemu dengan seseorang yang ia tatap. Fatin mengingat-ngingat wajah orang orang yang ia temui. Tapi tidak dengan wanita itu,istri abdullah. Hadijah yang biasa di panggil dengan sebutan ummi hadijah dikalangan pesantren.

"Bentar bentar!!, ini bukannya ibu yang fatin tolongin pas kecopetan?." Dalam hati fatin bertanya tanya.

"Maaf?, Ibu ini orang yang pernah kecopetan di pinggir jalan?."tanya fatin, ia sangat penasaran dengan ibu ini.

Ummi hadijah menganguk.

"Kamu yang nolongin saya kan?gimana dengan bahu kamu? Apa sudah sembuh?."ummi hadijah menghampirinya dengan bertanya tentang keadaan nya.

GUS IDAMANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang