42

1.2K 86 20
                                    

Happy Reading

Setelah sholat isya, Fatin mulai bergulat dengan alat dapurnya. Malam ini dan untuk pertama kalinya, Fatin memasak makanan untuk suaminya dan kebetulan orang yang di masakkan oleh Fatin masih berada di mesjid.

Gus Fatih memang selalu melaksanakan sholat di mesjid.

Sebaik-baiknya sholat seorang lelaki adalah di mesjid (Sholat fardhu). Dan sebaik-baiknya sholat seorang perempuan adalah di rumah (Sholat fardhu). Adapun sholat sunnah, Sebaik-baiknya sholat sunnah bagi laki-laki dan perempuan adalah di rumah.

Apa lebih baik menjadi imam keluarga sholat d rumah, atau menjadi makmum sholat d masjid?

Jawabannya: Sholat di masjid. Setelah itu dirumah bisa sholat kembali menjadi Imam untuk istri dan anak tapi hitungannya jadi sholat Sunnah untuk anda.

(Jika masih bingung soal sholat di masjid dan sholat di rumah, cek penjelasan ustadz Adi hidayat dan para ustadz lainnya, karena semua jawabnnya ada disana.)

Menu masakkan Fatin kali ini adalah kangkung tumis dan Ayam goreng yang sudah di bumbui oleh mertuanya sebelum beliau pulang ke pesantren.

Bisa di bilang, Fatin tidak terlalu tau dalam hal memasak. Jadi, Fatin hanya memasak yang dia tau saja. Setelah selesai memasak, Fatin kemudian menata makannya di atas meja dengan menunggu kedatangan suaminya.

"Enak," Ucapnya sedang mencicipi makanan yang ia buat. "Enak kan. Duh jadi kangen masakkan Fatimah." lanjutnya di akhiri tawanya.

Setelah menyiapkan makanan malam di meja, Fatin membuka pintu rumahnya, yang sebelumnya bel terus berbunyi sedari tadi.

"Assalamu'alaikum, sudah sholat isya?" Tanya Gus Fatih yang hendak masuk.

"Sudah Gus." Jawab Fatin menyamakan langkah kaki suaminya.

Gus Fatih terhenti lalu menoleh ke arah istrinya."Di jawab dulu salam nya"

"Waalaikumsalam Gus-" Fatin kembali menghentikan ucapannya melihat menyodorkan punggung tangan miliknya.

merasa tidak ada pergerakan Gus Fatih akhirnya membuka suara. "Salim"

Fatin menggaruk kepalanya yang tidak gatal serta memberikan senyuman acuh tak acuh pada Gus Fatih.

Tanpa berlama lama Fatin mengambil tangan Gus Fatih dan mencium punggung tangan suaminya.

Satu ciuman mendarat di keningnya.

"Ayo makan dulu," Ajak Gus Fatih meninggalkan istrinya yang masih mematung.

"Kok?" batin Fatin.

"Gus, Fatin gak lapar."Kata Fatin.

"Fatin gak lapar ya?"Ucap Gus Fatih sedikit menggoda istrinya.

Gus Fatih tau istrinya saat ini sedang salting. Dan tujuan nya memang itu sadari di mesjid tadi. Untuk soal mencintai, jujur Fatih belum bisa menerima Fatin dalam kehidupan nya, karena lima tahun yang lalu perasaan yang ia pendam selama itu masih tersimpan baik-baik di dalam hatinya.

Sekarang tugas Gus Fatih berusaha untuk seperti suami istri pada umumnya.

Akan kah nanti perasaan lima tahun yang lalu itu akan hilang?

"Nggak Gus!? maksud saya, saya gak laper" Pintah Fatin berjalan menuju dapur.

"Kamu kalau salting ngomongnya gugup?" Goda Gus Fatih.

Fatin menggeleng. "Kok tiba-tiba? gak ada gladi dulu gitu?"

Fatin kembali menutup mulutnya.

"Jadi, kamu mau kita gladi ciumannya tiap hari?"

GUS IDAMANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang