Setelah Beberapa saat mereka di sirami dengan air kotor tersebut. Alex dan Fatin kemudian disuruh untuk mengelilingi lapangan memakai arko dorong
Fatin menaiki arko tersebut lalu duduk di atas Arko. sedangkan Alex mulai mendorong mengelilingi lapangan pesantren. Banyak santri yang meneriaki mereka. Fatin menutup wajahnya dengan tangannya yang sedikit kotor. Sungguh malu dirinya.
"beneran dia yang nulis itu?"
"orang tuanya pasti kecewa sih."
"Pasti kecewa banget sih."
"kasian banget kalo beneran itu fitnah."
"Mampus. Siapa suruh deketin Alex Mulu!"putri tersenyum senang melihat Fatin seperti itu. Namun putri sedikit sedih, Alex harus terkena hukuman juga. "Ah nggak papa. Setidaknya rencana aku berhasil."batin putri dengan kegirangan.
"put. Kamu yakin gak bakal ada yang tau kalau kita yang--"
"Husttt. Asal kamu tutup mulut gak bakal ada yang tahu."sela putri.
Hampir 20kali putaran mereka lakukan. Gus Fatih menyudahi hukuman mereka. Semua santri pun perlahan bubar dari kerumunan.
Alex menghentikan dorongan arko,lalu mempersilahkan Fatin untuk turun dari arko tersebut.Kemudian Fatin perlahan turun dari arko, Melangkahkan kakinya untuk pergi dari tengah lapangan tersebut.
"Fatin."Panggil Alex. Fatin menghentikan langkahnya.
"Maaf."Hanya kata itu yang bisa Alex sampaikan. Fatin hanya menghiraukan ucapan Alex lalu kembali berjalan.
"Fatin. Kamu nggak papa?"tanya Karin. Setelah hukuman selesai. Ketiga sahabatnya menghampiri Fatin yang tengah berjalan.
"Karin. Boleh minta tolong bawain pakaian aku ke kamar mandi?"
"Iya bentar, aku ke asrama dulu. Lia temenin sini."Karin menarik tangan Lia dengan tiba-tiba sambil berlari keasrama.
"Fa, mau saya temani kekamar mandi?"Tanya Fatimah.
"Terserah kamu saja."ujar Fatin meninggalkan Fatimah yang masih di sana.
"Maaf Fa."Guman Fatimah pelan. Fatimah mengikuti langkah Fatin dari belakang.
Sedangkan Karin dan Lia mengambil perlengkapan Fatin di asrama.Fatin menghela nafas panjang dari balik pintu kamar mandi. Perlahan ia membuka pintu dengan enggan, melangkahkan kakinya ke arah sahabatnya yang sedari tadi menunggunya.
"Gimana Fa,udah?"Tanya Lia.
Fatin hanya mengangguk.
"Kita ke asrama ya?dari tadi kamu belum makan Fa.
"Gak lapar Rin. Saya mau istrahat saja."jawab Fatin.
"Ya udah. Ayo"pintah Karin.
Disepanjang jalannya. Fatin tidak berhenti menundukkan wajahnya. Setiap langkahnya, namanya selalu terdengar di telinganya. Beberapa santri yang ia lewati, Semua berbicara tentang dirinya.
"Itu pacarnya Alex yang di lapangan tadi?cantik sih tapi kok mau aja di ajak pacaran"
"Ya jelas mau lah. Secara Alex aja ganteng. Siapa yang gak demen coba."
"Si paling romantis entar malem jadi ketemunya di depan mesjid?"
"Empttt. Haha yang bener aja di depan mesjid"Salah satu santri menertawakan Fatin bersama temannya.
"Biar Halal kayaknya."ucapnya di sela tawanya.
"Mulut Lo gue sampel. Lo santri apa setan? Gak ada pembahasan lain selain ceritain orang?Tau apa Lo!"pekik Karin. Sedari tadi ia berusaha menahan emosinya. Tetapi tidak ada hentinya mereka mencibir sahabatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
GUS IDAMANKU
Teen FictionDILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT! ig:ftrvvva tt:ftrivvv Fatin Az-Zahra ketika beranjak di SMA negeri, fatin ingin bersekolah di tempat yang ia inginkan namun papa nya tidak mengizinkannya, rayuan demi rayuan yang ia berikan pada ayahnya, akhirnya ia di...