33

6K 263 64
                                    

"Pokonya Fatih nggak mau di jodohkan, Abbah! Fatih punya pilihan sendiri!"

"FATIH!"ucap Kyai Abdullah, membuat Gus Fatih pergi dari hadapan kedua orang tuanya.

"Keras kepala."Guman Kyai Abdullah.

"Istighfar, Bah."Ujar Ummi Hadijah menenangkan suaminya.

Tokk Tokk Tokk

"Assalamualaikum."

"Assalamualaikum"

Mendengar salam dari balik pintu luar, Kini Kyai Abdullah bersama Istrinya berjalan keluar di depan pintu.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu." Pintu terbuka lebar, menampilkan wajah seorang anak santri.

"Nak Fatin."Sebut Ummi Hadijah.

"Assalamualaikum, Abbah, Ummi."Salam Fatin.

"Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu."Ucap Kyai Abdullah bersama istrinya secara bersamaan.

"Kata mba Ningsih,Ummi manggil saya?"Tanya Fatin.

Ummi Hadijah sedikit melirik Kearah suaminya, lalu dengan sigap, Kyai Abdullah tersenyum pada istrinya sembari mengangguk.

Ummi Hadijah kemudian mengangguk pada Fatin. "Iya."

"Masuk dulu, Abbah mau bicara."Ucap Kyai Abdullah pada Fatin. Lalu Fatin mengangguk, mengikuti Kyai Abdullah dan Ummi Hadijah dari belakang.

"Nduk  akan ambil beasiswa di luar negeri?"Tanya Kyai Abdullah.

"A-abbah tau dari mana?"

"Formulir."

Angguk Fatin pelan.

"Kalau nduk di terima lalu kesana, siapa yang akan jaga nduk disana?" Tanya Kyai Abdullah.

" In sha Allah, saya bisaa jaga diri disana."

"Nduk tidak mau menetap disini saja?"

Fatin tersenyum tipis."Masih saya pikirkan Abbah, Ummi."

"Kalau Abbah menjodohkan mu, nduk mau?"

Wajahnya terangkat menatap Wajah Kyai Abdullah dan Ummi Hadijah.

"m-maksud Abbah?"

"Abbah berniat untuk menjodohkan mu."Ucapnya membuat Fatin terdiam sejenak.

"Abbah ingin, nduk tetep disini. Tapi jika memang nduk pengen berkuliah di luar negeri, Abbah ingin ada yang menemani nduk disana nantinya."Jelas Kyai Abdullah.

"Abbah ingin membalas semua kebaikan Ayahmu."Lanjut Kyai Abdullah.

"Apa cuma karna ingin membalas kebaikan papa saya?"

"Papamu pernah berpesan pada Abbah. Jika nantinya ia harus jauh dari anaknya, Aku harus menjaganya seperti anakku sendiri. Abbah ingin sekali, tetapi di sisi lain abbah tidak mau ada fitnah disini, Kamu taukan disini ada yang tidak seharusnya seorang lelaki yang tinggal bersama perempuan tanpa ada ikatan apapun?"

Fatin hanya mengangguk mendengar penjelasan dari Kyai Abdullah.

"Nduk mau menerima perjodohan ini?"Tanya Kyai Abdullah.

"Saya masih ragu untuk menjawab pertanyaan Abbah, tapi saya akan beritahu jawaban saya."

Kyai Abdullah tersenyum."Tidak papa. Nduk bisa memikirkan nya dulu."

"Kalau gitu, saya pamit dulu Abbah, Ummi. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatu."

GUS IDAMANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang