40

3.4K 142 15
                                    

Happy Reading

Hari yang di tunggu tunggu oleh keluarga besar kedua calon mempelai perempuan dan laki-laki.

Tepat pada tanggal 06 Juni 2024 pernikahan akan berlangsung pada jam 09:00 hingga selesai. Kyai Abdullah juga tak lupa mengundang keluarga Fatin, karena Kyai Abdullah pernah menjadi bagian dari keluarga Ali.

Pengantin laki-laki beserta keluarganya sudah dalam perjalanan ke rumah mempelay perempuan. Sementara itu, Fatin sudah hampir selesai dengan makeup nya yang tidak terlalu tebal. Fatin tersenyum singkat menatap wajahnya yang di riasi oleh berbagai macam alat makeup.

"MasyaAllah cantiknya." Puji MUA tersebut. Air matanya jauh dengan tiba-tiba, entah tangisan bahagia atau tangisan sedih. MUA tersebut mengambil tisu menghapus air mata Fatin.

"Maaf mba," Singkat Fatin. Bagaimana tidak, pikiran nya terus menghantui ucapan calon suaminya.

Flasback on

"Gus," Panggil Fatin.

"Hm"

"Siapa perempuan yang Gus cintai?" Batinnya. Fatin menggeleng pelan, ia begitu tidak enak untuk mempertanyakan hal itu.

"Gus dapat nomer saya dari mana?"Tanya Fatin.

" Ah itu. Saya ambil di ponsel kamu. Afwan saya nggak bilang sama kamu."

"Oh gitu, nggak papa Gus," Ucap Fatin tersenyum malu.

"Kalau gitu Gus hati-hati di perjala-"

"Fatin Azzahra," Panggil Gus Fatih membuat Fatin tersentak.

Fatin mengangkat satu keningnya,"ada apa Gus?"

"Setelah pernikahan nanti, sebaiknya kita tidak saling mencintai."

Gus Fatih menghela nafas sedikit kasar"Fatin," panggil Gus fatih.

"Saya mencintai orang lain."

"Perasaan kamu sama Abizar masih sama kan?" Tanya Gus Fatih.

"Fatin. Kita sama sama mencintai orang lain. Jadi, anggap saja pernikahan kita nanti tidak pernah terjadi,"

Fatin terdiam seribu bahasa. Dirinya mematung mendengar permohonan Gus Fatih.

"Saya mencintai orang lain, dan sudah selama lima tahun saya memendam perasaan kepada orang yang saya cintai. Boleh kan Fatin?Tolong ngertiin perasaan saya,"

"L-lalu kenapa Gus menerima perjodohan ini?"Ucap Fatin terbata-bata. Jujur saja Fatin tidak menyangka Gus Fatih akan membuat permohonan seperti itu.

"Karena Umi. Saya sangat mencintai Umi, dan saya tidak ingin menyakiti hati Umi saya."

"Gus-"

"Saya pamit ya, Fatin. Assalamu'alaikum"

"Gus tidak ingin menyakiti hati Umi, tetapi kenapa harus saya yang menjadi pelampiasan itu? kenapa Gus gak mikirin perasaan saya?"

Flasback off

"Mbak," panggil Fatin.

"Iya?" jawab MUA tersebut yang sedang merapikan jilbab Fatin.

"Dalam pernikahan kedua nya harus saling mencintai kan?" Tanya Fatin.

"Iya, dalam pernikahan nantinya keduanya harus saling mencintai, mungkin bukan sekarang tetapi perlahan pasti keduanya akan saling mencintai,"

GUS IDAMANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang