20

5.7K 258 19
                                    

Namun tiba-tiba,ponsel milik Kyai Abdullah berbunyi, ummi hadijah bergegas mengambil ponsel dari kamar,lalu memberikan pada suaminya.

"siapa yang menelepon ummi?."tanya kyai Abdullah.

"nggak tau bah, ini nomer baru."

kyai Abdullah mengambil handphone nya dari istrinya,lalu mengangkat telepon tersebut.

"Assalamualaikum hallo."ucap Kyai Abdullah di telpon.

"hallo, kami dari rumah sakit, apa bapak saudara dari bapak Ali Ahmad atau ibu Susan arsila?."

"ada apa?,"

"jadi begini pak, ada korban atas nama Ali Ahmad dan ibu Susan baru saja mengalami kecelakaan di trotoar, sesuai bukti yang di bawah oleh polisi, dua dompet dan satu buah handphone. kami telah memeriksa isi dompet tersebut dan menemukan KTP milik Bapak Ali Ahmad dan ibu Susan arsila.Lalu kami juga memeriksa ponsel, sepertinya milik bapak Ali, kami sudah mencoba menelpon nomor yang tertulis di ponsel tersebut Anakku., namun nomor anaknya tidak aktif. apakah anda keluarga dari bapak Ali atau mungkin ibu Susan? karna kami melihat nomor panggilan terakhir adalah nomor bapak."

dckkk

ucapkan dari balik telpon itu membuat dirinya seperti di sambar petir, tubuh nya seketika melemah mendengar yang baru di ucapkan wanita itu. ia terdiam begitu lama, namun dengan suara yang tak bersemangat lagi , Kyai Abdullah kembali membuka suaranya.

"iy–aa benar saya adalah keluarga dari mereka, bagaimana keadaan mereka,?dan di rumah sakit mana mereka berada?." kepanikan terpampang jelas di wajah Abdullah

"di rumah sakit bahteramas pak, dan pasien mengalami benturan yang keras, sehingga tidak dapat di selamatkan."

"inna--lilahi wa innailaihi rojiun."ucapnya dengan terbata bata.

semua orang yang berada di ruang tamu, bertanya tanya sebenarnya ada apa. Mengapa Kyai Abdullah mengucapkan kalimat itu?.

"ada apa bah?,"tanya ummi hadijah melihat kepanikan di wajah suaminya.

"siapa yang terkena musibah abbah?"tanya anak sulungnya, Gus fatih.

"ustad farhan tolong panggilkan fatin,"

"ada apa bah, ini sudah jam sembilan malam,?." ujar istrinya.

"orang tua fatin mengalami kecelakaan,"

Sontak seisi rumah mendengar hal yang terucap dari bibir kyai Abdullah,kaget.

"lalu bagaimana keadaan mereka abbah?." gus fatih berdiri mendekati abbah dengan perasaan tak tenang, begitupun ummi hadijah

"mereka tidak bisa di selamatkan."ucap kyai Abdullah tertunduk dengan suara yang serak, air mata nya turun perlahan membasahi pipinya.

"tolong panggilkan nak fatin sekarang,"lirih kyai Abdullah yang masih tertunduk, tangan nya menutupi seluruh wajahnya, bagaimanapun Ali Ahmad adalah sahabatnya.
Dua puluh tahun mereka bersama-sama, mereka saling membantu sama lain, bahkan biaya pendidikan Kyai Abdullah, keluarga Ali yang membayarkan semuanya.

flashback on

sepuluh tahun yang lalu,ketika Ali dan abdul, tamat SMA. Ali memutuskan untuk berkuliah di luar negri. Sedangkan Abdul?, ia akan menetap disini dengan mencari kerja.

Abdullah Hanan seorang anak yatim piatu, orangtuanya meninggal ketika ia masih duduk di bangku SMP. Abdul merasa terpukul dengan kejadian itu. Melihat hal itu Ali mengajak Abdul untuk tinggal bersamanya.

Ali Ahmad lelaki yang tidak mempunyai saudara,ia Adalah anak tunggal. Bertemunya dengan Abdul, ketika waktu itu Abdul seorang diri duduk di bangku Kantin yang sedang mengisi perut kosongnya. Melihat bangku Kantin seluruh nya penuh, Ali meminta izin untuk duduk bersebelahan dengan Abdul, disitu lah mereka bertemu.

GUS IDAMANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang