Setelah pulang dari penerimaan raport,fatin berdiri sembari menunggu angkot yang akan ia tumpangi,ketika sedang memikirkan pembicaraan ia dengan papa nya tadi tiba tiba terbuyar karna suara teriakan minta tolong,dan entah mengapa jalan itu sangat sepi hanya dia dan suara teriakan itu. Fatin mencari keberadaan suara teriakan itu dan ternyata suara itu dari sebrang jalan.
"Sini tas kamu"
"Saya gak mau"
"Tolong"
"Tolong"
"Tolong"
Hanya itu yang ia dengar dari jarak agak jauh. Fatin segera berlari menyebrangi jalan tersebut dan menuju ke sumber suara teriakan itu.
"Ibu kenapa"tanya Fatin dengan tergesa gesa.
"Tolong,tas saya di ambil sama dia"jawab ibu dengan panik, dan menunjuk kearah seseorang yang lari membawa tas nya.
"Ibu tenang dulu.Tunggu dsini ya, saya akan kembali mengambil tas ibu itu." setelah menenangkan ibu tersebut,fatin perlahan lari mengejar orang itu.
"Jangan nak, ini terlalu bahaya untuk kamu."namun ucapan itu tidak di hiraukan fatin.
༼ つ ◕‿◕ ༽つ
Pencuri terus berlari memasuki gang kecil yang nampaknya tidak ada penghuni dalam gang tersebut. Sedangkan fatin masih terus berlari mengikuti pencuri pergi tanpa memperhatikan di sekitarnya bahwa ia memasuki kawasan yang tidak berpenghuni.
Terlalu fokus berlari pencuri itu tak fokus melihat di depannya ternyata jalan buntu, fatin berhenti melihat ternyata ada tembok besar di depan mereka yang artinya tak ada jalan lagi(buntu).
"Nah kan jalan buntu,udah mas tas nya sini"kesel Fatin.
"Jangan ikut campur urusan saya"balas orang tersebut.
"Saya cuma bantu ibu tadi"sambil mendekati orang tersebut,berniat merebut tas yang di ambil.
"Mundur"ucap si pencuri mengeluarkan pisau kecil dari saku nya
"Dih, tangan kosong kalo berani!."tantang Fatin.
Fatin seketika berhenti melangkah karena melihat pisau yang dikeluarkan milik sipencuri kearahnya.
Fatin memundurkan langkahnya, bingung apa yang harus ia lakukan. Saat ini fatin tidak mempunyai apa-apa untuk melawan pencuri tersebut. Fatin berbalik kearah sampingnya ada sebuah kayu gamal yang bergelantungan di pohon. Sepertinua cukup untuk melawan pencuri itu.
Dengan cepat fatin berlari mengambil kayu itu lalu menyodorkan kedepan di pencuri.
"Maju sini Lo!."teriak fatin.
Dugaan fatin salah setaunya si pencuri itu akan berdiam saja ternyata tidak. Si pencuri malah berjalan kearah fatin.
Ketika hendak memukulkan kayu pada pencuri, orang tersebut menghindari pukulan fatin dan mengambil kayu tersebut lalu membuang nya kesembarang arah.
Kemudian tangan fatin dililit kearah belakang lalu menancapkan pisau lipatnya tepat pada bahu fatin.
"Apa kau tau? Saya membenci seseorang yang selalu menghalangi kerja saya."ucap pencuri itu, ia mencabut pisau dari bahu fatin lalu berlari meninggalkan tas tersebut.
Fatin tersadar ketika pencuri itu telah pergi ia memegang bahunya lalu berlari kecil membawakan tas milik ibu tadi.
༼ つ ◕‿◕ ༽つ
"Buu"teriak Fatin dari jauh sambil mengangkat tas yang ia pegang itu dan di satu sisi ia memegang bahu nya yang sangat sakit.
Lantas ibu itupun berlari mendekati Fatin.
Dkkk
Ibu itu kaget tidak percaya melihat ada darah di baju anak yang menolong nya itu.
"Ya Allah nak ini kenapa" tanya ibu tersebut sambil panik karena melihat darah tersebut.
"Ini sempat di tusuk sama orang yang tadi tapi gapapa Bu yang penting tas nya selamat"balas Fatin sambil tersenyum.
"Kita kerumah sakit yah di obatin dulu biar ga infeksi"ajak ibu itu.
"Terima kasih tawaran nya Bu,saya mau langsung pulang saja"tolak Fatin,ia baru mengingat perkataan papa nya tadi bahwa setelah penerimaan raport harus langsung pulang karena akan berkunjung ke pesantren baru nya.
"Ibu langsung pulang aja,lain kali kalau misalnya mau kemana mana harus ada teman ya bu biar ga kejadian lagi,saya permisi assalamualaikum"Fatin langsung berlari kearah angkot yang berhenti.
"Makasih ya nak, semoga Allah membalas perbuatanmu baikmu"teriak ibu itu disaat Fatin telah masuk di angkot tersebut.
Fatin tidak terlalu mendengar apa yang ibu itu katakan ia hanya menganggukan kepalanya dibalik kaca mobil itu.°•°•°•°•°•
Setelah 15 menit perjalanan mobil angkot berhenti di depan rumah Fatin lalu membayar ongkos dan segera berlari masuk ke dalam rumah.
"Assalamualaikum mah pah"ucap Fatin sembari membuka pintu.
"Waalaikumsalam,loh bahu kamu kenapa sayang? Ucap mama Susan khawatir.
"Mah sakit"Fatin yang sudah tak tahan lagi akhirnya menangis sejadi jadinya karena begitu sakit,bayangkan saja pisau yang menusuk di bahu nya begitu sangat dalam dan seenaknya menarik kembali pisau yang tertancap di bahunya tanpa rasa kasihan.
"Fatin udah ga taha--"belum sempat menyelesaikan omongannya,tubuhnya terjatuh ke lantai,mamanya sontak kaget lalu cepat cepat menelpon suaminya agar segera pulang dan membawa Fatin ke rumah sakit.
Dua puluh lima menit perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah sakit,papa fatin mengangkat tubuh anak gadis nya dan berlari cepat agar bisa di atasi,karna banyak darah yang terus keluar dari bahu Fatin.
"Mohon maaf,bapak sama ibu tolong tunggu diluar."ucap perawat diruangan itu lalu menutup pintu.Kedua orang tua itu hanya menganguk saja.
"Tolong selamatkan anak saya"mohon Susan, (mama fatin)pada perawat yang akan menutup pintu tersebut.
"Pah gimana anak kita?"tanya Susan sembari menangis dipelukan suaminya itu.
"Kita berdoa sama Allah agar anak kita baik baik saja"ucap suami nya,ia menangis sambil memeluk istrinya karna tak kuasa melihat anaknya yang tak berdaya di ruangan.
Ia mengingat anaknya selalu aktif,selalu ceria kini hanya terbaring lemah.Happy reading!
Hallo assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu makasih udah mau sempetin baca cerita aku❤️❤️
Gimana hari ini? sehat?
Ada yang puasa Sunnah gak?
Tandai jika ada typo!!!
Jangan lupa follow Instagram ftrvvva.
Minggu,3 Juli 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS IDAMANKU
Teen FictionDILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT! ig:ftrvvva tt:ftrivvv Fatin Az-Zahra ketika beranjak di SMA negeri, fatin ingin bersekolah di tempat yang ia inginkan namun papa nya tidak mengizinkannya, rayuan demi rayuan yang ia berikan pada ayahnya, akhirnya ia di...