34

5.1K 194 49
                                    

Yang udah lupa sama chapter sebelumnya, tolong baca ulang.

Yang udah baca chapter 34 tolong baca ulang ya, gak sengaja ke publish tdi, dan chapter nya belum selesai☹️


Happy reading

Fatin yang baru saja bangun, tampak
kebingungan ketika melihat Suasana di ruangan ini.

"Lia, Fatimah, Rin."Panggil Fatin. Fatin turun dari ranjang dengan membawa infus,lalu berjalan keluar pintu.

"Astgfirullah Gus!" Ketika Fatin membuka pintu, Gus Fatih tiba-tiba muncul di depan pintu tersebut membuat keduanya kaget. Untung saja Gus Fatih dengan reflek mundur dari pintu itu.

"Gus, Ngapain kesini?"Tanya Fatin.

"Ngapain keluar? Sana masuk."Ucap Gus Fatih lalu menarik pintu tersebut dan menutupnya.

"Kok saya ada di rumah sakit sih! Emang siapa yang sakit?"Batin Fatin bertanya tanya.

"Fatin agak rada rada ya ges?"

Usai Kyai Abdullah dan Istrinya sholat subuh di Mushola Rumah sakit. Kyai Abdullah dan istri nya kembali ke ruangan.

"Abbah, Ummi"Panggil Gus Fatih, lalu menyalimi orangtuanya.

"Udah lama disini?"Tanya Ummi Hadijah.

"Baru saja Ummi."Ummi Hadijah beroh-ria saja.

"Keluarga Pasien Fatin Az-Zahra?"Tanya dokter tersebut yang baru saja datang dari ruangan sebelah.

"Iya dok."Ucap Kyai Abdullah.

"Saya mau memeriksa pasien dulu.."Ucap Dokter tersebut lalu, masuk kedalam ruangan Fatin, Membuat mereka ikut masuk ke dalam ruangan.

Fatin sedikit terkejut dengan kedatangan mereka. Dokter kemudian menyuruh Fatin untuk baring.

"Pasien sudah bisa pulang, Suhunya sudah kembali stabil. Tolong beristirahat yang cukup, dan perbanyak meminum air putih, Jangan terlalu banyak  berfikir."Saran dari dokter membuat Fatin hanya mengangguk. Fatin baru sadar ternyata dia yang sakit!

"Tolong Infus nya dibuka."Pintah Dokter pada Perawat di sampingnya.

Setelah Infus nya di buka. Dokter pun pamit. Mereka pun bersiap-siap untuk pulang.

Fatin bangun dari tidurnya, Lalu mendekati Ummi Hadijah.

"Kok Kita bisa disini, Ummi?"Bisik Fatin pada Ummi.

"Nduk kan semalam sakit,Nak ingat nduk?"

Fatin menggeleng kebingungan. Ia tidak mengingat kejadian apapun semalam..

"Jadi semalam nduk berbicara tanpa sadar?"Batin Kyai Abdullah menggeleng pelan.

Pukul enam pagi, mobil sudah tiba di pesantren. Yang artinya, Fatin bersama Kyai Abdullah,Ummi Hadijah dan Gus Fatih sudah sampai di area pesantren. Fatin membuka pintu mobil tersebut dan perlahan turun dari mobil itu.

"Abbah, Ummi,Gus, saya pamit ke asrama dulu. Terima kasih untuk semuanya."

"Ummi antar ya?"ucap Ummi Hadijah menawarkan diri.

"Tidak usah Ummi, Saya tidak mau merepotkan Ummi lagi." Ucap Fatin dengan sungkan.

Ummi memberikan barang bawaan pada Gus Fatih dengan tersenyum.

"Ummi mau ngantar calon menantu Ummi." ucap Ummi Hadijah pada Gus Fatih dengan sedikit memberikan kodean.

"Ayo, Ummi antar."

GUS IDAMANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang