Happy Reading
"Fatin!"
"Fatin!"
"Fatin!"
Terikkan ketiga sahabatnya tidak di hiraukan, Fatin terus berlari di bawah hujan.
"Kenapa orang-orang begitu jahat mah,"
Bukan kah menangis di bawa hujan yang deras begitu nyaman?setidaknya tangisan nya tidak di dengar dan air matanya tidak terlihat oleh siapapun.
brukk
"Afwan," Ucap Fatin tanpa melihat seseorang yang ia tabrak. Melihat rantang makanan nya jatuh, dengan cepat mengambilnya.
"Fatin?" Panggil seseorang tersebut. Fatin lantas mengangkat wajahnya melihat ke arah suara yang memanggilnya.
"Mau kemana Fatin?" Tanya seseorang tersebut. Fatin terbuyar dari lamunannya.
"Afwan, saya tidak sengaja," Ucap nya dengan sedikit menundukkan wajahnya.
"Pakai ini," Ujar orang tersebut menyodorkan payung untuk Fatin. Ia menggeleng pelan, selangkah kakinya mundur agar tidak mengenai payung.
"Syukron, tapi saya sudah basah kuyup."
"Afwan,"lanjutnya. Wajahnya sedikit ia tekuk lalu berlari meninggalkan kelima lelaki yang masih berdiri disana.
"bukannya bel udah masuk?" Tanya Naufal. Ezhar mengangguk.
"itu cewe temannya Karin bukan?" Sahut Ikram.
"Lu kalau Karin aja cepet!"Ucap Kenan sedikit meninggikan suaranya. Ikram hanya tersenyum malu.
"Kamu nangis?"Batin Alex.
Kelima lelaki itu tidak lain adalah Alex dengan teman-temannya.
"Ayo. Takut telat pelajaran Ustadz Abizar," Ucap Ezhar meninggalkan temannya masih berdiri dengan payung yang selalu setia mereka pegang.
Disisi lain. Gus Fatih berjalan dengan muka marahnya mendekati santiwati yang sedang tertawa disana.
"Apa pantas kalian mengatakan itu? apa hak kalian mengatakan itu!" Gus Fatih sedikit menekankan ucapanya.
"Afwan Gus," Ucap beberapa santriwati yang berada disana.
"lihat kesana!"
"Tunjuk siapa yang mengajari kalian berbicara seperti itu!"Ucapnya mengarahkan pandangannya kepada Ustadz dan Ustadzah disana.
mendengar itu, santriwati sedikit ketakutan suara yang begitu nyaring dari Gus Fatih.
"Kami cuma bercanda Gus," Ucap salah satu santriwati.
"Bercanda?apa saya tertawa dengan lelucon kalian?"
"JAWAB!"
"Kenapa kalian diam,bukannya tadi bahagia menertawakan teman kalian?"
"Saya tanya pada kalian semua, apa tadi yang mereka ucapkan itu lelucon?
"JAWAB! bukannya tadi kalian ikut tertawa dengar lelucon mereka kan?"
"Afwan Gus," Jawab mereka. Hanya kata itu yang bisa mereka keluarkan. Kini tidak ada lagi yang bisa mereka katakan, Gus Fatih begitu marah pada mereka.
"Basi. Kemasi barang-barang kalian, saya tidak ingin mempunyai santri seperti kalian,"
"Tapi Gu-"
"Hari ini kalian bukan lagi santriwati di pesantren hidayatullah," Gus Fatih mengatur nafasnya yang memburu, detak jantungnya begitu cepat karena mengeluarkan emosinya. Kenapa Gus Fatih sampai sejauh itu membela Fatin?
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS IDAMANKU
Teen FictionDILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT! ig:ftrvvva tt:ftrivvv Fatin Az-Zahra ketika beranjak di SMA negeri, fatin ingin bersekolah di tempat yang ia inginkan namun papa nya tidak mengizinkannya, rayuan demi rayuan yang ia berikan pada ayahnya, akhirnya ia di...