14

6.5K 299 10
                                    

Jam menunjukkan pukul tiga pagi, fatin terbangun dari tidurnya. Fatin perlahan menetralkan penglihatannya dan menoleh perlahan ke arah samping dimana teman temannya tidur. Namun ia tidak menemukan temannya satupun. Apakah kali ini ia di tinggalkan lagi.

"Karinn, fatimah, liaaaaaaa" panggil fatin yang hendak turun dari tempat tidurnya.

Tidak ada satupun yang menjawab panggilannya. Kemudian fatin hendak berjalan menuju pintu, untuk mencari keberadaan temannya.

Fatin melangkahkan kakinya keluar mencari teman temannya. Mungkin ia akan mencarinya kekamar mandi.

"Loh mau kemana tuh anak?, Mana ga pake hijab lagi" ketiga wanita bergegas kearah fatin.

"Astagfirullah."Fatimah spontan menutupi kepala fatin dengan hijabnya.

"Aaaaa mama tolonggg mata fatin gelap ga bisa lihat Gus Fatih lagi."teriak fatin. Karin tanpa aba aba langsung menutup mulut fatin. Takutnya ada yang Mendengar suara emas tersebut.

"Teriak skli lagi, aku banting kamu."ancam Karin.

Karin memberi kode kepada fatimah dan lia untuk mengangkat badan fatin masuk ke kamar.

Fatin berdiri di depan teman-nya. Sedangkan teman-temannya duduk di tepi ranjang, seolah olah sedang di interogasi.

"Kamu mau kemana,Kenapa ga pake hijab?!".tanya fatimah dengan nada yang tidak biasanya.

Yang membuat salah enggan membuka mulutnya, ia memilih untuk diam karna dia juga lupa bahwa tidak memakai hijab.

"Kalo lagi di tanya,jawab!."ucap Karin.

mendengar itu fatin langsung mengangkat kepalanya."iya maafin fatin. Fatin juga ga tau kalo ga pake hijab."

"Tadi mau kemana?."tanya fatimah sekali lagi.

"Nyari kalian."

"Kenapa ga pake hijab,"

"Lupa."

"Makanya kalau bangun dari tidur baca doa, bukan langsung jalan keluar kamar."

"Iya."

"Jangan iya-iya aja dengerin tuh kata fatimah."ujar karin.

"Iya ih denger kok,"

"Coba ulangi apa yang fatimah bilang?ucap Karin.

"Udah lupa."jawabnya dengan cengengesan.

"Pukul aja Rin."ucap lia yang sedari tadi hanya menyimak.

"Jahat banget sama temen sendiri,udah ah hayuk bobo ngantuk, badan fatin juga panas. Kayaknya fatin demam deh."

"Emang demam."ujar karin.

"Hah?".

"Pas jam sebelas malam kamu nggak ingat?, nangis nangis kaya orang kesurupan."

"emang iya yah?. fatimah yang di bilang Karin beneran?."

Fatimah menggeleng."enggak. udah sana tidur, kita mau tahajud dulu."

"Fatin juga mau tahajud kenapa nggak di bangunin sih."

"kamu kan lagi berhalangan fatin az-zahra."ucap karin dengan kesel.

"Iya sih. Tapi tetap aja!."

"udah kamu diem disitu kita mau tahajud."ujar lia...

"Iya-iya."

Di pagi harinya mereka berada di kelas dengan berbincang-bincang sembari menunggu guru masuk.

"Pulang sekolah kita jalan jalan mau gak?."ajak lia.

"Ayok. Dimana?."jawab fatin dengan bersemangat.

GUS IDAMANKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang