||PART 06||

41.7K 1.6K 5
                                    

"Target di ruang mawar, kamar nomor 7." Informasi seseorang dari earpiece ditelinga Rezvan.

"Apa ada penjagaan disana?"

"Ada 2 bodyguard didepan kamar. Pastikan saat Tuan masuk earpiece Tuan berada di tempat yang aman, agar mereka tidak curiga dengan Tuan." Rezvan menangguk dan menyelipkan earpiece di lipatan kaus kakinya.

Rezvan memakai jas putih seperti dokter dan kacamata. Ia juga memakai kumis palsu serta bedak untuk menutupi kulit wajahnya.

"Selesai." Rezvan selesai memakai sapu tangan dokter. Sekarang penampilannya benar-benar mirip seperti Dokter sungguhan.

Tamatlah riwayat hidup mu! Neraka akan menjemputmu sebentar lagi! Batin Rezvan menyeringai.

Rezvan keluar dari bilik ganti dan berjalan di lorong RS. Banyak pasien atau suster yang menyapa dirinya.

Ruangan mawar. Rezvan sampai pada salah satu kamar rumah sakit yang dihuni oleh musuhnya.

"Tunggu!" Bodyguard itu mencegah Rezvan saat hendak masuk.

Rezvan mendongak menatap dua bodyguard didepannya dengan tersenyum simpul. Cih, ingin sekali Rezvan memotong tangan bodyguard itu yang berani menyentuhnya sekarang.

"Kenapa saya di tahan masuk?" Bodyguard itu tampak meneliti penampilan Rezvan dari atas hingga bawah.

"Apa yang kau bawa?" Sepertinya bodyguard ini nampak bodoh! Bisa-bisanya dia bertanya apa yang di bawa oleh seorang dokter?

"Saya hanya membawakan vitamin untuk pasien."

"Vitamin apa? Bukanya tadi sudah ada suster yang membawakan vitamin?" Ingin sekali Rezvan melempar bodyguard itu pada Gebiel.

"Ini vitamin kedua, yang harus disuntikkan melalui infus." Bodyguard didepan Rezvan itu nampak ragu dengan ucapan Rezvan.

Rezvan tersenyum tipis. "Silahkan diperiksa jika Tuan tidak percaya?"

Salah satu dari mereka memeriksa nampan yang di bawa oleh Rezvan. Mereka itu bodoh bisa-bisa menurut, peralatan itu telah di beri racun. Jika seseorang memegangnya maka dalam waktu kurun dari 2 jam tangan mereka akan tetasa panas dan gatal.

"Kau boleh masuk." Rezvan tersenyum. Ia segera masuk kedalam ruangan itu.

Saat sampai didalam sana terlihat seorang pria baruh baya yang sedang menonton TV.

"Siang Tuan? Waktunya saya memberi vitamin untuk anda." Sapanya ramah.

Cih! Ingin sekali aku langsung membunuhnya dan tubuhnya ku berikan kepada Gebiel dan Recoa!

"Vitamin apa? Bukankah tadi aku sudah meminum vitamin?" Rezvan menampilkan senyuman tipis selayaknya seorang dokter.

"Ini vitamin tambahan, Tuan." Ucapnya disertai seringai tajam dalam hatinya. Dan membantumu cepat ke neraka! Lanjutnya dalam hati.

"Oke, Baiklah. Mana vitaminnya? akan segera ku minum?" Pria itu tampak mengadah tangan.

"Ini harus di suntikan melalui infus, Tuan." Revan membuka bungkus jarum suntik dan mulai menusukkan jarum suntik itu kedalam sebuah botol kecil berupa racun.

"Baiklah tolong percepat, aku ingin segera istirahat." Rezvan mulai menjalankan aksinya. Ia menusukkan cairan racun itu kedalam  cairan infus.

Selamat istirahat selamanya! Rezvan tersenyum devil melihat korbannya yang tertidur. Tidurlah selama yang kamu mau, saat kamu bangun, kamu tidak akan berada disini.

REZVAN CRUEL BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang