PART 89

9.8K 489 100
                                    

Tap! Tap! Tap!

"Daddy??" ucap Rezvan tidak percaya jika itu adalah Daddy-nya. Bagaimana Daddy-nya bisa sampai ke tempat ini?? Dari mana??

Alvas mendelik melihat siapa yang berjalan menuruni tangga itu. Tidak mungkin!

"Derric??" ucap Alvas. Karena sangking terkejutnya Alvas hingga terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Ya, ini aku. Apa kabar Alvas Greyson?? Aku lihat putraku sudah menyelesaikan tugasnya dengan baik, hingga membuat kita di pertemukan di tempat ini." Pria itu adalah Derric Delvino ayah dari Rezvan.

"Kau kalah, aku lihat Johan dan istrimu sudah berada di ambang kematian." Ucap Derric sembari tersenyum miring.

"Siapa anda?? Dan apa maksud dari ucapan anda??" Rexa maju mendekati Derric dengan tatapan angkuh yang sudah menjadi ciri khas gadis itu.

Derric hanya tersenyum melihat gadis di depannya yang sangat kasar dan arrogant itu, persis seperti Danisya.

"Aku adalah Ayah kandung Rezvan, sekaligus musuh dari Ayahmu juga."

"Rexa mundur!!" teriak Alvas.

Rexa tidak menggubris ucapan Alvas dan justru hendak mendekati Derric lebih dekat lagi. Namun, sebelum berhasil mendekat ke arah Derric, Rexa justru terjatuh ke lantai dengan darah yang keluar dari tubuhnya.

Leo menarik pisau yang tertusuk di tubuh Rexa dengan kuat hingga memubuat gadis itu jatuh.

"REXA!!" teriak Neshya bersamaan dengan Alvas.

Neshya yang berada di pelukan Rezvan langsung mendorong Rezvan dan menghampiri gadis itu.

Alvas berusaha untuk mendekati Derric dan Rexa namun, sia-sia karena luka di tubuhnya semakin parah.

"Aku tau semua ini adalah rencanamu, tapi mengapa kau melukai putri ku??!" ucap Alvas menatap Derric.

Derric tersenyum miring. "Putrimu?? Bukankah dia Putri Johan??"

Neshya menghampiri Rexa dan memeluk gadis itu. Rexa terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Rexa, tolong bertahan sebentar. Ayo keluar dari sini." Ucap Neshya dengan air mata yang menetes begitu saja. Walaupun Neshya menerima banyak perlakuan buruk dari Rexa selama ini, Neshya selalu berusaha untuk tidak membenci Rexa begitu dalam, karena Neshya sudah menganggap gadis itu sebagai saudari kandungnya.

"Gue benci lo, Neshya!" Usai mengatakan hal itu Rexa menusukkan pisau lipat ke arah perut Neshya.

"Akhhh!!" Rexa langsung mendorong Neshya.

Rexa terbatuk-batuk sembari tersenyum miring setelah melihat berhasil menusuk perut Neshya dengan pisau lipat yang ia sembunyikan. Namun, meskipun berhasil membuat Neshya terluka Rexa seolah lupa dengan luka di bagian perutnya akibat ulah Leo.

"NESHYA!!" teriak Rezvan melihat Neshya yang memegangi perutnya yang mengeluarkan darah.

Rezvan segera memeluk Neshya.

"Aku enggak apa-apa." Ucap Neshya yang masih berusaha tersenyum kearah Rezvan.

Keadan semakin kacau saat gedung itu mulai di penuhi oleh asap akibat kebakaran yang semakin melebar. Bahkan beberapa bangunan banyak yang runtuh dan jatuh hingga ke lantai gedung itu.

"Derric, aku mohon selamatkan Rexa dan Danisya. Aku berjanji akan menerima hukumanku jika kau menyelamatkan mereka." Pinta Alvas yang entah sejak kapan berada di bawah kaki Derric.

REZVAN CRUEL BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang