||PART 64||

18.6K 1K 309
                                    

Rezvan memakirkan mobilnya begitu sampai di parkiran pantai. Rezvan melepaskan steel beltnya dan menoleh kesamping melihat gadisnya yang masih tertidur dengan memeluk boneka yang ia sediakan.

Benar kata Neshya, Neshya bisa tidurnya dimanapun jika memeluk boneka.

"Hei, bangun. Kita udah sampai." Rezvan mengusap pipi Neshya dengan lembut untuk membangunkan kelinci kecilnya itu.

Neshya menggeliat kecil lalu membuka matanya. Gadis itu mengusap matanya perlahan mengumpulkan kesadarannya.

"Kita di pantai?" Gumam gadis itu.

Rezvan mengangguk dan mulai keluar dari mobil diikuti oleh Neshya yang masih berusaha mengumpulkan kesadarannya.

"Suka enggak?" Tanya Rezvan.

Neshya mengangguk kecil. Gadis itu benar-benar tak menyangka bahwa Rezvan akan membawanya kembali ke tempat ini.

"Ayo." Rezvan meraih tangan Neshya dengan lembut lalu menggenggamnya.

Neshya menatap tangannya yang kini sudah berada dalam genggaman Rezvan. Neshya tersenyum melihat ikatan tangannya dengan Rezvan. Tangannya terlihat sangat kecil di bandingkan denga tangan Rezvan yang kekar dan besar.

Aku kehilangan kedua orangtuaku, kehilangan seluruh hartaku, diusir dari rumahku sendiri, bahkan aku difitnah bahwa aku bukan anak kandung orangtuaku. Aku kehilangan semua kebahagiaanku secara bersamaan dan menanggung banyak luka. Tapi, aku yakin setelah bertemu kamu, aku yakin bahwa Tuhan sudah memberikan kebahagiaan yang tiada batas lewat kamu. Ucap Neshya dalam hatinya sembari tersenyum menatap Rezvan dari belakang.

Neshya langsung mendekati Rezvan dan memeluk pria itu dari belakang. "Aku sayang Kakak."

Deg.

Rezvan menelan ludahnya dengan susah payah saat kalimat lembut itu mengalun di telinganya.

Rezvan menundukkan kepalanya melihat tangan mungil Neshya yang melingkar di perutnya.

"Gue juga sayang lo." Rezvan berbalik lalu memeluk gadis itu.

Mencium puncak kepalanya dengan lembut dan juga mengusap punggungnya dengan lembut.

Rezvan menguraikan pelukannya lalu menangkup wajah Neshya dengan tangannya.

"Gue gak bisa bersikap manis dan lembut. Lo mau kan? Ajari gue caranya lembut sama lo?" tanya Rezvan.

Neshya tersenyum lalu mengangguk. "Kamu mungkin kejam, tapi sesungguhnya kamu hanya mencintai ku lewat cara yang salah, Kak."

Rezvan tersenyum. Neshya melebarkan matanya, baru kali ini ia melihat senyuman dari seorang Rezvan.

"Gue benar-benar mencintai lo, tapi mungkin cara gue yang salah. Tapi satu hal yang pasti gue tulus sayang sama lo."

Neshya memeluk erat tubuh Rezvan. Menghirup aroma yang sangat ia kenal.

"Aku mungkin kehilangan cinta pertama ku tapi dengan mu cinta keduaku, rasanya cinta pertama dan keduaku terasa menjadi satu bersamamu." Neshya mendongak menatap Rezvan dengan senyuman yang tak sama sekali luntur dari wajahnya.

Rezvan menatap Neshya dalam dan dengan perlahan-lahan mendekatkan bibirnya hingga menyentuh bibir pink milik Neshya.

Neshya mengalungkan tangannya ke belakang kepala Rezvan, membiarkan pria itu melumat bibirnya.

Cup.

Neshya membuka mulutnya dan mencoba membalas ciuman Rezvan. Rezvan sedikit terkejut, melihat gadisnya membalas ciumannya.

REZVAN CRUEL BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang