Setelah kemarin saat Rezvan mengajak Neshya keluar dari kamar dan di ajak pergi ke taman. Rezvan memberi sedikit kebebasan pada Neshya untuk mengizinkan gadis itu untuk keluar dari kamar dan berkeliling di dalam Mansion dengan pengawasan dan penjagaan ketat. Namun dirinya hanya di izinkan untuk itu, sedangkan untuk keluar dari mansion harus izin dengan Rezvan. Neshya tak apa dengan hal itu setidaknya dia tidak akan seharian penuh di dalam kamar.
Pagi ini Neshya meminta izin untuk keluar dari mansion dirinya ingin mengunjungi taman yang ada di dekat kamarnya itu. Kemarin Neshya melihat banyak bunga cantik yang di tanam di sana.
"Wahh! Cantik banget!" Serunya saat tiba di taman.
Alan dan Ganang hanya memandang apa yang di lakukan oleh Neshya.
"Boleh aku petik? Satu aja, kok." Pintanya menatap dua bodyguard itu. Neshya ingin memetik salah satu bunga yang ada di taman. Bunga itu adalah bunga Camomile, bunga yang sangat cantik. Neshya langsung terpikat dengan bunga itu ketika melihatnya. Meskipun di taman itu juga banyak bunga yang tak kalah indah.
"Boleh Nona. Biar saya petikkan untuk Nona." Ucap ganang lalu mengambil sebuah alat untuk memetik bunga itu.
Alan memetik beberapa bunga lalu mengikatnya menjadi satu agar terlihat lebih cantik.
"Terimakasih, Om." Ucap Neshya ketika menerima seikat bunga itu.
Neshya duduk di kursi taman dengan memandang sekitaran taman. Namun tiba-tiba datang seorang perempuan dengan seragam Maid. Neshya tidak tau namanya yang dia tau perempuan muda itu adalah orang yang bertemu Rezvan kemarin.
"Selamat pagi Nona." Ucapnya tersenyum ramah.
Neshya membalas dengan senyuman.
"Om? aku haus, bisa minta tolong ambilkan aku segelas air?" Pintanya pada Alan.
Cih! Gadis manja!
"Tunggu sebentar Nona." Alan langsung pergi ke dalam untuk mengambilkan air sedangkan Ganang masih tetap di tempat.
"Ekhm. Maaf Nona, boleh saya tau nama Nona?" Ucap Maid Kalina memecah keheningan.
"Neshya. Lalu kamu?"
"Saya Kalina Gecheline. Maid baru disini."
"Marga Heline?" Ulang Neshya. Sepertinya dia pernah mendengar marga itu. Seperti Marga dari seorang Desainer ternama.
"Ah, itu. Di ambil dari nama belakang ibu saya Nona. Apakah Nona mengenal marga itu?" Gadis itu menggeleng pelan.
Kalina tersenyum miring. Lalu dirinya meminta bantuan Ganang. "Maaf, Tuan. Bisa tolong ambilkan tissue basah? Sepertinya Nona Neshya kepanasan, banyak sekali keringat di keningnya."
"Saya tidak bisa meninggalkan Nona sendirian disini." Balasnya.
"Tenang saja ada saya yang akan menemaninya." Ucap Kalina meyakinkan.
"Hum. Baiklah, Nona saya permisi kedalam sebentar." Neshya mengangguk.
Neshya berfikir Maid Kalina tidak buruk. Buktinya dia sangat memperhatikan dirinya.
"Emm, Nona mau saya tunjukan bunga yang indah?" Tawarnya. Neshya nampak berfikir sejenak lalu mengangguk.
Itung-itung sambil menunggu Alan datang. Tidak ada salahnya berkeliling sebentar.
Kalina mengajak Neshya berkeliling melihat bunga-bunga yang bermekaran di taman. Kalina juga memberitahu beberapa ciri khas dari bunga-bunga itu.
Namun ada maksud tersembunyi dibalik itu. Saat Neshya sedang asyik melihat melihat bunga mawar putih dengan sengaja Kalina mendorong dirinya hingga membuat Neshya yang berada di depannya jatuh tersungkur dan kening Neshya membentur batu-batu kecil di sekeliling bunga mawar.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN CRUEL BOY
Teen Fiction[FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LEBIH TENTANG CERITA INI] ∆§∆ Seorang gadis SMA yang bertemu dengan pimpinan mafia di negaranya. Seorang mafia kejam yang jatuh cinta pada gadis polos. Semua...