PART 87

17.8K 691 359
                                    

"NESHYA!!" teriak Leo yang datang bersama alvas dan Johan.

Rexa menoleh kebelakang dengan kaget saat melihat Leo serta Papanya datang. Bagaimana mereka bisa tau, arghh sial.

"Arghhh!" erang Rexa yang merasa kesal. Ini pasti Papanya yang melacak lokasinya. Ia yakin itu, seharusnya ia tadi bilang bahwa ingin bertemu dengan Teman-temannya bukan Leo mungkin keadaannya tidak akan jadi seperti ini.

"REXA APA-APAAN KAMU, HAH?!" Alvas menarik lengan putrinya hingga sedikit menjauh dari Neshya.

Alvas sedikit kaget melihat kepala Neshya yang berdarah dan gadis itu yang terkapar di lantai berdebu itu.

Leo menatap Rexa dengan tatapn tajam saat melihat Neshya yang pingsan dengan darah di kepalanya.

Leo mendekati Rexa dan menecekik gadis itu membuat semua orang disana terkejut.

"MATI LO! LO NGGAK DENGER UCAPAN GUE, HAH?? BERANINYA LO LAKUIN INI DI BELAKANG GUE!!" Teriak Leo.

Rexa terbatuk-batuk dengan tangannya terus memukul-mukul tangan Leo yang mencekiknya agar terlepas.

Alvas dan Johan segera menarik Leo yang penuh amarah itu untuk menjauh dari Rexa. Gadis itu bisa mati di tangan Leo, jika mereka tidak melerainya. Dilihat dari cara Leo mencekik Rexa, Leo tidak main-main.

Rexa meraup nafas sebanyak-banyaknya saat cekikkan Leo berhasil terlepas dari lehernya.

"Gila ya lo! Lo mau bunuh gue, hah?!" teriak Rexa yang merasa tidak terima.

"Lo yang gila!"

"Sudah cukup!" bentak Alvas melerai perkelahian di antara keduanya itu.

"Kalian berdua tolong bawa Neshya ke tempat lain, dan jaga dia." Tunjuk Alvas pada Syaqil dan Alea.

Kedua gadis itu mengangguk kecil dan segera membawa Neshya ke ruangan yang ada di gedung tua itu.

"Kalian berdua ikut saya."

Rexa menghempaskan tangan Johan yang memeganginya dan mengikuti arah Papapnya pergi. Begitu pula dengan Leo dan Johan yang mengikuti mereka di belakang Rexa.

∆§∆

Syaqil dan Alea membawa Neshya ke sebuah ruangan tua yang ada di gedung itu dan menyandarkan Neshya pada tembok gedung tua yang berdebu dan kotor.

"Syaqil sebaiknya kita bebasin aja Neshya, kasihan dia. Nanti luka di kepalanya semakin parah kalo nggak di obatin." Ucap Alea meminta Syaqil untuk membebaskan Neshya.

Syaqil menoleh pada Alea yang mengatakan itu. "Lo gila ya?? Bebasin dia?? Kita udah susah-susah buat dia sampi ada disini. Ya, kali mau bebasin dia gitu aja."

"Neshya nggak pernah berbuat buruk kan, sama kita?? Dia juga banyak bantu kita."

Syaqil berdecih pelan saat Alea mengatakan Neshya banyak membantu mereka.

"Bantu lo bilang?? Gara-gara dia gue sering ribut sama Papa, dia selalu bandingin gue sama ini orang! Gue benci di banding-bandingkan terus!"

"Itu salah kamu, semenjak berteman sama Rexa kamu berubah. Nilai kamu juga turun dan kamu suka bully murid di sekolah kita. Kamu lupa? kamu juga dulu korban bully."

Syaqil menatap tajam Alea lalu mendekati gadis itu dan menampar pipinya dengan keras.

"APA LO BILANG?? NGACA ALEA LO DULU JUGA MURID BIASA!!"

Alea memegangi pipinya yang terasa panas akibat tamparan dari Syaqil.

"Syaqill...??"

"LO PIKIR SELAMA INI ADA YANG MAUTEMENAN SAMA LO?? LO TUH, PENYAKITAN SADAR DIRI ALEA!!"

REZVAN CRUEL BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang