Rezvan membuka pintu mobil lalu mengangkat Neshya untuk segera di bawa ke dalam.
"Kak Rezvan..." lirih Neshya setengah sadar.
"Diem!" sentak Rezvan membuat Neshya langsung diam dalam gendongannya.
Neshya menundukkan kepalanya hingga terbenam di dada bidang Rezvan. Neshya tidak memiliki cukup tenaga untuk membalas ucapan Rezvan.
Rezvan segera membawa Neshya ke kamarnya dan segera membaringkannya di ranjang karena Dokter pribadinya sudah datang.
"Tolong urus dia, gue ada urusan." Ucap Rezvan pada Maid Rima dan Maid Ani yang berada di depan kamar Neshya.
Kedua Maid itu mengangguk kecil.
Neshya samar-samar medengar ucapan itu tapi tidak terlalu jelas karena kepalanya yang terus berdenyut nyeri, hingga Dokter menyuntikkan obat yang membuatnya tertidur.
Begitu Dokter selesai memeriksa Neshya dan memberikan resep obat untuk Neshya, Maid Rima dan Maid Ani segera masuk kedalam kamar Neshya untuk menggantikan pakaian Neshya yang basah. Dan mengkompresnya untuk menurunkan demam Neshya.
Maid Rima dan Maid Ani sedikit terkejut saat tubuh Neshya begitu dingin hingga beberapa urat nadinya terlihat jelas.
∆§∆
Zio dan Leon segera mendekati ranjang Neshya saat gadis itu mulai membuka kelopak matanya. "Neshya lo kenapa bisa sampai kaya gini?!" tanya Zio tak sabaran. Zio begitu khawatir saat mengetahui bahwa Neshya demam tinggi.
"Kak Rezvan dimana??" tanya Neshya dengan suara lirih. Tubuhnya terasa tidak bertenaga sama sekali.
Zio dan Leon saling pandang bingung. Sejak mereka tiba di sini tidak melihat keberadaan Rezvan sama sekali.
"Rezvan lagi ada urusan di kantornya." Ucap Leon berbohong pada Neshya. Sejujurnya ia juga tidak tahu dimana keberadaan Rezvan.
Neshya menghela nafas kecil.
"Lo kenapa bisa sampai kaya gini, hm??" tanya Zio dengan lembut sembari mengusap puncak kepala Neshya.
Neshya menggelengkan kepalanya pelan.
"Aku haus." Kata gadis itu untuk lari dari pertanyaan Zio.
Maid Rima segera memberikan segelas air putih pada Neshya.
"Lo ketemu Asha hari ini??" tanya Leon membuat Neshya tersedak.
"UHUK-UHUK!!"
Zio segera memberikan Tissue pada Neshya dan menepuk-nepuk pundak gadis itu.
"Pelan-pelan."
"Aku emang ketemu Kak Asha tapi, nggak lama." Ucap Neshya menatap Leon.
"Gue cuma tanya aja."
Zio meminta Neshya untuk istirahat kembali. Besok memang hari minggu, tapi bukan berarti gadis itu tidak harus istirahat mengingat kondisinya yang demam.
∆§∆
Neshya sibuk menata kotak bekal dan menghiasnya dengan cantik. Neshya sengaja bangun pagi-pagi untuk membuatkan Rezvan nasi goreng. Meskipun kondisinya belum pulih tapi Neshya tetap memaksakan dirinya. Lagi pula Neshya justru bertambah pusing jika hanya tidur terus di ranjangnya, lebih baik mencari kegiatan kecil.
"Nona yakin tidak mau di bantu?" Tanya Maid Rima was-was. Pasalnya sejak tadi gadis itu tidak mau dibantu sama sekali, mengingat kondisi Neshya yang belum sepenuhnya sembuh total. Bahkan suhu tubuh gadis itu juga belum normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN CRUEL BOY
Teen Fiction[FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LEBIH TENTANG CERITA INI] ∆§∆ Seorang gadis SMA yang bertemu dengan pimpinan mafia di negaranya. Seorang mafia kejam yang jatuh cinta pada gadis polos. Semua...