Sudah 3 Hari Nehsya di rawat di rumah sakit. Dan selama itu Neshya hanya duduk diam di ruangan inapnya. Rezvan sama sekali tidak membiarkan dirinya pergi ke luar untuk sekedar menghirup udara segar.
"Kak boleh ya??"
Rezvan menggeleng sebagai jawaban. Gadis itu memajukan bibirnya membuat Rezvan bisu karena gemas.
Anak siapa sih?! Gemes banget!! Pengen gue karungin terus, buang ke laut biar di makan megalodon. Geram Rezvan dalam hatinya.
"Neshya??" Panggil Rezvan.
Gadis itu mendongak menatap Rezvan dengan wajah gemasnya. Rezvan langsung menatap ke arah lain menghindari kontak mata dengan gadis di depannya. Bisa habis Neshya jika Rezvan menatapnya terus menerus, terlebih ekspresi gadis itu yang membuatnya gemas di tambah dengan bibirnya yang cemberut membuat Rezvan ingin menciumnya sampai gadis itu kehabisan nafas.
"Kak...." Panggil Neshya lirih. ia merasa aneh dengan Rezvan, memangilnya namun tak mau menatapnya.
"Jangan buat ekspresi kayak gitu." Ucap Rezvan terdengar sedikit aneh.
"Emang kenapa?"
Pake nanya lagi. Kalo nggak lagi sakit udah gue terkam lo.
"Gak papa."
Neshya mencebik kesal. Tak lama setelahnya pintu ruangan inapnya di buka oleh seseorang.
"Helloooerrr!" Teriak Zio dan Aldef bersamaan saat memasuki ruangan inap Neshya.
"Kak Zio! Kak Aldef!" Neshya berteriak merasa senang mereka kembali menjenguknya.
"Gimana kondisi lo?" Tanya Zio sembari mengusap lembut puncak kepala gadis itu.
Neshya tersenyum menatap Zio. "Udah lebih baik dari kemarin."
Neshya beralih menatap kantung plastik yang di tenteng oleh Zio.
"Kakak bawa apa?" Tanyanya penasaran.
Zio tertawa kecil. "Tau aja kalo gue bawa sesuatu."
Gadis itu hanya menyengir lebar membuat siapapun pasti gemas melihatnya.
"Bawa coklat buat lo." Zio menyerahkan kantung plastik itu kepangkuan Neshya.
Neshya segera mengucapkan terimakasih. Tangannya hendak membuka untuk melihat isinya namun, sebuah tangan kekar lebih dulu meraihnya dari pangkuannya.
"Kakkkk.." erangnya kesal.
Rezvan hanya mengacuhkan Neshya lalu meletakkan kantung plastik itu di atas nakas yang sedikit jauh dari jangkauan Neshya.
"Gak boleh makan aneh-aneh sebelum sembuh total."
Neshya menatap Rezvan dengan tatapan kesal.
Sedangkan Twins Dora itu hanya diam melihat pertengkaran di depannya.
"Protektif amat. Cuma coklat kali." Celetuk Aldef membuat Rezvan langsung menatapnya seolah ingin memakan dirinya.
"Iya-iya gue salah udah bawain dia coklat. Lagi pula coklat kan, ngebantu mood cewek. Lo gak liat apa? Muka Neshya udah kayak zombie seribu tahun karena bosan di ruangan bau obat ini?" Ujar Aldef namun terdengar nada ejekan yang mengarah kepada Neshya.
"Kok aku sih?!" Kesal gadis itu tidak terima di katai zombie seribu tahun oleh Aldef.
Aldef menyengir lebar lalu menyatukan tangannya di depan dada. "Sory, abisnya tuh muka kusut banget."
"Itu karena aku nggak di bolehin keluar dari ruangan ini sama Kak Rezvan." Adu Neshya pada Aldef.
"Serius lo nggak di bolehin keluar?? Jahat banget! Lo pasti bosan kan, terus-terusan diam disini? Iya, kan?!" Ucap Zio ikut-ikutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN CRUEL BOY
Teen Fiction[FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LEBIH TENTANG CERITA INI] ∆§∆ Seorang gadis SMA yang bertemu dengan pimpinan mafia di negaranya. Seorang mafia kejam yang jatuh cinta pada gadis polos. Semua...