PART 100 + ENDING

13.2K 483 54
                                    

Neshya memejamkan matanya merasakan hembusan angin yang menerpa seluruh tubuhnya.

Neshya berada di pinggiran pantai membiarkan deburan ombak pantai membasahi kakinya.

Neshya membuka matanya saat merasakan sebuah tangan memeluknya dari arah belakang.

"Sayang." Panggil Rezvan.

Neshya berdeham singkat menjawabnya.

"Enggak kerasa ya, kita udah laluin banyak hal sama-sama." Ucap Rezvan.

Neshya tersenyum lalu memegang tangan Rezvan yang berada di perutnya.

"Kalau dulu aku berhasil kabur dari kamu, mungkin aku enggak akan ngeliat wajah Grey dan Rei."

Rezvan tertawa kecil. "Kalo seandainya aku enggak nabrak kamu di halte bus, mungkin aku enggak akan ketemu kamu." 

Neshya tertawa kecil lalu berbalik menatap Rezvan.

Cup.

Neshya mencium bibir Rezvan sekilas.

"I love you, Rezvan." Ucap Neshya tersenyum.

Rezvan tersenyum lalu mencium bibir Nehsya cukup lama.

"I love you more, di kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya."

Neshya tersenyum lalu berhambur ke pelukan Rezvan.

Rezvan mencium puncak kepala Neshya dengan penuh kelembutan dan cinta.

"DADDY! MOMMY!"

Teriak seorang anak laki-laki yang menggandeng adik perempuannya.

Keduanya adalah Grey dan Rei. Grey kini berusia 10 tahun dan Rei yang berusia 5 tahun. Jarak keduanya memang cukup jauh. 

Neshya mengurai pelukannya lalu berjongkok sembari merentangkan tangannya.

Kedua anaknya itu langsung berhambur memeluk Neshya dan mencium pipinya.

"Kenapa, hm?" Tanya Neshya.

"Rei, mau main sama Mommy." Ucap Rei.

Neshya mengusap kepala Rei dengan lembut. Anak perempuannya itu benar-benar menjelma sepertinya. Begitu mirip sekali.

"Daddy, enggak di ajak?" Kata Rezvan.

"Sama Daddy juga." Balas Rei tersenyum lalu berjalan mendekati Rezvan dan meminta Rezvan untuk menggendongnya.

Rezvan mengangkat gadis kecil duplikat Neshya itu lalu mengangkatnya tinggi-tinggi membuat gadis itu tertawa.

"Abang Grey!" Teriak seorang anak perempuan yang berlari ke arah Grey.

Namun, di tengah berlarinya gadis itu terjatuh dan hampir menangis. Untung saja ada Zio yang sigap menolongnya.

"Anak Papa kenapa? Batunya nakal ya?" Tanya Zio. Gadis kecil itu adalah putri pertama dari Zio dan Chasel.

Yura, namanya. Gadis itu seumuran dengan Rei hanya berjarak beberapa bulan saja.

"Batunya, nakal Papa. Dia yang buat Yura jatuh." Adu anak perempuan itu.

Zio mengusap pipi Yura lalu menggendongnya.

"Aku bilang juga apa? Jatuh kan?" Omel Chasel yang berada di samping Zio.

"Maaf, Mama."

"It's okay, Sayang."

"Yura mau sama Abang Grey." Ucap gadis itu.

REZVAN CRUEL BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang