||PART 81||

14K 594 28
                                    


Di minggu-minggu terakhir ini Neshya sering pulang les lebih larut dari biasanya karena sudah mendekati dengan Ujian ke lulusan. Terasa sebentar lagi masa SMA Neshya akan segera berakhir dan Sweet Seventeen semakin di depan matanya.

"Udah malam, besok lagi nanti sakit kalo di forsir berlebihan gini." Tegur Rezvan mengingatkan Neshya untuk selalu beristirahat. Neshya sering menghabiskan waktunya untuk begadang dan belajar di kamarnya. Walau begitu Rezvan tetap menemani Neshya.

"Bentar lagi ya? Dikit lagi selesai."

"Udah malam, Sayang." Neshya menganggukkan kepalanya sembari menatap layar laptop.

"Neshya..?" Panggil Rezvan.

"IYAAA!! INII UDAH SELESAI!!" Neshya segera bangkit dari tempat duduknya dan menuju Rezvan yang sudah menunggunya sedari tadi di ranjang.

"Gue nggak ngelarang lo belajar, gue juga tau lo mau ujian. Tapi, jangan di forsir gini nanti lo sakit. Gue nggak mau liat lo sakit."

Neshya mengangguk kecil lalu berhambur ke pelukan Rezvan.

Rezvan mengusap kepala Neshya dengan lembut lalu menciumnya dengan lembut.

"Aku sayang Kakak." Ucap Neshya tiba-tiba.

Rezvan tertawa kecil lalu menunduk menatap gadis di pelukannya itu.

"Kesambet apa bilang gitu, hm?" Tanya Rezvan.

Neshya menguraikan pelukannya dan mentap Rezvan intens. Memangnya salah berkata seperti itu pada kekasihnya.

"Emang salah bilang gitu sama pacar sendiri??" Rezvan menggelengkan kepalanya.

"Gue juga sayang sama lo." Ucap Rezvan tulus.

Neshya tersenyum lalu memeluk Rezvan kembali. Tuhan tolong jadikan dia orang terakhir yang tidak akan pernah meninggalkan aku. Kata Neshya dalam hatinya. Neshya tidak ingin kehilangan lagi, sudah cukup banyak Neshya kehilangan hal yang ia punya sampai sekarang.






∆§∆




"Lo yakin bakal nyerang mereka malam ini??" Tanya Zio merasa tidak yakin.

Rezvan mengangguk yakin.

Neshya sebentar lagi lulus. Tugas gue sebentar lagi selesai. Ucap Rezvan dalam hatinya.

"Re, lo tau sesuatu kan tentang orang tua Neshya?" Tanya Leon datar. Leon yang tadinya duduk di kursi kini bangkit dan berdiri di antara ketiga sahabatnya.

Rezvan berbalik menatap Leon. "Yang gue tau, Alvas yang bunuh Bokap Neshya dan Istri Alvas yang bunuh Nyokap Neshya."

Zio dan Aldef saling pandang dengan tatapan kaget.

"Lo serius??" Tanya Zio yang tidak percaya.

Rezvan mengangguk. "Alvas bukan Adik kandung dari Bokap Neshya."

Pernyataan dari Rezvan membuat semuanya terkejut tak terkecuali Leon. Leon baru mengetahui fakta ini dari Rezvan barusan, jika Rezvan tidak mengatakannya Leon tidak akan mengetahui fakta ini.





REZVAN CRUEL BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang