Neshya memeluk tubuhnya dan merapatkan cardigan yang membalut tubuhnya saat angin malam menerpa tubuhnya.
Entah angin dan badai apa yang telah menghujani tubuh Rezvan hingga malam-malam seperti ini mengajak Neshya untuk menemaninya bermain basket.
Neshya memandang Rezvan yang sibuk mendribel bola lalu memasukkannya kedalam ring. Rezvan tidak bermain sendirian ada Twins Dora juga.
Tak lama Leon datang dan Leon langsung duduk di samping Neshya.
"Kak Leon nggak ikut main?" Tanya Neshya basa basi.
"Gue nggak minat main." Jawab leon singkat.
"Kak?" Panggil Neshya dan Leon hanya menoleh pada Neshya.
"Kenapa Kakak keliatan menjauh dari aku? Apalagi setelah aku keluar dari rumah sakit, kenapa?" Tanya Neshya dengan penasaran.
"Itu karena-" Leon menghentikan kata-katanya.
"Karena adik Kakak?" Ucap Neshya melanjutkan.
"Dari mana lo tahu?"
"Kak Zio yang bilang." Neshya memegang tangan Leon dengan hati-hati.
Selama ini Neshya tidak pernah berani untuk kontak fisik dengan Leon.
"Kakak boleh anggap aku sebagai adik kandung Kakak yang sebenarnya. Itupun kalau Kak Leon mau." Ucap Neshya sembari menggegam tangan Leon.
Leon merasakan hangatnya tangan Neshya yang menggegam tangannya. Tatapan tulus Neshya selalu membuat hatinya membuncah.
"Gue cuma nggak mau melampiaskan rasa rindu gue ke adik gue lewat lo." Leon melepaskan tangan Neshya yang menggegamnya dengan pelan.
Namun Neshya tidak menyerah. Neshya menyandarkan kepalanya di pundak Leon membuat detakan jantung Leon meningkat.
"Aku kangen Kak Leon. Aku kangen Kak Leon yang dulu, yang selalu datang ke kamar aku buat semangatin aku. Nggak kaya yang sekarang, yang jaga jarak sama aku." Ujar Neshya mengeluarkan apa yang selama ini tertahan dalam hatinya.
"Sekarang kehidupan aku udah berubah. Mungkin yang lain bakal berfikir kalo berubah karena Kak Rezvan, tapi itu bukan seratus persen kebenarannya. Kalau bukan karena Kakak, mungkin sampai sekarang Kak Rezvan masih sering kasar sama aku." Ungkap Neshya.
Leon hanya diam. Selama ini Leon selalu menahan hatinya. Leon tidak ingin menyakiti Neshya dengan membuat Neshya sebagai pengganti adiknya. Leon tidak ingin membuat Neshya sebagai bayang-bayang adiknya di kehidupannya yang sekarang.
"Kak Leon tau, saat Kak Rezvan pergi kemarin? Aku seneng banget bisa di antar ke sekolah sama Kakak dan di jemput les sama Kakak. Kedengarannya emang agak manja dan berlebihan, tapi hal kecil itu yang selalu aku tunggu."
"Aku selalu bilang ke Kak Rezvan untuk bilang ke kakak karena aku pengen di antar ke sekolah sama Kakak setidaknya sekali."
Benar. Yang di bilang Neshya itu benar. Rezvan pernah bilang bahwa Neshya meminta untuk dirinya yang mengantarkan gadis ini pergi ke sekolahnya, tapi Leon menolaknya.
Flashback on~~
"Ayolah sekali aja. Dia nggak akan minta yang aneh-aneh. Dia cuma minta di anter ke sekolah sama lo." Ucap Rezvan membujuk Leon.
"Gue nggak bisa. Gue ada urusan besok." Tolak Leon sedikit kasar.
"Lo bisa antar paginya dan itu gak akan makan waktu lama."
"Lo gak denger ucapan gue?!"
Rezvan menghela nafas panjang. "Dulu lo yang selalu minta gue buat perlakuin dia dengan baik tapi, sekarang kayaknya lo yang benci banget sama dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN CRUEL BOY
Teen Fiction[FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LEBIH TENTANG CERITA INI] ∆§∆ Seorang gadis SMA yang bertemu dengan pimpinan mafia di negaranya. Seorang mafia kejam yang jatuh cinta pada gadis polos. Semua...