PLAYLIST
RIGHT NOW~ONE DIRECTION
∆§∆
Hari ini Leon baru kembali dari urusannya. Leon memang tidak tau apa yang sudah terjadi di mansion ini selama dirinya tidak ada, dia yakin banyak hal yang berubah. Leon meminta Maid Rima untuk menemuinya dan menceritakan semuanya, Maid Rima menceritakan semua yang dirinya tau namun itu sudah cukup untuk menyimpulkan huru hara yang terjadi di mansion ini.
"Kalina? Kalina Gecheline?" Leon mengetukkan jarinya di meja saat tidak asing dengan nama perempuan itu terlebih dengan marganya.
"Jadi dia?? Perempuan itu??"
∆§∆
Malam ini Rezvan mengadakan pertemuan dengan para anak buahnya. Tidak semua tapi hanya beberapa anggota inti. Anggota inti di bagi menjadi dua yaitu inti pembantu dan inti utama. Inti utama adalah Rezvan, Zio, Leon dan Aldef sedangkan inti pembantu mereka adalah orang-orang yang membantu saat penyerangan. Mereka adalah Adrean, Jean, Jeiko, Jordy, Hendry dan anggota lainnya.
"Gue udah tau keberadaan Jordan." Ucap Rezvan membuka rapat pertemuan kali ini.
" Zack selaku ketua pelacak dia yang akan kasih tau lokasinya." Rezvan menunjuk seorang pria dengan kacamata.
Ya, dia adalah ketua pelacak dalam organisasi ini. Meskipun Leon dan Aldef juga seorang Tracker yang handal namun mereka tetap membutuhkan Zack.
Zack berdiri lalu menyalakan proyektor. Di dinding ruangan itu tercetak jelas lokasi-lokasi yang memungkinkan menjadi titik keberadaan Jordan.
"Dia sering berpindah tempat namun saya curiga karena dia selalu kembali ke tempat yang sama." Zack menunjuk sebuah titik yang dilokasi itu.
"Tempat ini jauh dari pemukiman warga dan jauh dari kebisingan kota." Layar proyektor itu berubah menampilkan sebuah villa mewah di tengah hutan.
"Tempatnya disini. Karena banyak penjagaan ketat, tidak hanya itu Beka juga pernah kesini." Semua orang mengangguk mengerti.
Rezvan meminta Zack untuk duduk kembali. Tidak perlu terlalu lengkap karena itu sudah cukup.
"Dia adalah salah satu penghianat Daddy dan dia juga satu-satunya orang yang tau keberadaan Johan."
"Johan?" Ulang Aldef seolah tak percaya.
"Ya, bokap lo." Pernyataan Rezvan semakin membuat Aldef terkejut.
"Dan rencana kali ini biar Leon yang susun." Semua orang mengangguk patuh.
Leon berdiri dari tempat duduknya lalu membuat sebuah rencana di meja itu.
"Dua orang dari kalian datang kesana sebagai penjual dan pembeli. Namun sebelum itu kalian harus bisa menginap di sana untuk memata-matai mereka." Semua disana hanya mengangguk.
"Saat malam Eja dan Jaedin menyusup kesana dan pasang bom, sedangkan Haidin alihkan perhatian mereka dengan bantuan kalian yang ada disana." Mereka yang di tunjuk oleh Leon itu mengangguk paham.
"Sisanya biarkan berjalan sesuai rencana." Ucap Leon menutup pertemuan rapat tersebut.
Semua orang berdiri hendak pergi namun sebelum itu Rezvan memberikan sebuah tanda yang di bentuk dengan tangan dan hanya orang di dalam itu yang tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN CRUEL BOY
Teen Fiction[FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LEBIH TENTANG CERITA INI] ∆§∆ Seorang gadis SMA yang bertemu dengan pimpinan mafia di negaranya. Seorang mafia kejam yang jatuh cinta pada gadis polos. Semua...