2 bulan kemudian...
Semua murid sibuk menyiapkan diri untuk mengikuti ujian kenaikan kelas. Termasuk Neshya dan Chasel sibuk di perpustakaan untuk mencari buku yang akan mereka pinjam. Neshya harus menyiapkan diri sebaik-baiknya, agar hasilnya maksimal.
"Neshya?" Neshya menoleh ke arah pintu masuk saat melihat Aftan memanggilnya.
"Aku disini!" Aftan berjalan mencari Neshya. Hubungannya dengan Neshya sudah berjalan selama 2 bulan lebih. Sejauh ini Neshya sudah mau bergandengan tangan dengannya.
"Udah ketemu bukunya?" Neshya mengangguk.
"Neshya kamu liat buk–" Chasel mengatupkan mulutnya saat melihat dua insan itu sedang berduaan. Ah jadi malu.
"Kenapa? Udah ketemu bukunya?" Chasel menggelengkan kepalanya.
"Ya udah aku bantu cari."
"Kakak tunggu bentar ya?" Aftan mengangguk singkat. Ia duduk di kursi yang ada di perpus seraya menunggu Neshya.
"Kak!" Aftan sedikit terkejut saat Neshya menepuk pundaknya.
"Bikin kaget aja." Neshya tertawa kecil. "Udah ketemu bukunya?" Keduanya sama-sama mengangguk.
"Kekantin yuk? Gue teraktir deh." Chasel langsung tersenyum sumringah mendengar ajakan Aftan.
"Ayooooo!!"
"Chasel jangan teriak-teriak! Ini perpus!" Chasel segera menutup mulutnya rapat-rapat.
∆§∆
"KENAPA BISA GAGAL LAGI HAH?!" Rezvan memijat pangkal hidungnya untuk meredam emosinya. Lagi-lagi anak buahnya gagal menangkap Aftan.
"Maaf, Tuan." Rezvan duduk di kursi kebesarannya dan menatap satu persatu semua anak buahnya.
"Kita tunggu sampai ujian sekolah itu selesai dan setelah itu kita tangkap dia!" Semua anak buah Rezvan mengangguk. Mereka semua membungkuk hormat dan pergi keluar dari sana.
"Maaf Tuan ada yang ingin bertemu dengan Anda." Alis Rezvan terangkat satu. Siapa yang ingin menemuinya?
"Dia ada diruang tamu Tuan." Rezvan semakin penasaran dengan siapa tamu itu?
Ia segera bangkit dan melangkah menuju ruang tamu. Saat berada di ruang tamu Rezvan melihat seorang pria mengenakan jas hitam dan topi hitam. Pria itu berdiri membelakanginya. Siapa?
"Dia tamunya?" Harel mengangguk.
"Siapa Anda?" Tanya Rezvan langsung ke intinya.
Pria itu berbalik menatap Rezvan. Ia melepaskan topinya. Rezvan terkejut seketika. Tangannya mengepal hingga tampak jelas urat-uratnya.
Anjing! Berani banget dia datang kesini!
"GERALD!" Gerald tersenyum. Ia mendekat dan mengulurkan tangannya.
"Apa kabar?" Rezvan tidak membalasnya.
BUGH!
Rezvan menendang perut Gerald hingga tersungkur di lantai. Gerald tidak membalasnya. Ia justru bangkit masih dengan senyuman yang sama.
"Ngapain lo kesini?!"
"Gue cuman mau ngucapin turut berbelasungkawa atas meninggalnya Asha."
BUGH!
BUGH!
"BANGSAT!!" Rezvan membogem perut dan rahang Gerald. Hingga lelaki itu terbatuk-batuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN CRUEL BOY
Novela Juvenil[FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LEBIH TENTANG CERITA INI] ∆§∆ Seorang gadis SMA yang bertemu dengan pimpinan mafia di negaranya. Seorang mafia kejam yang jatuh cinta pada gadis polos. Semua...