Setelah kejadian kemarin Neshya sama sekali tidak mau berbicara pada siapapun termasuk dengan Maid Rima. Dirinya bahkan tidak mau sekedar di ajak keluar kamar. Semua orang dalam mansion menjadi sasaran empuk emosi Rezvan.
Pagi ini Neshya berdiri di dekat jendela kamarnya ditempat dimana dia kabur dulu. Tak jauh dari jendela kamarnya terdapat Taman kecil di samping Mansion, disana terdapat Rezvan yang sedang berbicara dengan seseorang entah siapa mungkin saja anak buah Rezvan. Neshya hanya memandang datar saat Rezvan juga menatapnya dari bawah.
Neshya mengalihkan pandangannya ke bunga di sekitaran Taman, netranya tidak sengaja melihat seorang pria bersembunyi di balik semak-semak dengan menodongkan pistol kearah Rezvan. Mata Neshya membulat sempurna melihatnya. Ia segera mencari cara untuk menyelamatkan Rezvan, jika dirinya berteriak pria itu akan segera menembak Rezvan. Neshya memutar otak untuk mencari cara, ia melihat sekitar kamar untuk melihat apa yang bisa ia gunakan. Matanya menangkap sebuah busur lengkap dengan anak di panah di atas lemari di sampingnya. Gadis itu segera mengambil kursi untuk di gunakan mengambil busur tersebut.
Saat dirinya sudah mendapatkan busur itu, ia segera memasangkan anak panah itu pada busurnya. Dan mengarahkannya pada pria yang bersembunyi di balik semak-semak.
"Huh! Pasti bisa. Tenang dan jangan terburu-buru." Ucap Neshya berusaha tenang agar tidak meleset.
Neshya menarik tali busur itu perlahan hingga tali itu tertarik kebelakang. Neshya menyipitkan matanya agar dapat melihat dengan jelas.
WUSHHHH!!
Anak panah itu melesat sempurna mengenai pundak pria itu. Seketika Neshya langsung berteriak. "KAK REZVAN AWASS ADA ORANG DI BELAKANG KAKAK!!" teriaknya sekuat mungkin.
Rezvan segera menoleh kebelakang. Dia langsung membulatkan matanya ketika melihat pria itu tertusuk panah di pundaknya. Sialnya pria itu masih mampu menodongkan pistol. Pria itu menoleh pada Neshya dan menembakkan peluru kearah Neshya.
DOR!
BRAKKK!!
Rezvan berlari menuju pria itu untuk menghentikannya diikuti dengan anak buahnya di belakangnya. Sementara Neshya membeku sesaat saat peluru itu mengarah padanya, kakinya lemas. Dirinya langsung limbung kelantai, beruntung peluru itu tidak mengenai dirinya tapi mengenai lampu gantung di kamar. Neshya meringkuk di samping lemari dengan memeluk lututnya, demi Tuhan dirinya sangat takut.
Di bawah sana anak buah Rezvan yang lainnya yang sedang berjaga juga ikut pergi kebelakang ketika mendengar ada suara tembakan dan segera bergegas membantu menangkap pria misterius itu.
"Bawa dia! Suruh dia jujur dan jika tidak mau cambuk saja!" Titah tegas Rezvan. Mereka semua langsung membawa pria itu pergi dari hadapan Rezvan sebelum nyawa pria itu hilang saat ini juga.
Rezvan segera berlari masuk untuk mengecek bagaimana kondisi Neshya. Dirinya khawatir Neshya akan pingsan lagi.
"NESHYA!! NESHYA!" teriak Rezvan membuka kamar Neshya. Dirinya segera mengedarkan pandangannya mencari dimana gadis itu. Ternyata ada di dekat jendela di samping lemari. Rezvan dengan segera menghampirinya dan mengeceknya.
"Hei? Your okay?" Tanya Rezvan.
Neshya mendongak pelan menatap Rezvan. Wajahnya begitu pucat dengan air mata yang menumpuk di pelupuk matanya. "Kak Rezvan..."
"Tenang." Rezvan segera mengangkat tubuh Neshya lalu membawanya ke kamarnya karena kamar Neshya penuh dengan pecahan kaca.
Ketika sampai di kamar Rezvan ia mendudukkan Neshya di ranjang. "Lo gak papa kan?" Gadis itu mengangguk kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN CRUEL BOY
Teen Fiction[FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LEBIH TENTANG CERITA INI] ∆§∆ Seorang gadis SMA yang bertemu dengan pimpinan mafia di negaranya. Seorang mafia kejam yang jatuh cinta pada gadis polos. Semua...