||PART 67||

17.7K 1K 720
                                    

"Kenapa belum tidur?" Tanya Rezvan. Saat ini keduanya tengah melakukan video call.

Neshya memajukan bibirnya. "Besokkan minggu, lagi pula aku capek tau."

"Capek itu tidur bukan malah begadang nonton drakor. Lagi pula lo capek habis ngapain emang?"

"Capek tau les terus." Keluh Neshya.

"Emang lo les hari ini?"

"Hari ini kan, libur."

"Libur atau ngelibur?" Neshya hanya tertawa kecil di tempat.

"Lo dimana?"

"Hum? Ini di meja makan."

"Ngapain disitu sendirian?"

"Mau makan."

"Jam segini baru mau makan? Dari tadi ngapain aja Neshya??!" Omel Rezvan lewat sambungan vidio call.

"Hehe. Tadi belum lapar, laparnya sekarang."

"Makan sama siapa?"

"Kak Zio."

"Makan apa sama-"

"NESHYA MIENYA UDAH MATANG!!" Teriak Zio yang membawa nampan berisi dua mangkuk mie instan.

"Lo makan mie?!!"  Seru Rezvan dari telepon.

"Kak Rezvan halo? Halo??!" Neshya menggoyang-goyangkan ponselnya sembari menjauh dari meja makan.

"Kak? Haloo??!"

"Neshya!" Seru Rezvan.

"Kayaknya sinyalnya sudah deh, nanti aku hubungin lagi ya? Bye!" Neshya Langsung mematikan panggilan video call dengan Rezvan. Ia yakin Rezvan sedang marah-marah sekarang di London.

"Kak Zio ngapain pake teriak-teriak sih? Kan jadi ketahuan kalo makan mie."

"Sorry."  Sahut Zio. Zio meminum segelas air lalu mulai memakan mienya.

Neshya juga mulai memakan mienya. "Akhhh! Panas!" Teriak Neshya yang merasakan lidahnya seperti terbakar.

"Pelan-pelan itu panas."

"Yang bilang ini beku juga nggak ada."

Zio melongo mendengar ucapan Neshya. Sepertinya sifat sarkartis Rezvan sudah menurun pada Neshya.

Pacarnya aja udah kayak gini. Apalagi nanti anaknya?














∆§∆







Neshya celingukan mencari Alan setelah keluar  dari gedung tempat ia les. Neshya mengeluarkan ponselnya lalu menelfon Alan.

"Halo? Om dimana? Kenapa nggak jemput aku?" Serobot Neshya dengan berbagai pertanyaan.

"Maaf Nona. Saya hendak menjemput Nona tapi Tuan Leon bilang ia yang akan menjemput Nona."

Neshya hanya menghela nafas. "Oke, kalo gitu."

"Sekali lagi saya minta maaf karena tidak mengabari Nona."

"Tidak apa-apa." Neshya segera mematikan sambungan telepon lalu memasukkan ponselnya kedalam tasnya.

Neshya melangkahkan kakinya untuk menuju gerbang dari gedung yang tak cukup jauh. Neshya akan menunggu Leon sembari membeli sesuatu di depan.

Neshya hendak membeli minuman hangat. Namun, karena kedainya sangat ramai Neshya mengurungkan niatnya.

REZVAN CRUEL BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang