PART 93

7.2K 285 4
                                    

"Rezvan."

Mata Rezvan hampir copot melihat hal yang di luar akal sehatnya. Seorang yang selama ini selalu ia rindukan berdiri di hadapannya dengan senyuman lebar seperti sedia kala.

"Bunda." Rezvan langsung berlari menghampiri wanita itu dan memeluknya dengan erat.

Rezvan meneteskan air matanya saat memeluk Daniela Maisy. Nama itu adalah nama yang tersemat dalam hati Rezvan untuk mengisi peran ibu di dalam hidupnya.

"Benarkah ini Bunda?? Re, tidak mimpi bukan??" tanya Rezvan memegang tangan Bundanya. Rezvan masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.

Rezvan pikir tidak akan pernah melihat Bundanya lagi untuk selamanya.

Rezvan tidak berfikir jika ini adalah mimpi. Jika ini mimpi Rezvan rela untuk tidak bangun dan terus bermimpi karena mimpi ini terlalu indah.

"Rezvan sangat merindukan Bunda. Semua tentang Bunda tanpa terkecuali." Kata Rezvan dengan mata yang berair.

Daniela mengusap sudut mata Rezvan dengan penuh cinta. Putranya kini sudah tumbuh semakin besar dan jauh lebih dewasa dari sebelumnya. Putranya sangat mirip dengan Derric. Mungkin banyak orang di luar sana yang akan mengira bahwa mereka adalah Kakak-beradik bukan Ayah dengan anak.

"Bunda jauh lebih merindukan putra kecil Bunda yang manja." Kata Daniela mengusap rambut Rezvan dengan lembut.

Rezvan memeluk Daniela dengan erat dan berjanji akan melindungi Daniela dengan sepenuh hati. Dan tidak akan membiarkan adanya jarak kembali di antara keduanya.

Selesai semua selesai. Neshya dan Rezvan bertemu dengan orang yang mereka tunggu masing-masing. Kata Derric dalam hatinya melihat interaksi antara putranya dan istrinya itu.

∆§∆

Neshya memasuki kamar miliknya yang berada di rumah orang tuanya di London. Banyak fotonya yang di pajang disana bahkan foto saat kelulusannya juga ada disana. Beberpa foto Neshya bersama Rezvan dan Chasel juga ada disana.

Neshya menatap sekeliling kamarnya yang bernuansa serba pink putih itu. Persis seperti kamarnya dirumahnya yang lama, rumah yang di tempati oleh Alvas dan Danisya.

Neshya mengambil sebuah bingkai foto yang di taruh di dekat meja belajarnya. Itu adalah foto saat Neshya berada di pantai. Seingatnya itu adalah foto saat ia bersama Rezvan yang mengunjungi pantai, dan hanya Rezvan yang mempunyai foto itu. Apa orang tuanya sudah mengenal Rezvan sejak lama??

Ceklekk~~

Neshya menoleh ke arah pintu kamarnya saat seseorang membuka pintu kamarnya. Neshya tersenyum lalu mendekat ke arah Ibunya yang berdiri di pintu kamarnya.

"Neshya bisa turun sebentar?? Ada yang ingin Papa dan Mama bicrakan dengan Neshya.

Neshya mengangguk kecil lalu menggandeng tangan Lovania menuruni tangga bersama, di ruang tamu sudah ada Evan yang duduk mengunggu mereka.

"Papa mau ngomong apa sama Neshya??" tanya Neshya.

Evan menepuk space kosong di sampingnya meminta Neshya untuk duduk di sampingnya. Neshya pun segera duduk di samping Evan dan Lovania yang duduk di seberang keduanya.

"Wahh! Putri Papa sudsh tumbuh lebih besar sekarang..." ucap Evan mengusap puncak kepala putrinya.

"Pasti banyak hal yang ingin kamu ketahui tentang apa yang terjadi dengan kamu selama ini bukan??" Neshya menganggukkan kepalanya.

"Papa, apa benar aku bukan bagian dari keluarga Greyson??"

Evan tersenyum mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut putrinya. Selama 17 tahun ia dengan istrinya menyembunyikan rahasia ini dari Neshya.

REZVAN CRUEL BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang