"Mama? Kenpa foto Bibi, Mama bakar?" Tanya Rexa yeng melihat ibunya membakar foto milik ibu Neshya.
"Untuk apa menyimpan foto orang yang sudah tiada." Balas Danisya.
"Tapi, Ma-"
"Tidak ada gunanya Rexa menyimpannya. Lagi pula, dia yang membuat hidup Mama hancur."
Jadi, hidup Mama hancur karena ibu Neshya? Ibu sama anak, sama saja. Sama-sama pembawa sial! Batin Rexa
Rexa memeluk Mamanya dari belakang. "Aku akan tetap mendukung apapun yang Mama lakukan."
"Terimakasih, sayang."
Tenang saja,Xa. Mama akan melakukan segala cara untuk membuatmu Tuan Putri. Walaupun harus membunuh Alvas sekalipun.
∆§∆
Neshya masuk kedalam ruang kamar Rezvan dengan menyembulkan kepalanya lewat pintu untuk mengintip apakah Rezvan ada dikamar atau tidak. Neshya melangkahkan kakinya untuk masuk saat tidak mendapati Rezvan di dalam kamar. Neshya menyusuri kamar Rezvan untuk mencari keberadaan sang pemilik kamar. Neshya berhenti di depan pintu kamar mandi saat mendengar suara aneh dari dalam kamar mandi.
Neshya hendak menempelkan telinganya kepintu kamar mandi untuk mendengar apa yang sedang terjadi sebenarnya didalam kamar mandi. Baru saja hendak menempelkan telinganya ke pintu kamar mandi Neshya terkejut saat melihat Rezvan langsung membuka pintu kamar mandi. Neshya memundurkan tubuhnya dan menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Ngapain beridiri di depan pintu kamar mandi?"
Neshya tersenyum kikuk. "A-akuu c-Cuma-,"
"Cuma apa?"
"Aku denger suara aneh, kaya desahan gitu." Ucap Neshya dengan suara lirih karena takut Rezvan berfikir bahwa Neshya mengupingnya.
"Kakak habis ngapain dikamar mandi? Kenapa ada suara aneh?"
Rezvan tersenyum miring. "Buang air besar, sayang."
Neshya menganggukkan kepalanya kecil. Ternyata dirinya salah paham.
"Tumben ke kamar gue, ada perlu apa?"
"Aku mau pinjam charge laptop. Punya Kak Asha rusak, charge-nya."
Rezvan mengangguk-anggukkan kepalanya. "Bentar gue cari dulu."
Rezvan beralih dari hadapan Neshya dan kemudian mencari dimana ia meletakkan charge laptopnya.
Neshya menatap jajaran barang yang ada di meja kerja Rezvan. Neshya menatap pada kalender kecil di meja kerja Rezvan. Neshya mengambil kalender itu dan melihat salah tanggal yang diberi lingakaran kecil bewarna merah.
"Ini apa?" Gumam Neshya.
"Neshya, punya gue kayanya di pinjem sama Zio." Ucap Rezvan pada Neshya.
"Yaudah kalo gitu, aku ke kamar Kak Zio dulu." Pamit Neshya dan Rezvan mengangguk singkat.
∆§∆
Sepanjang berjalan Neshya terus memikirkan tentang tanggal yang di beri lingaran di kalender milik Rezvan. Sepertinya tanggal itu menandakan sesuatu seperti hari spesial, tapi apa?
"Oiii! Ngelamunin apa lo?" Tanya Zio yang tiba-tiba merangkul pundak Neshya.
"Eh! Kak Zio."
KAMU SEDANG MEMBACA
REZVAN CRUEL BOY
Teen Fiction[FOLLOW AUTHOR TERLEBIH DAHULU UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI LEBIH TENTANG CERITA INI] ∆§∆ Seorang gadis SMA yang bertemu dengan pimpinan mafia di negaranya. Seorang mafia kejam yang jatuh cinta pada gadis polos. Semua...